Saya Tidak Rela Pemain Terbaik di Dunia Tinggalkan Barcelona, Ucap Bartomeu Soal Messi

BARCELONA - Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu bersikeras tidak ingin lagi membahas perseteruannya dengan Lionel Mess i di Barcelona . Dia hanya menyatakan punya alasan khusus mengapa ngotot mempertahankan La Pulga.

(Baca Juga: Koeman Sarankan Puig Segera Tinggalkan Barcelona )

Beberapa pekan lalu Messi mengejutkan dunia karena ingin meninggalkan Barcelona. Megabintang asal Argentina itu semula ingin mengakifkan klausul dalam kontrak yang membolehkannya pergi secara gratis diakhir musim 2019/2020.

Tapi, lantaran Barcelona menyatakan klausal itu sudah kadar luarsa, serta diancam akan dibawa ke pengadilan jika memaksa pergi, pemain berusia 33 tahun itu memutuskan untuk bertahan hingga kontraknya habis pada 2021.

Meski bisa memaksa Messi bertahan, Bartomeu tetap disorot. Kinerjanya terus mendapat kritikan, termasuk dari Messi, terlebih setelah Barcelona menutup musim 2019/2020 tanpa gelar. Belum lagi dengan kekalahan 2-8 dari Bayern Muenchen di Liga Champions.

“Sebagai presiden (Barcelona), saya tidak akan memicu konflik dengan Messi. Dia adalah kapten kami, pemimpin kami. Masalahnya sudah selesai. Apa yang sudah terucap biarlah berlalu. Saya hanya tidak bisa membiarkan pemain terbaik di dunia pergi (dari Camp Nou),” ucapnya.

Jabatan Bartomeu dalam bahaya karena fans mengajukan mosi tidak percaya yang jumlahnya lebih dari 20.000 tanda tangan. Saat ini manajemen Barcelona masih melakukan perhitungan, yang nantinya dilanjutkan dengan diskusi guna menentukan nasibnya.

“Anda harus terus mendukung tim dan pemain. Kami harus mengucapkan selamat kepada diri sendiri karena Messi masih disini. Dia cukup senang dengan proyek (pelatih Ronald) Koeman,” lanjut Bartomeu, dilansir skysport.

(Baca Juga: Robert Ingin Persib Bandung Terus Perbaiki Sistem Permainan )

“Hal terpenting adalah dia masih bermain untuk Barca. Kami ingin dia pensiun di klub ini. Saat ini tidak ada satu orang pun yang berpikir untuk mundur. Klub ini tidak akan berhenti. Saya rasa semua orang terkejut dengan banyaknya tanda tangan. Tapi, kami menghormati demokrasi dan hukum,” tutupnya.