Lazio Mengintip Celah Kudeta Takhta dari Inter Milan

Sabtu, 15 Februari 2020 - 12:45 WIB
Lazio Mengintip Celah Kudeta Takhta dari Inter Milan
Lazio Mengintip Celah Kudeta Takhta dari Inter Milan
A A A
ROMA - SS Lazio tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apa pun demi membuka kesempatan memuncaki singgasana Seri A. Tiga poin menjadi target utama Biancocelesti saat menjamu Inter Milan di Stadio Olimpico, Senin (17/2/2020).

Musim ini Inter, Juve, dan Lazio merupakan tiga kandidat terkuat peraih scudetto. Lazio mengintai satu poin di belakang Inter dan Juventus yang sama-sama mengoleksi 54 poin. Berdasarkan aturan yang berlaku, ketika dua tim terikat pada poin di Seri A, posisi mereka diputuskan bukan pada selisih gol, tapi rekor head-to-head.

Memang, Inter dan Juve tentu berada di unggulan terdepan. Tapi, sepak bola jelas tidak bisa diprediksi. Sejak tumbang 0-1 dari Inter di Giuseppe Meazza, September lalu, Lazio mulai menemukan bentuk terbaik. Biancocelesti menorehkan rekor klub dengan tidak terkalahkan dalam 18 laga beruntun Seri A (14 menang, empat imbang).

Kesempatan membalas dendam atas Inter terbuka lebar. Kali ini, Marco Parolo dkk akan bermain di hadapan pendukungnya di Stadio Olimpico. Lazio juga memiliki waktu istirahat lebih banyak setelah menundukkan AC Parma 1-0, Senin (10/2/2020).

Pelatih Simone Inzaghi tidak memiliki kendala berarti dalam menyusun komposisi tim terbaik. Joaquin Correa berpacu dengan waktu untuk fit. Satu-satunya pemain yang absen adalah kapten Senad Lulic. Dia mengalami cedera pergelangan kaki sehingga harus beristirahat selama empat hingga enam pekan.

Jonathan Rodriguez kemungkinan akan berkoordinasi dengan Luis Alberto, Lucas Leiva, dan Sergej Milinkovic Savic di tengah. Felipe Caicedoakan kembali bermitra dengan top skor sementara Seri A Ciro Immobile (25 gol) di lini depan.

Lazio bakal memaksimalkan peluang merebut singgasana klasemen sementara bila mampu menang atas Inter sembari berharap Juve tertahan atau kalah dari Brescia, Minggu (16/2/2020). Inzaghi menegaskan Lazio sedang berada dalam momentum positif.

Dia yakin timnya mampu meraih hasil bagus atas Inter karena menganggap level dan kualitas permainan kedua tim cenderung berimbang.

“Melawan Inter akan menjadi pertandingan yang bagus. Kami dalam persiapan yang sangat baik. Kami akan menghadapi lawan yang kuat. Tapi, kami telah menunjukkan bahwa kami tidak jauh di belakang mereka,” tandas Inzaghi dilansir footballitalia.net .

Keyakinan Inzaghi bukan tanpa alasan. Faktor kelelahan Inter setelah kalah 0-1 dari SSC Napoli di semifinal Coppa Italia, Kamis (13/2/2020), bisa menjadi titik lemah yang harus dieksploitasi Lazio. Terlebih pemain-pemain andalan mereka seperti RomeluLukaku dan Marcelo Brozovic bermain 90 menit.

Namun, Inter tetap harus diwaspadai. Dalam 23 pertandingan terakhir Seri A, musim ini mereka menorehkan 16 kemenangan, 6 imbang, dan 1 kali kalah. I Nerazzurri hanya mengalami satu kekalahan dari tujuh pertemuan terakhir Seri A melawan Lazio. Mereka menang lima kali dan satu imbang. Tiga kemenangan beruntun bahkan ditorehkan Inter di Stadio Olimpico.

Pelatih Antonio Conte merasa timnya membutuhkan banyak pembenahan bila ingin menjaga kans merebut scudetto. Dia menilai banyak pelajaran berharga dari tersingkirnya Inter di Coppa Italia di mana energi timnya terkuras, baik fisik maupun psikologis setelah melawan Napoli. Harapan Conte kembali ke jalur kemenangan kontra Lazio didukung dengan kembalinya Lautaro Martinez yang terbebas dari hukuman.

“Kami berada di awal perjalanan musim ini. Jika beberapa orang berpikir kami berada pada level yang sama dengan Juve yang berada di puncak kejayaan selama bertahun-tahun, saya katakan bahwa Lazio masih jauh dan harus menggunakan kekalahan dari Napoli untuk meningkatkan performa,” tandas Conte. (Alimansyah)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6894 seconds (0.1#10.140)