Peneguk Untung Opera Transfer

Kamis, 08 Oktober 2020 - 11:35 WIB
loading...
Peneguk Untung Opera Transfer
Jonathan Barnett menjadi agen pemain dengan komisi tertinggi (USD128 juta) dari transaksi kontrak USD1,3 Miliar. Foto/dok
A A A
LISABON - Transfer musim panas 2020/2021 mungkin tidak terlalu banyak gebrakan. Pandemi corona membuat ekonomi sepak bola sedang terguncang sehingga klub dipaksa melakukan efisiensi agar tetap berjalan.

Harga pemain menjadi turun, karena klub tidak mau berjudi. Tak banyak transaksi di angka 80 juta euro. Bahkan, tim seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United (MU), Manchester City (Man City), sampai Juventus tak banyak mengeluarkan dana. Justru Chelsea yang menjadi klub dengan pengeluaran tertinggi, lebih dari 200 juta euro. (Baca: Keajaiban Surah Al-Fatihah Menyembuhkan Penyakit dan Penawar Racun)

Meski begitu, tetap ada yang merasakan berkah dari transfer yang lesu. Mereka adalah agen pemain. Memang, tak banyak drama. Tapi, agen pemain tetaplah menjadi salah satu pihak diuntungkan dari opera transfer musim yang lesu.

Apalagi, jika melihat bagaimana agen pemain sekarang tak sekadar menjadi calo dari pemain ke klub atau sebaliknya. Seperti yang dilakukan Jorge Mendes. Pengusaha dan agen pemain Portugal yang selama dua dekade terakhir secara teratur mengambil bagian yang sehat dari pasar transfer pemain senilai USD 7 miliar per tahun.

Tahun ini, meski sepak bola runtuh, Mendes tampak lebih baik dari sebelumnya. Sebagai salah satu agen paling kuat di dunia, dia baru saja menyelesaikan musim panas yang sangat menguntungkan. Itu tak lepas dari bagaimana Mendes sudah menjadi bagian klub dalam arti pemegang saham atau sudah ditunjuk sebagai konsultan untuk menyeimbangkan finansial tim. (Baca juga: Miris, UU Ciptaker Tempatkan Pendidikan sebagai Komoditas yang Diperdagangkan)

Contohnya adalah saat pria berusia 54 tahun tersebut mengirim Ruben Dias dari Benfica ke Man City seharga USD80 juta. Menggeser Dias ke Man City, dia kemudian memasukkan pemain lain ke Benfica yang juga kliennya.

Atau, bagaimana dia mengatur transfer di Wolverhampton Wanderers. Dia mengatur agar Wolverhampton (Wolves) menjual bek Irlandia Matt Doherty ke Tottenham Hotspur (USD20 juta) dan penyerang Portugal Diogo Jota ke Liverpool (USD53 juta).

Sebagai ganti, Mendes menggantinya dengan Nelson Semedo, pemain di bawah agensinya. Sementara penjualan Jota dipakai merekrut dua pemain dari Porto, yang lagi-lagi adalah “miliknya. “Sepertinya dia tidak tersentuh krisis. Kami dapat mengatakan jaringan kekuatan ekonomi Jorge Mendes melawan virus korona. Seolah-olah dia memiliki vaksin," kata penulis buku The Rise Of Mendes Pippo Russo, dilansir nytimes.com.

Sebagai konsultan, Mendes bekerja dengan klub yang mengalami kesulitan keuangan untuk menyeimbangkan pembukuan mereka dan dengan beberapa perusahaan kaya yang melihat peluang di tengah ketidakpastian keuangan. (Baca juga: Berpikir Positif Enyahkan Covid-19)

Dominasi Mendes membuat agensi pemain Portugal secara terbuka mengeluh. Pada 2018, Presiden Benfica Luis Filipe Vieira menggambarkan peran Mendes yang mirip dengan layanan taksi, membawa aset terbaik klub ke satu arah dan membawa jutaan dolar AS ke arah lain.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1614 seconds (0.1#10.140)