Superfight Islam Makhachev vs Ilia Topuria Batal, Pelatih: Kami Fokus Justin Gaethje!
loading...

Sebuah laporan mengejutkan muncul dari Islam Makhachev. Kubu juara kelas ringan UFC menyatakan bahwa petarung asal Dagestan tidak tertarik melawan Ilia Topuria / Foto: MMA Mania
A
A
A
Sebuah laporan mengejutkan muncul dari Islam Makhachev . Menurut TASS Sport, kubu juara kelas ringan UFC menyatakan bahwa petarung asal Dagestan tersebut tidak tertarik untuk mempertahankan gelarnya melawan juara kelas bulu UFC, Ilia Topuria , yang baru saja mengumumkan rencananya untuk naik ke kelas ringan.
Topuria, yang merebut sabuk kelas bulu dari Alexander Volkanovski dan baru-baru ini sukses mempertahankannya melawan Max Holloway di UFC 308, telah gencar menantang Makhachev untuk sebuah "superfight". Bahkan, petarung berjuluk "El Matador" itu mengumumkan akan mengosongkan gelar kelas bulunya demi fokus mengejar sabuk emas di kelas ringan.
Namun, tim Makhachev dilaporkan tidak bersedia memberikan kesempatan perebutan gelar kepada Topuria sebelum petarung Georgia itu membuktikan kemampuannya di divisi 155 pound, meskipun Topuria memiliki rekor MMA sempurna 16-0 dan baru saja menjadi juara di kelas yang berbeda.
"Islam tidak setuju untuk pertarungan ini. Ia mempertahankan posisi yang dibutuhkan Topuria untuk mendapatkan kesempatan merebut gelar di kelas 155," demikian pernyataan yang dilaporkan TASS Sport dari pihak Makhachev dikutip dari GiveMeSport, Selasa (18/3/2025).
Pelatih Makhachev, Javier Mendez, bahkan secara terbuka menyatakan preferensinya terhadap Justin Gaethje sebagai lawan berikutnya bagi anak didiknya. Mendez, yang juga merupakan pelatih legendaris Khabib Nurmagomedov, menilai Gaethje sebagai lawan yang lebih pantas dan relevan saat ini.
Dalam wawancaranya dengan Submission Radio, Mendez mengungkapkan: "Fantastis. Kalau begitu, Justin Gaethje. Kami akan fokus pada Justin Gaethje. Bagi kami, itu akan menjadi pertarungan yang sempurna berdasarkan posisinya saat ini dan apa yang telah dilakukannya. Ia petarung besar dan terkenal, dan Islam belum pernah melawannya, jadi ia sempurna."
Mendez juga menekankan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan UFC. "Mari kita fokus pada siapa pun yang diputuskan UFC, karena saya bahkan tidak akan membicarakan sesuatu yang bahkan tidak ada. Apa yang ada, adalah apa yang dibicarakan Dana. Jadi, saya lebih suka fokus pada apa yang dikatakan Dana."
Klaim bahwa Topuria tidak layak mendapatkan kesempatan perebutan gelar tentu menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, petarung berusia 28 tahun itu memiliki rekor yang sempurna (16-0) dan baru saja menunjukkan dominasinya di kelas bulu dengan mengalahkan Volkanovski dan Holloway. Topuria bahkan memiliki pengalaman bertarung di kelas ringan, di mana ia pernah mengalahkan Jai Herbert sebelum kembali fokus ke kelas bulu.
Alasan perpindahan Topuria ke kelas ringan sendiri diungkapkan oleh Dana White. White menjelaskan bahwa Topuria merasa telah mencapai segalanya di kelas bulu dan tubuhnya mulai kesulitan untuk memenuhi batas berat divisi tersebut.
Makhachev sendiri tampil dominan sejak merebut gelar kelas ringan dari Charles Oliveira. Ia telah berhasil mempertahankan sabuknya sebanyak empat kali, termasuk dua kemenangan atas Volkanovski, serta mengalahkan Dustin Poirier dan Renato Moicano.
Sementara itu, Justin Gaethje memang layak menjadi salah satu penantang teratas di kelas ringan. Ia bangkit dari kekalahan dramatis melawan Holloway dengan meraih kemenangan angka mutlak atas Rafael Fiziev di UFC 313.
Keputusan tim Makhachev untuk menolak tantangan Topuria tentu akan menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar UFC. Apakah Makhachev menghindari pertarungan berisiko melawan juara baru yang sedang naik daun, ataukah ia dan timnya memiliki perhitungan lain terkait langkah kariernya di masa depan? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya dari saga kelas ringan UFC ini.
Topuria, yang merebut sabuk kelas bulu dari Alexander Volkanovski dan baru-baru ini sukses mempertahankannya melawan Max Holloway di UFC 308, telah gencar menantang Makhachev untuk sebuah "superfight". Bahkan, petarung berjuluk "El Matador" itu mengumumkan akan mengosongkan gelar kelas bulunya demi fokus mengejar sabuk emas di kelas ringan.
Namun, tim Makhachev dilaporkan tidak bersedia memberikan kesempatan perebutan gelar kepada Topuria sebelum petarung Georgia itu membuktikan kemampuannya di divisi 155 pound, meskipun Topuria memiliki rekor MMA sempurna 16-0 dan baru saja menjadi juara di kelas yang berbeda.
"Islam tidak setuju untuk pertarungan ini. Ia mempertahankan posisi yang dibutuhkan Topuria untuk mendapatkan kesempatan merebut gelar di kelas 155," demikian pernyataan yang dilaporkan TASS Sport dari pihak Makhachev dikutip dari GiveMeSport, Selasa (18/3/2025).
Pelatih Makhachev, Javier Mendez, bahkan secara terbuka menyatakan preferensinya terhadap Justin Gaethje sebagai lawan berikutnya bagi anak didiknya. Mendez, yang juga merupakan pelatih legendaris Khabib Nurmagomedov, menilai Gaethje sebagai lawan yang lebih pantas dan relevan saat ini.
Dalam wawancaranya dengan Submission Radio, Mendez mengungkapkan: "Fantastis. Kalau begitu, Justin Gaethje. Kami akan fokus pada Justin Gaethje. Bagi kami, itu akan menjadi pertarungan yang sempurna berdasarkan posisinya saat ini dan apa yang telah dilakukannya. Ia petarung besar dan terkenal, dan Islam belum pernah melawannya, jadi ia sempurna."
Mendez juga menekankan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan UFC. "Mari kita fokus pada siapa pun yang diputuskan UFC, karena saya bahkan tidak akan membicarakan sesuatu yang bahkan tidak ada. Apa yang ada, adalah apa yang dibicarakan Dana. Jadi, saya lebih suka fokus pada apa yang dikatakan Dana."
Klaim bahwa Topuria tidak layak mendapatkan kesempatan perebutan gelar tentu menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, petarung berusia 28 tahun itu memiliki rekor yang sempurna (16-0) dan baru saja menunjukkan dominasinya di kelas bulu dengan mengalahkan Volkanovski dan Holloway. Topuria bahkan memiliki pengalaman bertarung di kelas ringan, di mana ia pernah mengalahkan Jai Herbert sebelum kembali fokus ke kelas bulu.
Alasan perpindahan Topuria ke kelas ringan sendiri diungkapkan oleh Dana White. White menjelaskan bahwa Topuria merasa telah mencapai segalanya di kelas bulu dan tubuhnya mulai kesulitan untuk memenuhi batas berat divisi tersebut.
Makhachev sendiri tampil dominan sejak merebut gelar kelas ringan dari Charles Oliveira. Ia telah berhasil mempertahankan sabuknya sebanyak empat kali, termasuk dua kemenangan atas Volkanovski, serta mengalahkan Dustin Poirier dan Renato Moicano.
Sementara itu, Justin Gaethje memang layak menjadi salah satu penantang teratas di kelas ringan. Ia bangkit dari kekalahan dramatis melawan Holloway dengan meraih kemenangan angka mutlak atas Rafael Fiziev di UFC 313.
Keputusan tim Makhachev untuk menolak tantangan Topuria tentu akan menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar UFC. Apakah Makhachev menghindari pertarungan berisiko melawan juara baru yang sedang naik daun, ataukah ia dan timnya memiliki perhitungan lain terkait langkah kariernya di masa depan? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya dari saga kelas ringan UFC ini.
(yov)
Lihat Juga :