Menghitung Kans Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
loading...

Menghitung Kans Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
A
A
A
Timnas Indonesia tengah berjuang dalam fase grup putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dengan ekspektasi publik yang semakin tinggi, skuad Garuda kini menghadapi ujian berat untuk bisa menorehkan sejarah sebagai negara Asia Tenggara pertama yang lolos ke Piala Dunia melalui jalur kualifikasi.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyadari besarnya harapan masyarakat terhadap Timnas Indonesia. Ia menegaskan bahwa PSSI akan berjuang maksimal untuk memenuhi kebutuhan tim demi meraih tiket ke Piala Dunia.
“Ekspektasi masyarakat makin tinggi ke Timnas, apalagi 2034 kami berencana masuk Piala Dunia. Akan tetapi, ketika ada momentum untuk Piala Dunia 2026, tentu kami akan agresif,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Indonesia saat ini berada di posisi ketiga Grup C dengan enam poin. Laga melawan Australia (20 Maret 2025) dan Bahrain (25 Maret 2025) menjadi kunci dalam menentukan langkah selanjutnya. Tim asuhan Patrick Kluivert akan bertolak ke Australia pada 16 Maret 2025 untuk mempersiapkan diri menghadapi tim tuan rumah.
Sejak 2022, PSSI gencar melakukan naturalisasi pemain keturunan untuk meningkatkan daya saing Timnas Indonesia. Deretan pemain naturalisasi yang kini menghuni skuad Garuda memberikan kedalaman skuad yang lebih kompetitif.
Penjaga gawang: Maarten Paes (FC Dallas, AS)
Bek: Calvin Verdonk (NEC Nijmegen), Elkan Baggott (Blackpool), Jordi Amat (Johor Darul Ta’zim), Jay Idzes (Venezia), Justin Hubner (Cerezo Osaka), Kevin Diks (FC Copenhagen)
Gelandang: Ivar Jenner (Jong Utrecht), Eliano Reijnders (PEC Zwolle), Marc Klok (Persib Bandung), Ragnar Oratmangoen (FCV Dender EH)
Penyerang: Rafael Struick (Brisbane Roar), Jens Raven (FC Dordrecht), Ole Romeny (Oxford United)
Selain itu, ada beberapa pemain yang masih dalam proses naturalisasi, seperti Emilio Audero (Inter Milan) dan Jairo Riedewald (Crystal Palace), yang jika resmi menjadi bagian dari Timnas Indonesia, akan semakin meningkatkan kualitas tim.
Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala pada Januari 2025 menandakan keseriusan PSSI dalam membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi. Kluivert, yang memiliki pengalaman di Barcelona dan tim nasional Belanda, dibantu oleh tim kepelatihan yang berpengalaman:
Patrick Kluivert (Pelatih kepala)
Alex Pastoor (Asisten pelatih)
Denny Landzaat (Asisten pelatih)
Gerald Vanenburg (Asisten pelatih)
Sjoerd Woudenberg (Asisten pelatih fisik)
Jordi Cruyff (Penasihat teknis)
Dukungan dari para pelatih dan penasihat kelas dunia ini diharapkan mampu membawa taktik dan strategi yang lebih modern dalam permainan Timnas Indonesia.
Meskipun persiapan dan materi pemain semakin kuat, Timnas Indonesia masih harus menghadapi tantangan besar. Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia hanya memberikan enam tiket otomatis ke Piala Dunia dan dua tiket play-off. Untuk bisa lolos, Indonesia harus bersaing dengan tim-tim kuat seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, Australia, dan Arab Saudi.
Namun, dengan semakin banyaknya pemain berbakat, dukungan dari federasi, serta peningkatan kualitas permainan di bawah arahan Patrick Kluivert, harapan untuk melihat Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026 bukanlah sesuatu yang mustahil.
Kans Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 memang penuh tantangan, tetapi bukan tanpa peluang. Dengan strategi agresif dalam naturalisasi pemain, dukungan penuh dari PSSI, dan jajaran pelatih berkelas dunia, skuad Garuda memiliki modal yang lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Kini, tugas utama adalah membuktikan kemampuan mereka di lapangan dan menorehkan sejarah baru bagi sepak bola Indonesia.
Timnas Indonesia masih harus menghadapi empat lawan berat di sisa Kualifikasi Piala Dunia 2026 babak ketiga. Pada Maret 2025, Skuad Garuda akan bertemu Australia dan Bahrain. Kemudian, pada Juni 2025, giliran China dan Jepang yang menjadi lawan.
Jika Indonesia mampu mengalahkan Australia, Bahrain, dan China, peluang untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 akan semakin besar. Dengan raihan 15 poin, Indonesia berpotensi mengunci posisi kedua di Grup C. Laga terakhir melawan Jepang di Tokyo kemungkinan besar akan menjadi kekalahan yang sudah diperhitungkan atau calculated loss.
Di sisi lain, Australia masih akan bertemu China, Jepang, dan Arab Saudi selain menghadapi Indonesia. Mereka berpotensi kehilangan poin saat melawan Jepang dan Arab Saudi.
Bahrain juga menghadapi tantangan berat, termasuk laga tandang melawan Jepang, di mana mereka sebelumnya kalah telak 0-5 dari Samurai Biru. Selain itu, Bahrain masih harus berhadapan dengan Indonesia, Arab Saudi, dan bertandang ke markas China.
Sementara itu, Arab Saudi masih memiliki lima pertandingan tersisa melawan China, Jepang, Bahrain (dua kali), serta Australia.
Dengan persaingan ketat di Grup C, setiap kesalahan bisa berakibat fatal bagi peluang lolos ke Piala Dunia 2026. Oleh karena itu, Indonesia wajib mengamankan poin dalam empat laga tersisa untuk menjaga peluang tetap terbuka.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyadari besarnya harapan masyarakat terhadap Timnas Indonesia. Ia menegaskan bahwa PSSI akan berjuang maksimal untuk memenuhi kebutuhan tim demi meraih tiket ke Piala Dunia.
“Ekspektasi masyarakat makin tinggi ke Timnas, apalagi 2034 kami berencana masuk Piala Dunia. Akan tetapi, ketika ada momentum untuk Piala Dunia 2026, tentu kami akan agresif,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Indonesia saat ini berada di posisi ketiga Grup C dengan enam poin. Laga melawan Australia (20 Maret 2025) dan Bahrain (25 Maret 2025) menjadi kunci dalam menentukan langkah selanjutnya. Tim asuhan Patrick Kluivert akan bertolak ke Australia pada 16 Maret 2025 untuk mempersiapkan diri menghadapi tim tuan rumah.
Sejak 2022, PSSI gencar melakukan naturalisasi pemain keturunan untuk meningkatkan daya saing Timnas Indonesia. Deretan pemain naturalisasi yang kini menghuni skuad Garuda memberikan kedalaman skuad yang lebih kompetitif.
Beberapa pemain naturalisasi kunci di berbagai posisi:
Penjaga gawang: Maarten Paes (FC Dallas, AS)
Bek: Calvin Verdonk (NEC Nijmegen), Elkan Baggott (Blackpool), Jordi Amat (Johor Darul Ta’zim), Jay Idzes (Venezia), Justin Hubner (Cerezo Osaka), Kevin Diks (FC Copenhagen)
Gelandang: Ivar Jenner (Jong Utrecht), Eliano Reijnders (PEC Zwolle), Marc Klok (Persib Bandung), Ragnar Oratmangoen (FCV Dender EH)
Penyerang: Rafael Struick (Brisbane Roar), Jens Raven (FC Dordrecht), Ole Romeny (Oxford United)
Selain itu, ada beberapa pemain yang masih dalam proses naturalisasi, seperti Emilio Audero (Inter Milan) dan Jairo Riedewald (Crystal Palace), yang jika resmi menjadi bagian dari Timnas Indonesia, akan semakin meningkatkan kualitas tim.
![Menghitung Kans Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026]()
Dukungan Jajaran Pelatih Berkelas Dunia

Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala pada Januari 2025 menandakan keseriusan PSSI dalam membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi. Kluivert, yang memiliki pengalaman di Barcelona dan tim nasional Belanda, dibantu oleh tim kepelatihan yang berpengalaman:
Patrick Kluivert (Pelatih kepala)
Alex Pastoor (Asisten pelatih)
Denny Landzaat (Asisten pelatih)
Gerald Vanenburg (Asisten pelatih)
Sjoerd Woudenberg (Asisten pelatih fisik)
Jordi Cruyff (Penasihat teknis)
Dukungan dari para pelatih dan penasihat kelas dunia ini diharapkan mampu membawa taktik dan strategi yang lebih modern dalam permainan Timnas Indonesia.
Meskipun persiapan dan materi pemain semakin kuat, Timnas Indonesia masih harus menghadapi tantangan besar. Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia hanya memberikan enam tiket otomatis ke Piala Dunia dan dua tiket play-off. Untuk bisa lolos, Indonesia harus bersaing dengan tim-tim kuat seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, Australia, dan Arab Saudi.
Namun, dengan semakin banyaknya pemain berbakat, dukungan dari federasi, serta peningkatan kualitas permainan di bawah arahan Patrick Kluivert, harapan untuk melihat Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026 bukanlah sesuatu yang mustahil.
Kans Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 memang penuh tantangan, tetapi bukan tanpa peluang. Dengan strategi agresif dalam naturalisasi pemain, dukungan penuh dari PSSI, dan jajaran pelatih berkelas dunia, skuad Garuda memiliki modal yang lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Kini, tugas utama adalah membuktikan kemampuan mereka di lapangan dan menorehkan sejarah baru bagi sepak bola Indonesia.
Lawan Tak Mudah
Timnas Indonesia masih harus menghadapi empat lawan berat di sisa Kualifikasi Piala Dunia 2026 babak ketiga. Pada Maret 2025, Skuad Garuda akan bertemu Australia dan Bahrain. Kemudian, pada Juni 2025, giliran China dan Jepang yang menjadi lawan.
Jika Indonesia mampu mengalahkan Australia, Bahrain, dan China, peluang untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 akan semakin besar. Dengan raihan 15 poin, Indonesia berpotensi mengunci posisi kedua di Grup C. Laga terakhir melawan Jepang di Tokyo kemungkinan besar akan menjadi kekalahan yang sudah diperhitungkan atau calculated loss.
Di sisi lain, Australia masih akan bertemu China, Jepang, dan Arab Saudi selain menghadapi Indonesia. Mereka berpotensi kehilangan poin saat melawan Jepang dan Arab Saudi.
Bahrain juga menghadapi tantangan berat, termasuk laga tandang melawan Jepang, di mana mereka sebelumnya kalah telak 0-5 dari Samurai Biru. Selain itu, Bahrain masih harus berhadapan dengan Indonesia, Arab Saudi, dan bertandang ke markas China.
Sementara itu, Arab Saudi masih memiliki lima pertandingan tersisa melawan China, Jepang, Bahrain (dua kali), serta Australia.
Dengan persaingan ketat di Grup C, setiap kesalahan bisa berakibat fatal bagi peluang lolos ke Piala Dunia 2026. Oleh karena itu, Indonesia wajib mengamankan poin dalam empat laga tersisa untuk menjaga peluang tetap terbuka.
(sto)