Coach Nova Arianto, Penyelamat Karier Pemain Lokal Timnas Indonesia?
loading...
Peran Coach Nova Arianto di ruang suci (ruang ganti) Timnas Indonesia sangat penting untuk menyelamatkan karier pemain lokal Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert / Foto: Nova Arianto (@novarianto30)
A
A
A
Ruang ganti merupakan ruang suci untuk pesepak bola dunia tak terkecuali Timnas Indonesia . Banyak drama di balik layar yang tak terungkap ke permukaan.
Ini tentunya bakal menarik untuk melihat bagaimana Patrick Kluivert selaku pelatih kepala Timnas Indonesia menjadikan ruang ganti ini sebagai jantung tim dalam membangun strategi.
Untuk menjaga komunikasi Kluivert dan pemain, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan bahwa akan ada dua pelatih lokal juga yang akan menjadi asistennya. Terkait hal itu, Erick menyampaikan bahwa proses perekrutan lokal akan dipilih langsung oleh pelatih kepala.
PSSI hanya menyodorkan nama-nama pelatih lokal yang ada. Di mana setidaknya ada 10 nama yang telah disodorkan. Namun mengenai siapa pelatih lokal tersebut masih menjadi misteri.
Pengamat sepak bola di Tanah Air, Haris Pardede menyatakan keberadaan Coach Nova Arianto sebagai jembatan antara pemain lokal dan diaspora menjadi penting. Pria yang dikenal dengan sebutan Bung Harpa itu mengutip pernyataan Kluivert yang menyatakan bahwa jangan memisahkan antara pemain lokal dan diaspora, keduanya memiliki peran tersendiri.
"Tapi di satu momen dia (Kluivert) menjawab yang agak sedikit kontradiktif bahwa pemain lokal merupakan jantung dari tim. Meskipun sebenarnya ini agak sedikit bombastis ya," beber Bung Harpa dikutip dari podcast Youtube pribadinya.
"Dalam arti begini, kalau kita konsisten dengan logika bahwa dengan didatangkannya Patrick Kluivert ke Indonesia, katakanlah jadi sandaran atau jembatan bagi pemain diaspora yang selama ini dianggap left out di bawah Shin Tae-yong, berarti ini kan gugur ya bahwa ini mengakomodir pemain lokal gitu."
Tapi di sisi lain, Bung Harpa menilai jawaban ini untuk menghargai pemain lokal. "Memang seperti itulah seharusnya dia (Kluivert) mengatakan. Enggak mungkin mengatakan sebaliknya."
"Jadi untuk melihat populisme ini sangat bagus untuk membuat pemain lokal ini tidak left out atau merasa ditinggalkan. Karena dulu sebelum adanya pelatih Belanda, pemain diaspora ini yang merasa left out, merasa tidak punya sandaran. Tapi sekarang (mudah-mudahan tidak) pemain lokal ini yang merasa kehilangan sandarannya.
"Kecuali nanti ada sosok coach Nova Arianto (mungkin) harus ada di ruang ganti supaya pemain lokal ini tidak terlupakan. Karena kan masih ada Rizky Ridho dan Marselino dll. Jadi pernyataan dari Kluivert ini sangat bagus untuk menciptakan kekompakkan di ruang ganti tanpa membuat blok A, B, atau C."
Ini tentunya bakal menarik untuk melihat bagaimana Patrick Kluivert selaku pelatih kepala Timnas Indonesia menjadikan ruang ganti ini sebagai jantung tim dalam membangun strategi.
Untuk menjaga komunikasi Kluivert dan pemain, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan bahwa akan ada dua pelatih lokal juga yang akan menjadi asistennya. Terkait hal itu, Erick menyampaikan bahwa proses perekrutan lokal akan dipilih langsung oleh pelatih kepala.
PSSI hanya menyodorkan nama-nama pelatih lokal yang ada. Di mana setidaknya ada 10 nama yang telah disodorkan. Namun mengenai siapa pelatih lokal tersebut masih menjadi misteri.
Pengamat sepak bola di Tanah Air, Haris Pardede menyatakan keberadaan Coach Nova Arianto sebagai jembatan antara pemain lokal dan diaspora menjadi penting. Pria yang dikenal dengan sebutan Bung Harpa itu mengutip pernyataan Kluivert yang menyatakan bahwa jangan memisahkan antara pemain lokal dan diaspora, keduanya memiliki peran tersendiri.
"Tapi di satu momen dia (Kluivert) menjawab yang agak sedikit kontradiktif bahwa pemain lokal merupakan jantung dari tim. Meskipun sebenarnya ini agak sedikit bombastis ya," beber Bung Harpa dikutip dari podcast Youtube pribadinya.
"Dalam arti begini, kalau kita konsisten dengan logika bahwa dengan didatangkannya Patrick Kluivert ke Indonesia, katakanlah jadi sandaran atau jembatan bagi pemain diaspora yang selama ini dianggap left out di bawah Shin Tae-yong, berarti ini kan gugur ya bahwa ini mengakomodir pemain lokal gitu."
Tapi di sisi lain, Bung Harpa menilai jawaban ini untuk menghargai pemain lokal. "Memang seperti itulah seharusnya dia (Kluivert) mengatakan. Enggak mungkin mengatakan sebaliknya."
"Jadi untuk melihat populisme ini sangat bagus untuk membuat pemain lokal ini tidak left out atau merasa ditinggalkan. Karena dulu sebelum adanya pelatih Belanda, pemain diaspora ini yang merasa left out, merasa tidak punya sandaran. Tapi sekarang (mudah-mudahan tidak) pemain lokal ini yang merasa kehilangan sandarannya.
"Kecuali nanti ada sosok coach Nova Arianto (mungkin) harus ada di ruang ganti supaya pemain lokal ini tidak terlupakan. Karena kan masih ada Rizky Ridho dan Marselino dll. Jadi pernyataan dari Kluivert ini sangat bagus untuk menciptakan kekompakkan di ruang ganti tanpa membuat blok A, B, atau C."
(yov)
Lihat Juga :
