Minim Pengalaman, Bisa Apa Pirlo di Juve?
loading...
A
A
A
TURIN - Siapa pun pelatihnya, Juventus seolah tidak terbendung. Raihan scudetto dalam sembilan musim beruntun adalah buktinya. Musim ini, reputasi hebat La Vecchia Signora musim ini kini justru dipertaruhkan kepada Andrea Pirlo yang minim pengalaman.
Beberapa pihak mungkin akan mengatakan Pirlo memiliki pekerjaan termudah di klub sepak bola dan kesuksesan kemudian diatur untuk mengikuti di akhir musim. Namun, para kritikus juga akan berpendapat Pirlo sebenarnya memiliki tugas paling sulit dari semuanya dan dengan potensi gagal mewujudkan ambisi Juve meraih scudetto ke-10 beruntun. (Baca: Inilah Tips Melawan Rasa Malas Beribadah)
Dia memiliki tugas besar di tangannya, tetapi tidak ada pengalaman sebagai referensi. Pirlo menggantikan Maurizio Sarri hanya berselang sembilan hari setelah ditunjuk menjadi pelatih Juve U-23, 30 Juli lalu. Presiden klub Andrea Agnelli tentu sudah mempertimbangkan semuanya dengan matang dan kepercayaan besar manajemen harus dimaksimalkan Pirlo.
Dia jelas mengetahui risiko yang bakal dihadapinya di Juve . Mantan rival dan rekan satu tim Pirlo, Francesco Totti, menyebut Pirlo memiliki kualitas dan bisa menanggung beban di Juve. Tapi, satu sisi, ada yang tidak normal dari bebannya di Juve.
“Pirlo seperti emas. Saya sangat berharap dia bisa melakukannya Tapi, tidak normal bagi pemula menerima tugas dan harapan seperti itu,” kata Totti, dilansir football-italia.net.
Tantangan tersebut harus dijawab dengan hasil bagus di lapangan. Pertandingan perdana Seri A melawan Sampdoria di Allianz Stadium, Senin (21/9), menjadi ujian pertama Pirlo. Menarik untuk dinantikan bagaimana Juve bermain di bawah komando pelatih berusia 41 tahun tersebut.
Baru mendatangkan Weston McKennie di bursa transfer musim panas ini dan masih berusaha merekrut penyerang Barcelona Luis Suarez. Padahal, Juve kekurangan stok penyerang setelah Gonzalo Higuain pergi ke MLS. Praktis, Pirlo hanya bisa memaksimalkan skuad yang ada. (Baca juga: Masih Banyak Siswa Belum Miliki Gawai dan Kesulitan Sinyal)
Tuttosport memperkirakan Pirlo akan menggunakan pola 3-5-2. Memperkuat lini tengah menjadi prioritasnya dengan menempatkan Adrien Rabiot, Rodrigo Bentacur, Arthur Henrique, Juan Cuadrado, dan Alex Sandro. Mereka akan menyokong duet Cristiano Ronaldo (CR7) dan Paulo Dybala.
Meski hanya melakukan satu kali uji coba saat menang 5-0 atas Novara, Minggu (13/9), Juve sangat difavoritkan menang atas Sampdoria. Dalam lima pertemuan terakhir di Seri A, Juve hanya kalah satu kali. Tiga poin pertama sangat dibutuhkan untuk memberikan kepercayaan diri bagi Pirlo dan skuadnya secara keseluruhan.
Kemenangan setidaknya bakal mengangkat sedikit beban besar yang di pundak Pirlo. Maklum, para rival Juve justru sangat konsisten di bawah pelatih-pelatih berpengalaman. Inter Milan, misalnya. Tim berjuluk I Nerazzurri tersebut tampil menjanjikan bersama Antonio Conte dengan menempati runner-up Seri A musim lalu dan hanya berselisih satu poin dari Juve (83 poin).
Beberapa pihak mungkin akan mengatakan Pirlo memiliki pekerjaan termudah di klub sepak bola dan kesuksesan kemudian diatur untuk mengikuti di akhir musim. Namun, para kritikus juga akan berpendapat Pirlo sebenarnya memiliki tugas paling sulit dari semuanya dan dengan potensi gagal mewujudkan ambisi Juve meraih scudetto ke-10 beruntun. (Baca: Inilah Tips Melawan Rasa Malas Beribadah)
Dia memiliki tugas besar di tangannya, tetapi tidak ada pengalaman sebagai referensi. Pirlo menggantikan Maurizio Sarri hanya berselang sembilan hari setelah ditunjuk menjadi pelatih Juve U-23, 30 Juli lalu. Presiden klub Andrea Agnelli tentu sudah mempertimbangkan semuanya dengan matang dan kepercayaan besar manajemen harus dimaksimalkan Pirlo.
Dia jelas mengetahui risiko yang bakal dihadapinya di Juve . Mantan rival dan rekan satu tim Pirlo, Francesco Totti, menyebut Pirlo memiliki kualitas dan bisa menanggung beban di Juve. Tapi, satu sisi, ada yang tidak normal dari bebannya di Juve.
“Pirlo seperti emas. Saya sangat berharap dia bisa melakukannya Tapi, tidak normal bagi pemula menerima tugas dan harapan seperti itu,” kata Totti, dilansir football-italia.net.
Tantangan tersebut harus dijawab dengan hasil bagus di lapangan. Pertandingan perdana Seri A melawan Sampdoria di Allianz Stadium, Senin (21/9), menjadi ujian pertama Pirlo. Menarik untuk dinantikan bagaimana Juve bermain di bawah komando pelatih berusia 41 tahun tersebut.
Baru mendatangkan Weston McKennie di bursa transfer musim panas ini dan masih berusaha merekrut penyerang Barcelona Luis Suarez. Padahal, Juve kekurangan stok penyerang setelah Gonzalo Higuain pergi ke MLS. Praktis, Pirlo hanya bisa memaksimalkan skuad yang ada. (Baca juga: Masih Banyak Siswa Belum Miliki Gawai dan Kesulitan Sinyal)
Tuttosport memperkirakan Pirlo akan menggunakan pola 3-5-2. Memperkuat lini tengah menjadi prioritasnya dengan menempatkan Adrien Rabiot, Rodrigo Bentacur, Arthur Henrique, Juan Cuadrado, dan Alex Sandro. Mereka akan menyokong duet Cristiano Ronaldo (CR7) dan Paulo Dybala.
Meski hanya melakukan satu kali uji coba saat menang 5-0 atas Novara, Minggu (13/9), Juve sangat difavoritkan menang atas Sampdoria. Dalam lima pertemuan terakhir di Seri A, Juve hanya kalah satu kali. Tiga poin pertama sangat dibutuhkan untuk memberikan kepercayaan diri bagi Pirlo dan skuadnya secara keseluruhan.
Kemenangan setidaknya bakal mengangkat sedikit beban besar yang di pundak Pirlo. Maklum, para rival Juve justru sangat konsisten di bawah pelatih-pelatih berpengalaman. Inter Milan, misalnya. Tim berjuluk I Nerazzurri tersebut tampil menjanjikan bersama Antonio Conte dengan menempati runner-up Seri A musim lalu dan hanya berselisih satu poin dari Juve (83 poin).