Ancelotti Sebut Milan Butuh Pelatih Bagus walau Asing
loading...
A
A
A
MILAN - Carlo Ancelotti meminta kepada seluruh pendukung AC Milan agar tidak khawatir dengan kehadiran pelatih asing. Menurutnya I Rossoneri membutuhkan nakhoda bagus meski bukan kelahiran Italia.
Selama lima musim belakangan Milan hanya menyewa pelatih dalam negeri. Setelah Sinisa Mihajlovic (Serbia) dipecat pada 12 April 2016, dewan direksi berurut-turut menunjuk Cristian Brocchi, Vincenzo Montella, Gennaro Gattuso, Marco Giampaolo dan sekarang Stefano Pioli.
Sayangnya, selama diasuh pelatih asal Italia, Milan sulit membukukan prestasi bagus. Satu-satunya gelar yang diraih hanyalah Supercoppa Italiana musim 2016/2017 ketika diasuh Montella. Karena itu, Ancelotti menilai sudah saatnya paham itu dihapus.
Mantan arsitek Milan itu mengatakan para fans tidak perlu terus bersikap anti-pelatih asing. Sebab, ada kalanya sentuhan nakhoda luar negeri diperlukan guna meningkatkan prestasi. Ini disampaikan Ancelotti terkait spekulasi Ralf Rangnick.
Setelah berpisah dengan RB Leipzig pada 30 Juni lalu, Rangnick kini dikaitkan dengan Milan. Kakek berusia 61 tahun asal Jerman itu konon akan hijrah ke San Siro dengan peran sebagai direktur olah raga atau pelatih menggantikan Pioli.
Rumor pergantian pelatih muncul lantaran Milan melewati musim yang buruk. Ketika Serie A dihentikan sejak pertengahan Maret lalu akibat pandemi virus Corona, Gianluigi Donnarumma dkk masih menempati posisi tujuh dengan 36 poin hasil 10 menang, enam imbang dan 10 kalah.
Terkait hal itu, Ancelotti tidak melihat alasan mengapa pelatih Milan berikutnya harus dari Italia. "Dia (Rangnick) orang asing? Itu tidak perlu dikhawatirkan. Para fans hanya perlu cemas terhadap pelatih buruk. Tapi, Milan telah memilih banyak pelatih bagus," ucap Ancelotti,dilansir skysport.
Ancelotti sempat delapan tahun menukangi Milan (2001-2009) dan dinilai sebagai salah satu pelatih terbaik yang pernah bertugas di San Siro. Pasalnya, dia berhasil mendulang delapan gelar bergensi, termasuk Serie A 2003/2004.
"Kami bertemu ketika saya berada di Jerman. Saat itu, saya tidak mengenalnya. Berdasarkan apa yang saya baca dia (Rangnick ) jatuh cinta kepada (Arrigo) Milan Sacchi. Tapi, saya tidak tahu metodologinya," lanjut mantan gelandang AS Roma itu.
Pada kesempatan itu, Ancelotti juga memuji pengaruh Zlatan Ibrahimovic - pemain yang sempat diasuhnya di Paris Saint-Germain – terhadap Milan. Dia mengaku terkejut bomber berusia 38 tahun itu masih merumput.
"Saya tidak tahu berapa lama lagi dia masih akan bermain. Saya sangat menyukai karakternya. Dia selalu memperhatikan kebutuhan tim. Hal itu selalu penting bagi seorang pelatih," tutup Ancelotti yang kini menukangi Everton.
Lihat Juga: Tijjani Reijnders Gelandang Produktif di Liga Champions, Eliano Semoga Bisa Tiru Sang Kakak
Selama lima musim belakangan Milan hanya menyewa pelatih dalam negeri. Setelah Sinisa Mihajlovic (Serbia) dipecat pada 12 April 2016, dewan direksi berurut-turut menunjuk Cristian Brocchi, Vincenzo Montella, Gennaro Gattuso, Marco Giampaolo dan sekarang Stefano Pioli.
Sayangnya, selama diasuh pelatih asal Italia, Milan sulit membukukan prestasi bagus. Satu-satunya gelar yang diraih hanyalah Supercoppa Italiana musim 2016/2017 ketika diasuh Montella. Karena itu, Ancelotti menilai sudah saatnya paham itu dihapus.
Mantan arsitek Milan itu mengatakan para fans tidak perlu terus bersikap anti-pelatih asing. Sebab, ada kalanya sentuhan nakhoda luar negeri diperlukan guna meningkatkan prestasi. Ini disampaikan Ancelotti terkait spekulasi Ralf Rangnick.
Setelah berpisah dengan RB Leipzig pada 30 Juni lalu, Rangnick kini dikaitkan dengan Milan. Kakek berusia 61 tahun asal Jerman itu konon akan hijrah ke San Siro dengan peran sebagai direktur olah raga atau pelatih menggantikan Pioli.
Rumor pergantian pelatih muncul lantaran Milan melewati musim yang buruk. Ketika Serie A dihentikan sejak pertengahan Maret lalu akibat pandemi virus Corona, Gianluigi Donnarumma dkk masih menempati posisi tujuh dengan 36 poin hasil 10 menang, enam imbang dan 10 kalah.
Terkait hal itu, Ancelotti tidak melihat alasan mengapa pelatih Milan berikutnya harus dari Italia. "Dia (Rangnick) orang asing? Itu tidak perlu dikhawatirkan. Para fans hanya perlu cemas terhadap pelatih buruk. Tapi, Milan telah memilih banyak pelatih bagus," ucap Ancelotti,dilansir skysport.
Ancelotti sempat delapan tahun menukangi Milan (2001-2009) dan dinilai sebagai salah satu pelatih terbaik yang pernah bertugas di San Siro. Pasalnya, dia berhasil mendulang delapan gelar bergensi, termasuk Serie A 2003/2004.
"Kami bertemu ketika saya berada di Jerman. Saat itu, saya tidak mengenalnya. Berdasarkan apa yang saya baca dia (Rangnick ) jatuh cinta kepada (Arrigo) Milan Sacchi. Tapi, saya tidak tahu metodologinya," lanjut mantan gelandang AS Roma itu.
Pada kesempatan itu, Ancelotti juga memuji pengaruh Zlatan Ibrahimovic - pemain yang sempat diasuhnya di Paris Saint-Germain – terhadap Milan. Dia mengaku terkejut bomber berusia 38 tahun itu masih merumput.
"Saya tidak tahu berapa lama lagi dia masih akan bermain. Saya sangat menyukai karakternya. Dia selalu memperhatikan kebutuhan tim. Hal itu selalu penting bagi seorang pelatih," tutup Ancelotti yang kini menukangi Everton.
Lihat Juga: Tijjani Reijnders Gelandang Produktif di Liga Champions, Eliano Semoga Bisa Tiru Sang Kakak
(mirz)