Persiapan Olimpiade LA 2028, Dua Atlet Berkuda Indonesia Ikut Turnamen di Prancis

Minggu, 09 Maret 2025 - 17:12 WIB
loading...
Persiapan Olimpiade...
Persiapan Olimpiade LA 2028, Dua Atlet Berkuda Indonesia Ikut Turnamen di Prancis. Foto: Pordasi
A A A
JAKARTA - Dua atlet berkuda Indonesia, Brayen Brata-Coolen dan Arserl Rizki Brayudha, mengikuti ajang bergengsi Jumping International de Canteleu (CSI Canteleu) di Prancis, pada Jumat (7/3/2025). Hal ini merupakan bagian komitmen Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia ( PP Pordasi ) untuk mempersiapkan atlet berkuda Indonesia berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028.

Brayen mengikuti kompetisi kategori CSI2 135cm. Dia bersama kuda bernama Hamburg berhasil menempati posisi 29, sedangkan dengan kuda Castello H berada di posisi 58 dari 60 peserta. Untuk Arserl, dia turun pada kategori CSI1 120cm dengan kuda Chillbird Julie dan berhasil menempati posisi 6 dari 38 peserta.
Persiapan Olimpiade LA 2028, Dua Atlet Berkuda Indonesia Ikut Turnamen di Prancis

Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, menegaskan hasil yang ditunjukan dua perwakilan atlet Indonesia ini sudah cukup maksimal. Menurutnya, hal terpenting adalah partisipasi atlet berkuda Indonesia dalam kompetisi bergengsi dunia seperti CSI Canteleu sebagai pintu masuk pengembangan olahraga berkuda di Tanah Air.

"Kompetisi internasional adalah sarana terbaik mengasah kemampuan atlet dan mengevaluasi sejauh mana kita siap bersaing di tingkat global. Ini adalah langkah strategis menuju Olimpiade 2028," kata Aryo dalam keterangannya, Minggu (9/3/2025).

Ketua Harian PP Pordasi Mohammad Chaidir Saddak yang akrab dipanggil Eddy Saddak, menjelaskan keikutsertaan Brayen dan Arserl dalam ajang ini merupakan hasil dari program pelatihan intensif dan berbagai kompetisi nasional yang telah dirancang federasi. Pordasi terus berupaya meningkatkan kualitas atlet melalui pelatihan berkelas internasional dan partisipasi dalam kompetisi bergengsi sebagai bagian dari komitmen untuk membawa olahraga berkuda Indonesia ke level yang lebih tinggi.

"Kami ingin menciptakan ekosistem olahraga berkuda yang mendukung atlet berkembang dan bersaing ditingkat global," tutur Eddy.

Keikutsertaan Brayen dan Arserl dalam CSI Canteleu menjadi pengalaman pertama mereka. Pengalaman ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Indonesia, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi pengembangan atlet olahraga berkuda di Indonesia.

"Dengan jumlah peserta yang lebih banyak dan agenda yang berlangsung secara rutin, kompetisi di Eropa menuntut persiapan lebih matang dan konsistensi dalam setiap pertandingan," ujar Brayen.

Terkait hasil dalam kompetisi kali ini, kedua atlet asal Indonesia itu merasa masih bisa tampil lebih baik. Brayen akan menjadikan pengalaman di CSI Canteleu sebagai motivasi meningkatkan performa di event-event berikutnya.

Sekadar diketahui? CSI Canteleu merupakan salah satu kompetisi berkuda terbesar di Perancis yang telah diselenggarakan Équi-Normandie, dimiliki dan dikelola keluarga GrandJacques. Kompetisi ini bermula saat Véronique dan François Grandjacques mengubah sebuah peternakan susu tua menjadi pusat equestrian Haras du Loup pada 1989. Sejak 2012, putra mereka, Benjamin Grandjacques, bersama Elise, memperluas fasilitas dengan mendirikan pusat equestrian dan klub poni.

Mereka terus mengembangkan fasilitas dengan membangun stable livery untuk pemilik kuda serta berinvestasi dalam penyelenggaraan kompetisi nasional dan internasional. Sebagai bagian dari perkembangan ini, Haras du Loup kemudian berganti nama menjadi Équi-Normandie. Tahun ini, Equi-Normandie akan menggelar CSI4 yang ke-10, menandai pencapaian besar dalam perkembangan sebagai tuan rumah kompetisi bergengsi.
(sto)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1297 seconds (0.1#10.24)