Lewis Hamilton Tuding FIA Coba Jegal Dominasi di Formula One

Selasa, 29 September 2020 - 16:35 WIB
loading...
Lewis Hamilton Tuding FIA Coba Jegal Dominasi di Formula One
Lewis Hamilton. Foto/dok
A A A
SOCHI - Tuduhan serius dilontarkan pembalap Mercedes Lewis Hamilton kepada Federasi Automotif Internasional (FIA). Juara bertahan Formula One (F1) itu menuding FIA mencoba menjegalnya dalam kejuaraan dunia. Indikasinya adalah penalti 10 detik saat balapan di GP Rusia, akhir pekan kemarin.

Sebelum balapan berlangsung, FIA sudah melakukan penyelidikan kepada Hamilton yang dinilai melakukan latihan start di luar ketentuan lewat konfirmasi kepada timnya. Lewat komunikasi radio, Hamilton bertanya apakah boleh melakukan latihan di tempatnya berada hingga ujung pitlane. Timnya menjawab tak masalah dengan catatan menyisakan ruang untuk pembalap lain lewat. (Baca: Salat Dhuha Bukan Sekedar Membuka Pintu Rezeki)

Sayang, hal itu ternyata melanggar peraturan FIA dan membuatnya mendapatkan hukuman dua poin ke lisensi balap Hamilton. Hukuman ini yang disesalkan banyak fans F1 lewat media sosial, terlebih karena Hamilton pasrah menerima meski menyebutnya aturan konyol.

Namun, steward balapan akhirnya memutuskan untuk mencabut dua poin hukuman yang menyertai penalti itu beberapa jam setelah Hamilton menyelesaikan lomba di posisi ketiga, di belakang rekan satu timnya di Mercedes, Valtteri Bottas, dan Max Verstappen dari tim Red Bull yang masing-masing berada di podium pertama dan kedua.

Pengawas lomba mengonfirmasi jika Hamilton diperintah oleh timnya untuk melakukan latihan start di tempat yang terlarang. Meski terbebas dari kesalahan, FIA justru kemudian mengalihkan hukuman kepada tim Mercedes dengan denda 25.000 euro atau sekitar Rp425 juta. (Baca juga: Era Teknologi KTP Biometrik Dimulai)

Juara dunia F1 enam kali ini pun mengecam hukuman itu yang dinilai sangat konyol. Bahkan, Hamilton juga menuduh FIA mencoba "menghentikan" dominasinya pada balapan di musim ini. Hasilnya, dia pun gagal mendulang kemenangan untuk menyamai rekor menang terbanyak Michael Schumacher dengan 91 kali.

"Ini tidak selalu tentang saya, tapi saya pikir mungkin untuk tim besar, kapan pun tim berada di depan. Jelas mereka melakukan banyak pemeriksaan. Semua yang kami miliki di mobil diperiksa dan diperiksa tiga kali lipat. Mereka mengubah aturan, seperti peraturan mesin, banyak hal yang harus dilakukan agar balapan tetap menarik," kata Hamilton, dilansir planetf1.

Hamilton patut curiga terhadap FIA yang menuduh memperlambat balapannya. Pasalnya, ini bukan pertama kali dirinya mendapatkan hukuman pada musim ini. Sebelumnya, pembalap berusia 35 tahun itu juga mendapat empat poin penalti di GP Austria karena mengabaikan bendera kuning ketika kualifikasi dan dua poin tambahan setelah insiden senggolan dengan Alexander Albon. Dia juga mendapat penalti dua poin karena memasuki jalur pit ketika masih tertutup di GP Italia. (Lihat videonya: Sepeda Kayu dari Limbah Pinus

"Saya tahu ini membuat situasi menjadi lebih sulit, tapi ini bukan pertama kalinya saya harus menghadapi hal seperti ini. Kami akan terus berjuang. Kami tidak akan membiarkan mereka membingungkan kami dan lain kali kami akan melakukan yang lebih baik bersama-sama," ucap Hamilton.

Meski begitu, Hamilton saat ini tetap masih memimpin klasemen sementara F1 2020 dengan mengumpulkan 205 poin. Torehan itu unggul 44 angka dari Bottas yang berada di posisi kedua. Kini, dia akan mencoba melupakan hasil balapan di Sochi dan fokus menjalani balapan guna menyamai rekor Schumacher pada GP Eifel di Nuerburgring, Jerman, 11 Oktober mendatang. (Raikhul Amar)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1613 seconds (0.1#10.140)