Rencana Pengurangan Gaji Bisa Picu Eksodus di Barcelona
loading...
A
A
A
BARCELONA - Krisis baru berpotensi menerpa Barcelona pada 2021. Sejumlah pemain pilar mungkin saja memilih untuk mengakhiri masa tugas lebih cepat jika kebijakan pengurangan gaji tetap diberlakukan.
(Baca juga: Dapat Anugerah dari Tuhan, PSV Bersyukur Bisa Rekrut Gotze )
Menurut kabar yang beredar di Spanyol, Barcelona akan menerapkan pengurangan gaji kepada semua personelnya, baik pemain maupun staf. Setiap divisi atau departemen di dalam klub kini hanya punya waktu 15 hari untuk mengirim wakil dan melakukan negosiasi.
Negosiasi antara Barcelona dan perwakilan setiap divisi diperkirakan akan berlangsung maksimal satu bulan. Artinya, kebijakan pemotongan upah ini paling lambat baru akan berlaku pada akhir November.
Adapun alasan Barcelona ingin mengurangi upah semua personelnya untuk memulihkan neraca keuangan yang anjlok akibat pandemi virus Corona . Hanya saja masih belum diketahui berapa besar pemotongannya.
Persoalannya, hak para pekerja di Spanyol dilindungi hukum atau undang-undang, khusunya artikel 41 Statuta Pekerja. Mengacu regulasi itu pekerja, yang juga termasuk atlet olahraga, bisa menghapus kontraknya tanpa ada sanksi finansial.
Perlu diingat regulasi itu pernah digunakan sejumlah atlet profesional untuk mendapatkan penghapusan kontrak. Bila mayoritas pemain Barcelona mengambil opsi ini, bukan tidak mungkin menimbulkan kerugian lebih besar.
Barcelona nantinya tidak bisa mendapat uang dari penjualan pemain. Dengan dihapusnya kontrak, maka para pemain bisa meninggalkan Camp Nou dengan status bebas transfer. Secara teori, Lionel Messi dkk sudah bisa pergi pada Januari 2021 atau paling lambat musim panas mendatang.
(Baca Juga: Hampir Pasti Jadi WNI, Persija Ucapkan Selamat kepada Klok )
Sekarang Barcelona sedang mencari opsi lain untuk menghindari skenario terburuk, termasuk bagaimana gaji akan dipotong atau implementasinya nanti.
Lihat Juga: Profil David Alonso, Pembalap Moto3 Juara GP Barcelona 2024 Pemilik Kemenangan Terbanyak dalam Semusim!
(Baca juga: Dapat Anugerah dari Tuhan, PSV Bersyukur Bisa Rekrut Gotze )
Menurut kabar yang beredar di Spanyol, Barcelona akan menerapkan pengurangan gaji kepada semua personelnya, baik pemain maupun staf. Setiap divisi atau departemen di dalam klub kini hanya punya waktu 15 hari untuk mengirim wakil dan melakukan negosiasi.
Negosiasi antara Barcelona dan perwakilan setiap divisi diperkirakan akan berlangsung maksimal satu bulan. Artinya, kebijakan pemotongan upah ini paling lambat baru akan berlaku pada akhir November.
Adapun alasan Barcelona ingin mengurangi upah semua personelnya untuk memulihkan neraca keuangan yang anjlok akibat pandemi virus Corona . Hanya saja masih belum diketahui berapa besar pemotongannya.
Persoalannya, hak para pekerja di Spanyol dilindungi hukum atau undang-undang, khusunya artikel 41 Statuta Pekerja. Mengacu regulasi itu pekerja, yang juga termasuk atlet olahraga, bisa menghapus kontraknya tanpa ada sanksi finansial.
Perlu diingat regulasi itu pernah digunakan sejumlah atlet profesional untuk mendapatkan penghapusan kontrak. Bila mayoritas pemain Barcelona mengambil opsi ini, bukan tidak mungkin menimbulkan kerugian lebih besar.
Barcelona nantinya tidak bisa mendapat uang dari penjualan pemain. Dengan dihapusnya kontrak, maka para pemain bisa meninggalkan Camp Nou dengan status bebas transfer. Secara teori, Lionel Messi dkk sudah bisa pergi pada Januari 2021 atau paling lambat musim panas mendatang.
(Baca Juga: Hampir Pasti Jadi WNI, Persija Ucapkan Selamat kepada Klok )
Sekarang Barcelona sedang mencari opsi lain untuk menghindari skenario terburuk, termasuk bagaimana gaji akan dipotong atau implementasinya nanti.
Lihat Juga: Profil David Alonso, Pembalap Moto3 Juara GP Barcelona 2024 Pemilik Kemenangan Terbanyak dalam Semusim!
(mirz)