Profil Syamsudin Batolla, Legenda PSM Makassar yang Meninggal akibat Kecelakaan di Tol
loading...
A
A
A
Kabar duka kembali menyelimuti dunia sepak bola Indonesia. Syamsuddin Batolla, legenda PSM Makassar sekaligus pelatih kepala Persewangi Banyuwangi, meninggal dunia dalam kecelakaan tragis di Tol Pasuruan-Probolinggo pada Kamis pagi (12/12/2024). Kepergian pria yang dikenal sebagai pelatih berdedikasi dan ikon sepak bola Sulawesi Selatan ini meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak.
Syamsuddin Batolla lahir di Bontoa, Maros, Sulawesi Selatan, pada 4 Juli 1967. Ia dikenal sebagai salah satu pemain andal PSM Makassar di era kejayaannya. Setelah gantung sepatu, Syamsuddin tak pernah meninggalkan dunia sepak bola. Ia melanjutkan karier sebagai pelatih, menangani sejumlah klub besar, termasuk PSM Makassar dan Persipal Palu.
Keahliannya diakui luas berkat lisensi kepelatihan AFC Pro yang dimilikinya. Kariernya yang panjang di lapangan hijau menjadikan Syamsuddin sebagai sosok penting dalam pengembangan sepak bola di Tanah Air.
Sejak 2023, Syamsuddin menjabat sebagai pelatih kepala Persewangi Banyuwangi, sebuah tim yang sedang berjuang di Liga 4. Dedikasinya untuk membangun tim dengan semangat juang tinggi membuatnya dihormati tidak hanya oleh pemain, tetapi juga seluruh manajemen klub.
Tragedi ini terjadi di KM 842/200 B Tol Pasuruan-Probolinggo sekitar pukul 05.30 WIB. Kendaraan minibus yang ditumpangi Syamsuddin bersama sopirnya, Ari Mustofa, diduga menabrak bus di depannya akibat sopir mengantuk. Syamsuddin tewas seketika di lokasi, sementara sopir hanya mengalami luka ringan.
"Kendaraan minibus mengalami kerusakan parah di bagian depan kiri. Sopir bus dan penumpang lainnya tidak mengalami cedera serius," ujar Ipda Aditya Wikrama dari Satlantas Polres Probolinggo.
Jenazah Syamsuddin saat ini berada di RSUD dr. Moh. Saleh, Kota Probolinggo. Manajemen Persewangi Banyuwangi telah memastikan akan mengurus pemulangan jenazah ke kampung halamannya di Makassar.
Berita kepergian Syamsuddin Batolla langsung menuai simpati dari berbagai pihak. Presiden Persewangi Banyuwangi, Handoko, menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam.
"Kami sangat kehilangan sosok pelatih yang berdedikasi tinggi. Beliau adalah bagian penting dari keluarga besar Persewangi," katanya.
Ucapan belasungkawa juga mengalir deras dari PSSI, klub sepak bola, hingga para pecinta sepak bola Tanah Air. Akun resmi PSM Makassar menulis, “Innalilahi wa inna ilaihi raji’un. Selamat jalan, Coach Syamsuddin Batolla. Semoga amal ibadahmu diterima di sisi Allah SWT.”
Syamsuddin Batolla bukan hanya seorang pelatih dan pemain sepak bola, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda. Dedikasi dan kontribusinya bagi sepak bola Indonesia akan selalu dikenang. Dunia sepak bola kehilangan salah satu tokoh terbaiknya, tetapi semangat dan kenangannya akan terus hidup di hati para penggemar.
Selamat jalan, Syamsuddin Batolla. Terima kasih atas dedikasimu untuk sepak bola Indonesia.
Syamsuddin Batolla lahir di Bontoa, Maros, Sulawesi Selatan, pada 4 Juli 1967. Ia dikenal sebagai salah satu pemain andal PSM Makassar di era kejayaannya. Setelah gantung sepatu, Syamsuddin tak pernah meninggalkan dunia sepak bola. Ia melanjutkan karier sebagai pelatih, menangani sejumlah klub besar, termasuk PSM Makassar dan Persipal Palu.
Keahliannya diakui luas berkat lisensi kepelatihan AFC Pro yang dimilikinya. Kariernya yang panjang di lapangan hijau menjadikan Syamsuddin sebagai sosok penting dalam pengembangan sepak bola di Tanah Air.
Sejak 2023, Syamsuddin menjabat sebagai pelatih kepala Persewangi Banyuwangi, sebuah tim yang sedang berjuang di Liga 4. Dedikasinya untuk membangun tim dengan semangat juang tinggi membuatnya dihormati tidak hanya oleh pemain, tetapi juga seluruh manajemen klub.
Tragedi ini terjadi di KM 842/200 B Tol Pasuruan-Probolinggo sekitar pukul 05.30 WIB. Kendaraan minibus yang ditumpangi Syamsuddin bersama sopirnya, Ari Mustofa, diduga menabrak bus di depannya akibat sopir mengantuk. Syamsuddin tewas seketika di lokasi, sementara sopir hanya mengalami luka ringan.
"Kendaraan minibus mengalami kerusakan parah di bagian depan kiri. Sopir bus dan penumpang lainnya tidak mengalami cedera serius," ujar Ipda Aditya Wikrama dari Satlantas Polres Probolinggo.
Jenazah Syamsuddin saat ini berada di RSUD dr. Moh. Saleh, Kota Probolinggo. Manajemen Persewangi Banyuwangi telah memastikan akan mengurus pemulangan jenazah ke kampung halamannya di Makassar.
Berita kepergian Syamsuddin Batolla langsung menuai simpati dari berbagai pihak. Presiden Persewangi Banyuwangi, Handoko, menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam.
"Kami sangat kehilangan sosok pelatih yang berdedikasi tinggi. Beliau adalah bagian penting dari keluarga besar Persewangi," katanya.
Ucapan belasungkawa juga mengalir deras dari PSSI, klub sepak bola, hingga para pecinta sepak bola Tanah Air. Akun resmi PSM Makassar menulis, “Innalilahi wa inna ilaihi raji’un. Selamat jalan, Coach Syamsuddin Batolla. Semoga amal ibadahmu diterima di sisi Allah SWT.”
Syamsuddin Batolla bukan hanya seorang pelatih dan pemain sepak bola, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda. Dedikasi dan kontribusinya bagi sepak bola Indonesia akan selalu dikenang. Dunia sepak bola kehilangan salah satu tokoh terbaiknya, tetapi semangat dan kenangannya akan terus hidup di hati para penggemar.
Selamat jalan, Syamsuddin Batolla. Terima kasih atas dedikasimu untuk sepak bola Indonesia.
(sto)