Bertikai dengan Luis Suarez, Patrice Evra Pernah Mau Dibunuh
loading...
A
A
A
PARIS - Patrice Evra bercerita punya kenangan tak mengenakan ketika masih berkarier sebagai pemain Manchester United. Ancaman pembunuhan pernah diterima buntut pertikaianya dengan Luis Suarez yang ketika masih menjadi pilar Liverpool pada 2011.
Akibat konflik yang berbau rasis, Suarez dinyatakan bersalah oleh FA karena dianggap menghina Evra. Persoalan ternyata tak berhenti sampai di situ. Pasalnya, Liverpool melakukan pembelaan hingga membawa perkara tersebut jadi konsumsi publik.
Tak pernah terduga, akibat persoalan tersebut Evra dan keluarga mendapatkan ancaman pembunuhan melalui surat. "Manchester United menerima begitu banyak surat ancaman tentang saya," kata Evra kepada podcast UTD, Selasa (5/5).
"Orang-orang berkata, kami di penjara, kami penggemar Liverpool. Ketika kami keluar, kami akan membunuh Anda dan keluarga Anda," kenang Evra.
Tak mau ambil risiko, Evra pun langsung memakai jasa pengawal pribadi. "Selama dua bulan, saya memiliki keamanan pribadi ke mana pun saya pergi. Mereka tidur di depan rumah saya. Ke mana pun saya pergi, keamanan mengikuti saya."
"Itu adalah masa yang sulit, tetapi saya tidak takut. Keluarga saya takut: istri dan saudara lelaki saya, tetapi saya tidak. Saya tidak bisa mengerti mengapa orang sangat membenci saya. Mereka tidak tahu yang sebenarnya."
Evra, yang melihat upayanya berjabat tangan dengan Suarez sebelum pertandingan Februari berikutnya ditolak oleh sang striker Uruguay itu mengatakan ia telah memaafkannya. Bahkan ia sempat berbicara dengan bintang Barcelona sebelum final Liga Champions 2015.
Akibat konflik yang berbau rasis, Suarez dinyatakan bersalah oleh FA karena dianggap menghina Evra. Persoalan ternyata tak berhenti sampai di situ. Pasalnya, Liverpool melakukan pembelaan hingga membawa perkara tersebut jadi konsumsi publik.
Tak pernah terduga, akibat persoalan tersebut Evra dan keluarga mendapatkan ancaman pembunuhan melalui surat. "Manchester United menerima begitu banyak surat ancaman tentang saya," kata Evra kepada podcast UTD, Selasa (5/5).
"Orang-orang berkata, kami di penjara, kami penggemar Liverpool. Ketika kami keluar, kami akan membunuh Anda dan keluarga Anda," kenang Evra.
Tak mau ambil risiko, Evra pun langsung memakai jasa pengawal pribadi. "Selama dua bulan, saya memiliki keamanan pribadi ke mana pun saya pergi. Mereka tidur di depan rumah saya. Ke mana pun saya pergi, keamanan mengikuti saya."
"Itu adalah masa yang sulit, tetapi saya tidak takut. Keluarga saya takut: istri dan saudara lelaki saya, tetapi saya tidak. Saya tidak bisa mengerti mengapa orang sangat membenci saya. Mereka tidak tahu yang sebenarnya."
Evra, yang melihat upayanya berjabat tangan dengan Suarez sebelum pertandingan Februari berikutnya ditolak oleh sang striker Uruguay itu mengatakan ia telah memaafkannya. Bahkan ia sempat berbicara dengan bintang Barcelona sebelum final Liga Champions 2015.
(bbk)