Jadi Juara Tanpa Pernah Meraih Kemenangan, Mir Melawan Sejarah
loading...
A
A
A
ARAGON - Dalam sejarah MotoGP, belum ada pembalap sukses menjadi juara dunia tanpa meraih satu pun kemenangan sepanjang musim. Namun, catatan tersebut bisa saja dipatahkan oleh rider Suzuki Ecstar Joan Mir, tahun ini.
Ya, Mir saat ini mulai diperhitungkan sebagai kandidat kuat peraih gelar juara dunia MotoGP 2020. Rider asal Spanyol itu berhasil menyodok ke posisi teratas klasemen pembalap sementara setelah mengamankan podium ketiga di GP Aragon, akhir pekan lalu. (Baca: Agar Doa Cepat Dikabulkan, Perhatikan Tiga Hal Ini)
Pembalap berusia 23 tahun tersebut telah mengumpulkan 121 poin atau unggul enam angka dari pembalap Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo yang di luar dugaan hanya mampu finis di posisi ke-18 di Aragon. Meski memimpin di klasemen, Mir mengaku tidak terlalu puas dengan kondisi tersebut.
“Yang saya cari saat ini adalah kemenangan. Jadi, saya tidak akan mengubah mentalitas dalam balapan dan akan coba terus memburu kemenangan meski punya keunggulan poin. Jika sudah berhasil, barulah saya akan mulai memikirkan gelar dunia,” kata Mir, dilansir Crash.
Meski belum pernah menang, performa Mir terbilang cukup konsisten. Dari tujuh balapan terakhir, dia berhasil lima kali naik podium. Rider bernama lengkap Joan Mir Mayrata itu mengatakan bahwa konsisten kompetitif adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan di MotoGP . Namun, dia senang bisa melakukannya hingga bisa memimpin klasemen dengan empat balapan tersisa.
Terkait peluangnya di akhir musim, Mir kembali menegaskan jika gelar juara dunia belum ada di benaknya lantaran fokus utamanya adalah memburu kemenangan pertama. Dia bahkan menegaskan andai suatu saat nanti bisa memperbesar keunggulan poinnya dari Quartararo, dia akan tetap ngotot memburu kemenangan, tanpa memedulikan kansnya merebut gelar. (Baca juga: Wawancara Beasiswa Unggulan Kemendikbud Dilakukan Daring)
“Soal cara meraih gelar dunia, saya mau menjalani balapan demi balapan saja. Saya tak peduli soal gelar. Saya hanya peduli pada tiap balapan, tapi mungkin saya tak terlalu memedulikan gelar seperti rider lain,” ucap Mir.
Mir pantas sangat berhasrat sekali merebut kemenangan pada musim ini. Pasalnya, dia tidak ingin menjadi pembalap dalam sejarah MotoGP yang sukses menjadi juara dunia tanpa merebut satu pun kemenangan dalam satu musim.
Dalam sejarah ajang balap motor paling bergengsi di dunia, pembalap yang menjadi juara dunia dengan kemenangan tersedikit ada tiga pembalap, yaitu Leslie Graham (1949), Umberto Masetti (1950), dan Nicky Hayden (2006). Ketiganya hanya mendapatkan dua kemenangan. Namun, dua nama pertama hanya menjalani enam balapan dalam semusim, berbeda dengan Hayden yang menjalani balapan sebanyak 17 seri.
Situasi tersebut membuat Mir enggan jemawa. Dia menyebut belum memenuhi satu syarat untuk bisa dicap sebagai penantang gelar juara dunia MotoGP 2020 . Dengan alasan ini, Mir pun mengincar kemenangan pada balapan-balapan selanjutnya. “Pada saat meraih kemenangan, yang saya harapkan segera terjadi, itu akan membuat saya menjadi jelas sebagai penantang gelar juara dunia,” ujar Mir. (Baca juga: Ibu Penyitas Covid-19 Jangan Berhenti Menyusui)
Mir sebenarnya hanya perlu bisa menjalani balapan dengan konsistensi dan selalu berada di podium pada empat balapan terakhir. Namun, dia tetap akan memburu kemenangan. Karena, ada tiga rider lain yang punya peluang sama besar untuk merebut gelar juara dunia musim ini. Selain Quartararo, ada rider Monster Energy Yamaha Maverick Vinales dan pembalap tim Ducati Andrea Dovizioso.
Uniknya, ketiga rivalnya yang berada di bawah Mir justru sama-sama sudah pernah memenangi balapan MotoGP musim ini. Bahkan, rekan setimnya, Alex Rins, baru saja sukses menjadi juara di Aragon. Pencapaian itu sekaligus membuktikan bahwa dirinya juga bisa menjadi pesaing Mir di atas lintasan.
Apalagi, Rins mengaku belum memiliki niat untuk membantu Mir meraih gelar juara dunia MotoGP 2020 . Karena, dia juga masih ingin berjuang sekuat tenaga untuk meraih hasil terbaik untuk dirinya sendiri. Meski begitu, rider asal Spanyol ini tak memungkiri jika suatu saat nanti bakal membantu Mir untuk menjadi juara jika memang dibutuhkan.
“Mir berada dalam posisi yang lebih baik pada kejuaraan musim ini, tapi saya juga masih mengejar gelar. Jika nanti secara matematis saya keluar dari persaingan, kita lihat saja apakah tim akan meminta saya untuk melakukannya,” ungkap Rins. (Lihat videonya: Diduga Depresi Sekolah Daring, Pelajar Nekat Bunuh Diri)
Saat ini, Rins berada di posisi ketujuh dengan mengumpulkan 85 poin atau terpaut 36 angka. Dengan menyisakan empat seri lagi, pembalap berusia 24 tahun itu tetap memiliki kans untuk bisa menjadi yang terbaik tahun ini. Namun, dia harus bisa menyelesaikan balapan di barisan depan, terutama naik podium. (Raikhul Amar)
Ya, Mir saat ini mulai diperhitungkan sebagai kandidat kuat peraih gelar juara dunia MotoGP 2020. Rider asal Spanyol itu berhasil menyodok ke posisi teratas klasemen pembalap sementara setelah mengamankan podium ketiga di GP Aragon, akhir pekan lalu. (Baca: Agar Doa Cepat Dikabulkan, Perhatikan Tiga Hal Ini)
Pembalap berusia 23 tahun tersebut telah mengumpulkan 121 poin atau unggul enam angka dari pembalap Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo yang di luar dugaan hanya mampu finis di posisi ke-18 di Aragon. Meski memimpin di klasemen, Mir mengaku tidak terlalu puas dengan kondisi tersebut.
“Yang saya cari saat ini adalah kemenangan. Jadi, saya tidak akan mengubah mentalitas dalam balapan dan akan coba terus memburu kemenangan meski punya keunggulan poin. Jika sudah berhasil, barulah saya akan mulai memikirkan gelar dunia,” kata Mir, dilansir Crash.
Meski belum pernah menang, performa Mir terbilang cukup konsisten. Dari tujuh balapan terakhir, dia berhasil lima kali naik podium. Rider bernama lengkap Joan Mir Mayrata itu mengatakan bahwa konsisten kompetitif adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan di MotoGP . Namun, dia senang bisa melakukannya hingga bisa memimpin klasemen dengan empat balapan tersisa.
Terkait peluangnya di akhir musim, Mir kembali menegaskan jika gelar juara dunia belum ada di benaknya lantaran fokus utamanya adalah memburu kemenangan pertama. Dia bahkan menegaskan andai suatu saat nanti bisa memperbesar keunggulan poinnya dari Quartararo, dia akan tetap ngotot memburu kemenangan, tanpa memedulikan kansnya merebut gelar. (Baca juga: Wawancara Beasiswa Unggulan Kemendikbud Dilakukan Daring)
“Soal cara meraih gelar dunia, saya mau menjalani balapan demi balapan saja. Saya tak peduli soal gelar. Saya hanya peduli pada tiap balapan, tapi mungkin saya tak terlalu memedulikan gelar seperti rider lain,” ucap Mir.
Mir pantas sangat berhasrat sekali merebut kemenangan pada musim ini. Pasalnya, dia tidak ingin menjadi pembalap dalam sejarah MotoGP yang sukses menjadi juara dunia tanpa merebut satu pun kemenangan dalam satu musim.
Dalam sejarah ajang balap motor paling bergengsi di dunia, pembalap yang menjadi juara dunia dengan kemenangan tersedikit ada tiga pembalap, yaitu Leslie Graham (1949), Umberto Masetti (1950), dan Nicky Hayden (2006). Ketiganya hanya mendapatkan dua kemenangan. Namun, dua nama pertama hanya menjalani enam balapan dalam semusim, berbeda dengan Hayden yang menjalani balapan sebanyak 17 seri.
Situasi tersebut membuat Mir enggan jemawa. Dia menyebut belum memenuhi satu syarat untuk bisa dicap sebagai penantang gelar juara dunia MotoGP 2020 . Dengan alasan ini, Mir pun mengincar kemenangan pada balapan-balapan selanjutnya. “Pada saat meraih kemenangan, yang saya harapkan segera terjadi, itu akan membuat saya menjadi jelas sebagai penantang gelar juara dunia,” ujar Mir. (Baca juga: Ibu Penyitas Covid-19 Jangan Berhenti Menyusui)
Mir sebenarnya hanya perlu bisa menjalani balapan dengan konsistensi dan selalu berada di podium pada empat balapan terakhir. Namun, dia tetap akan memburu kemenangan. Karena, ada tiga rider lain yang punya peluang sama besar untuk merebut gelar juara dunia musim ini. Selain Quartararo, ada rider Monster Energy Yamaha Maverick Vinales dan pembalap tim Ducati Andrea Dovizioso.
Uniknya, ketiga rivalnya yang berada di bawah Mir justru sama-sama sudah pernah memenangi balapan MotoGP musim ini. Bahkan, rekan setimnya, Alex Rins, baru saja sukses menjadi juara di Aragon. Pencapaian itu sekaligus membuktikan bahwa dirinya juga bisa menjadi pesaing Mir di atas lintasan.
Apalagi, Rins mengaku belum memiliki niat untuk membantu Mir meraih gelar juara dunia MotoGP 2020 . Karena, dia juga masih ingin berjuang sekuat tenaga untuk meraih hasil terbaik untuk dirinya sendiri. Meski begitu, rider asal Spanyol ini tak memungkiri jika suatu saat nanti bakal membantu Mir untuk menjadi juara jika memang dibutuhkan.
“Mir berada dalam posisi yang lebih baik pada kejuaraan musim ini, tapi saya juga masih mengejar gelar. Jika nanti secara matematis saya keluar dari persaingan, kita lihat saja apakah tim akan meminta saya untuk melakukannya,” ungkap Rins. (Lihat videonya: Diduga Depresi Sekolah Daring, Pelajar Nekat Bunuh Diri)
Saat ini, Rins berada di posisi ketujuh dengan mengumpulkan 85 poin atau terpaut 36 angka. Dengan menyisakan empat seri lagi, pembalap berusia 24 tahun itu tetap memiliki kans untuk bisa menjadi yang terbaik tahun ini. Namun, dia harus bisa menyelesaikan balapan di barisan depan, terutama naik podium. (Raikhul Amar)
(ysw)