Deontay Wilder Kapok Pukul KO Robert Helenius, Terkenang Kisah Petinju Lumpuh Seumur Hidup

Kamis, 02 Januari 2025 - 07:36 WIB
loading...
Deontay Wilder Kapok...
Deontay Wilder Kapok Pukul KO Robert Helenius, Terkenang Kisah Petinju Lumpuh Seumur Hidup
A A A
Deontay Wilder , mantan juara dunia tinju kelas berat, menunjukkan sisi emosionalnya yang jarang terlihat setelah kemenangan knockout spektakuler atas Robert Helenius pada 2022. Alih-alih larut dalam euforia kemenangan, Wilder justru menangis di konferensi pers, mengingat dampak fatal olahraga tinju bagi beberapa petinju, termasuk kisah tragis Prichard Colon.

Dalam laga comeback-nya setelah dua kekalahan beruntun dari Tyson Fury , Wilder tampil gemilang dengan menjatuhkan Helenius di ronde pertama. Namun, kemenangan itu membawa perasaan campur aduk bagi Wilder.



Dalam konferensi pers, Wilder mengungkapkan kekhawatirannya tentang dampak olahraga ini pada lawan-lawannya. Ia secara khusus menyinggung nasib Prichard Colon, petinju yang lumpuh seumur hidup karena mengalami cedera otak parah pada 2015 dan harus menjalani hidup dengan perawatan intensif.

“Ini kemenangan luar biasa, sejarah tercipta, tapi berapa besar penderitaan yang harus ditanggung lawan saya?” ucap Wilder dengan suara bergetar. Ia menambahkan, “Prichard Colon tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya menjadi seorang ayah. Itu adalah anugerah terindah di dunia, tapi dia tidak akan pernah memilikinya. Dia masuk ring untuk menghidupi keluarganya, tapi sekarang keluarganya harus merawatnya seumur hidup.”

Keesokan harinya, Wilder menunjukkan empatinya dengan mengunjungi Helenius di hotel tempat lawannya menginap. Dalam momen yang terekam kamera, Wilder memeluk Helenius sambil berkata, “Kamu baik-baik saja? Maafkan aku.” Helenius, dengan tenang, menjawab, “Jangan minta maaf.”

Momen tersebut menggambarkan sisi kemanusiaan Wilder yang kontras dengan reputasinya sebagai petinju dengan pukulan terkuat di dunia.

Sejak kemenangan tersebut, Wilder mengalami perubahan signifikan dalam kariernya. Ia bertarung dua kali setelahnya, tetapi kalah dalam kedua laga tersebut, masing-masing melawan Joseph Parker dan Zhilei Zhang. Transformasi emosional ini menunjukkan bahwa Wilder kini lebih menyadari risiko besar yang melekat pada olahraga tinju.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa tinju bukan hanya soal kemenangan dan rekor, tetapi juga tentang kehidupan manusia yang terlibat di dalamnya. Wilder kini menjadi suara bagi kemanusiaan dalam olahraga penuh risiko ini, membuktikan bahwa bahkan petinju terkuat pun memiliki hati yang peduli.
(sto)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0977 seconds (0.1#10.140)