46 GP Tanpa Kemenangan, Statistik Buruk Valentino Rossi di MotoGP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Angka 46 benar-benar kramat buat Valentino Rossi. Ini berkaitan dengan kemenangan yang belum pernah diamankan The Doctor sejak terakhir kali berdiri gagah di podium pertama Sirkuit Assen.
Rossi terakhir kali mengamankan kemenangan di Sirkuit Assen pada 2017 lalu. Anehnya, pembalap yang pernah menjajal tiga mesin tim pabrikan di MotoGP, yakni Honda, Yamaha, dan Ducati belum pernah merasakan kemenangan dalam 46 grand prix yang dijalaninya atau lebih dari 1.000 hari.
Rossi bukannya sudah kehilangan gairah untuk memenangkan setiap putaran di MotoGP. Tapi persaingan ketat yang terjadi di kelas utama membuat dirinya tampak kepayahan menghadapi pembalap muda, seperti Marc Marquez.
Meskipun tidak pernah merasakan kemenangan, Rossi masih mampu berada di podium ketiga pada 2018 sebanyak empat kali (Qatar, Le Mans, Mugello dan Catalunya). Sedangkan di musim lalu, dia berdiri di podium kedua (Argentina dan Austin).
Setelah berada di podium kedua, Rossi tampaknya tidak pernah memperbaiki posisinya. Pasalnya, dari 16 balapan berikutnya peringkat terbaiknya hanya berada di urutan keempat.
Rossi kalah greget dengan Fabio Quartararo. Meskipun pembalap pendatang yang notabene merupakan mantan anak didiknya tidak pernah mengumpulkan kemenangan, namun setidaknya ia mampu memiliki jumlah podium (7) yang lebih baik ketimbang pembalap asal Italia tersebut.
Dua tahun lebih tanpa kemenangan membuat tim Monster Energy mencoba untuk menghilangkan ketergantungan pada Rossi. Pabrikan Jepang itu pun memilih keputusan mengejutkan dengan mendatangkan Quartararo sebagai pendamping Maverick Vinales dalam dua musim ke depan.
Rossi terakhir kali mengamankan kemenangan di Sirkuit Assen pada 2017 lalu. Anehnya, pembalap yang pernah menjajal tiga mesin tim pabrikan di MotoGP, yakni Honda, Yamaha, dan Ducati belum pernah merasakan kemenangan dalam 46 grand prix yang dijalaninya atau lebih dari 1.000 hari.
Rossi bukannya sudah kehilangan gairah untuk memenangkan setiap putaran di MotoGP. Tapi persaingan ketat yang terjadi di kelas utama membuat dirinya tampak kepayahan menghadapi pembalap muda, seperti Marc Marquez.
Meskipun tidak pernah merasakan kemenangan, Rossi masih mampu berada di podium ketiga pada 2018 sebanyak empat kali (Qatar, Le Mans, Mugello dan Catalunya). Sedangkan di musim lalu, dia berdiri di podium kedua (Argentina dan Austin).
Setelah berada di podium kedua, Rossi tampaknya tidak pernah memperbaiki posisinya. Pasalnya, dari 16 balapan berikutnya peringkat terbaiknya hanya berada di urutan keempat.
Rossi kalah greget dengan Fabio Quartararo. Meskipun pembalap pendatang yang notabene merupakan mantan anak didiknya tidak pernah mengumpulkan kemenangan, namun setidaknya ia mampu memiliki jumlah podium (7) yang lebih baik ketimbang pembalap asal Italia tersebut.
Dua tahun lebih tanpa kemenangan membuat tim Monster Energy mencoba untuk menghilangkan ketergantungan pada Rossi. Pabrikan Jepang itu pun memilih keputusan mengejutkan dengan mendatangkan Quartararo sebagai pendamping Maverick Vinales dalam dua musim ke depan.
(mirz)