Sinyal Bahaya Les Parisiens di Awal Musim

Rabu, 16 September 2020 - 13:35 WIB
loading...
Sinyal Bahaya Les Parisiens di Awal Musim
Penyerang Paris Saint-Germain Neymar Jr mengulurkan tangan memberi bantuan pada penjaga gawang Marseille Steve Mandanda pada lanjutan laga Ligue 1 di Parc des Princes, Paris, (14/9/2020). Foto/Reuters
A A A
PARIS - Paris Saint-Germain (PSG) seperti sedang berada dalam kondisi serba tidak menguntungkan. Banyak masalah menimpa juara Ligue 1 dan finalis Liga Champions tersebut di pertengahan bulan September ini. Sinyal bahaya untuk masa depan tim berjuluk Les Parisiens itu.

Paling banyak menjadi perbincangan adalah insiden saat mereka menjalani laga Le Classique melawan Marseille dengan Neymar Jr sebagai sorotan utama. Dilanjutkan pernyataan Kyalian Mbappe yang jelas ingin pergi setelah musim 2020/2021 serta sidang tuduhan korupsi yang dialamatkan kepada Chairman PSG Nasser Al-Khelaifi. (Baca: Cukup Diucapkan, Amalan Ringan Ini Pahalanya Berlimpah)

Dalam kasus Neymar, misalnya. Terlepas dari tuduhan rasisme yang disampaikan Neymar di media sosial, aksinya memukul pemain belakang Marseille Alvaro Gonzalez dipastikan berbuntut panjang. Mantan pemain Barcelona itu tak menutup kemungkinan mendapatkan saksi larangan bermain lebih dari enam pertandingan.

Seperti ditulis AS, mengutip sumber RMC Sport, menurut aturan Komite Disiplin LFP, tindakan agresi off-the-ball atau saat bola berhenti seperti yang dilakukan Neymar bisa berakibat skorsing hingga tujuh pertandingan. Jika alasan kartu merah dianggap sebagai percobaan penyerangan, dia bisa diskors hingga enam pertandingan.

Jika benar Neymar harus menepi lebih dari enam laga, jelas akan menjadi kerugian besar untuk Les Parisiens melihat jadwal yang sangat padat di Ligue 1, termasuk melawan Metz dini hari nanti. “Saya tidak setuju dengan itu. Menurut saya, itu terlalu berlebihan. Saya sangat tidak suka melihat sikap pemain,” kata Pelatih PSG Thomas Tuchel.

Dari dua laga awal, Tuchel memang belum bisa menurunkan komposisi terbaik. Selain kehilangan Edinson Cavani dan Thiago Silva yang selama ini jadi tulang punggung tim, pelatih asal Jerman tersebut juga belum bisa menurunkan Mbappe, Keylor Navas, dan Marquinhos karena positif Covid-19. (Baca juga: Paket Isolasi Mandiri Covid-19, Paket Legit Beresiko Tinggi)

Melawan Metz, mereka kemungkinan besar akan ambil bagian dalam starting, termasuk Julian Draxler. Masalahnya, Tuchel ganti tidak bisa menggunakan jasa Neymar, Leandro Paredes, dan Layvin Kurzawa karena kartu merah saat melawan Marseille. Padahal, melawan Metz, bisa menjadi pertaruhan karier dari Tuchel.

Sementara tentang Mbappe, kekhawatiran tentang keinginannya pergi bisa mengganggu fokusnya. Seperti ditulis media Spanyol Marca, Mbappe sudah mengajukan PSG agar melepasnya pada musim depan. Laporan ini diperkuat media Inggris The Times, di mana pemain berusia 21 tahun itu berbicara kepada dewan klub agar PSG segera mencari penggantinya.

Beberapa klub dikabarkan tertarik mendapatkan jasa Mbappe. Selain Real Madrid yang sudah lama memburunya, dua tim Inggris, yakni Liverpool serta Manchester United juga tertarik. Namun, untuk mendapatkan Mbappe jelas tidak murah. (Lihat videonya: Marion Jola Bikin Heboh karena Bra, Gisella Menyesai Bercerai)

Masalah tak kalah rumit, kabar tuduhan korupsi yang dilakukan Al-Khelaifi, Chairman PSG dan Pimpinan Qatar BeIN Sports. Bersama Jerome Valcke, mantan sekretaris jenderal FIFA, Al-Khelaifi telah diadili di Bellinzona, Swiss, atas tuduhan korupsi.

Keduanya dituduh melakukan perilaku yang tidak pantas terkait distribusi hak siar Piala Dunia, meski keduanya membantah. Pengadilan Federal Swiss diperkirakan akan mengumumkan temuannya pada bulan Oktober. (Maruf)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1234 seconds (0.1#10.140)