Arya Sinulingga: Kebijakan Ketum PSSI Ganti Pelatih Timnas demi Sepak Bola Indonesia
loading...
A
A
A
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, angkat bicara mengenai keputusan Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengganti pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Menurutnya, keputusan Ketum PSSI sudah berdasarkan evaluasi menyeluruh untuk kebaikan sepak bola Indonesia.
Diketahui, Ketum PSSI Erick Thohir menunjuk Patrick Kluivert yang dikabarkan sepakat menjadi pelatih Timnas Indonesia. Dia ditunjuk untuk menggantikan Shin Tae-yong (STY) yang baru saja dipecat.
Arya bahkan menegaskan bahwa Ketum PSSI Erick Thohir memiliki pengalaman dan kompetensi yang tak diragukan dalam mengelola sepak bola. Dia bahkan mengapresiasi latar belakang Erick Thohir, yang telah mengelola klub-klub besar dunia seperti Inter Milan dan DC United. Saat ini, Erick juga memegang kendali atas klub Oxford United di Inggris.
“Saya siapa? Ketum kita ini siapa? Sederhana banget. Cobalah lihat Ketum kita ini siapa? Orang spesial yang pernah mengelola Inter Milan. Pemain Inter itu, 30 pemain, pemain Serie A, 90 orang itu berapa tahun kan. Pelatih yang ditangani yang dibawahi Mancini ya, Frank de Boer dan lain-lain semua, banyak banget pengalamannya sampai dan pernah pegang DC United, hari ini pegang Oxford itu Pak Ketum Erick Thohir,” ujar Arya dalam dialog Interupsi dengan tema STY Diganti, Prestasi Kluivert Dinanti, Kamis (9/1/2025).
Arya juga memuji kecakapan Erick dalam mengambil keputusan penting untuk sepak bola Indonesia. “Saya kalau Pak Erick Thohir bicara bola saya cuma ternganga doang. Karena apa? Pengalaman beliau, penanganan beliau saya rasa siapa sih yang bisa menekan-nekan Ketum. Dan kembali lagi selama beliau jadi Ketum PSSI, saya berkali-kali bilang di mana-mana, tunjukkan satu kebijakan beliau yang salah untuk sepak bola Indonesia,” tambahnya.
Arya pun menyoroti pentingnya penguasaan locker room atau ruang ganti dalam keberhasilan sebuah tim sepak bola. Dia menyebut bahwa ketidakmampuan seorang pelatih atau pengelola tim untuk menguasai locker room akan menjadi faktor utama kegagalan.
“Nggak perlu dibahas lagi mengenai masalah itu. Tapi yang pasti, kunci itu ada di locker room, ruang ganti pemain. Saya mau jelasin saja, kunci itu ada di locker room. Ketika tidak terkuasai locker room oleh pelatih atau yang mengelola tim, maka habis, sudah pasti kalah, nggak mungkin menang lagi,” jelas Arya.
“Jadi (Jose) Mourinho itu bermasalah di locker room Chelsea. Banyak pelatih jagoan di dunia enggak bisa menguasai loker room, habis. Pemilik pun begitu, tidak bisa menguasai locker room habis,” tambahnya.
Diketahui, Ketum PSSI Erick Thohir menunjuk Patrick Kluivert yang dikabarkan sepakat menjadi pelatih Timnas Indonesia. Dia ditunjuk untuk menggantikan Shin Tae-yong (STY) yang baru saja dipecat.
Arya bahkan menegaskan bahwa Ketum PSSI Erick Thohir memiliki pengalaman dan kompetensi yang tak diragukan dalam mengelola sepak bola. Dia bahkan mengapresiasi latar belakang Erick Thohir, yang telah mengelola klub-klub besar dunia seperti Inter Milan dan DC United. Saat ini, Erick juga memegang kendali atas klub Oxford United di Inggris.
“Saya siapa? Ketum kita ini siapa? Sederhana banget. Cobalah lihat Ketum kita ini siapa? Orang spesial yang pernah mengelola Inter Milan. Pemain Inter itu, 30 pemain, pemain Serie A, 90 orang itu berapa tahun kan. Pelatih yang ditangani yang dibawahi Mancini ya, Frank de Boer dan lain-lain semua, banyak banget pengalamannya sampai dan pernah pegang DC United, hari ini pegang Oxford itu Pak Ketum Erick Thohir,” ujar Arya dalam dialog Interupsi dengan tema STY Diganti, Prestasi Kluivert Dinanti, Kamis (9/1/2025).
Arya juga memuji kecakapan Erick dalam mengambil keputusan penting untuk sepak bola Indonesia. “Saya kalau Pak Erick Thohir bicara bola saya cuma ternganga doang. Karena apa? Pengalaman beliau, penanganan beliau saya rasa siapa sih yang bisa menekan-nekan Ketum. Dan kembali lagi selama beliau jadi Ketum PSSI, saya berkali-kali bilang di mana-mana, tunjukkan satu kebijakan beliau yang salah untuk sepak bola Indonesia,” tambahnya.
Arya pun menyoroti pentingnya penguasaan locker room atau ruang ganti dalam keberhasilan sebuah tim sepak bola. Dia menyebut bahwa ketidakmampuan seorang pelatih atau pengelola tim untuk menguasai locker room akan menjadi faktor utama kegagalan.
“Nggak perlu dibahas lagi mengenai masalah itu. Tapi yang pasti, kunci itu ada di locker room, ruang ganti pemain. Saya mau jelasin saja, kunci itu ada di locker room. Ketika tidak terkuasai locker room oleh pelatih atau yang mengelola tim, maka habis, sudah pasti kalah, nggak mungkin menang lagi,” jelas Arya.
“Jadi (Jose) Mourinho itu bermasalah di locker room Chelsea. Banyak pelatih jagoan di dunia enggak bisa menguasai loker room, habis. Pemilik pun begitu, tidak bisa menguasai locker room habis,” tambahnya.
(sto)