Akhir Pahit Pengabdian Grosjean di Haas

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 15:35 WIB
loading...
Akhir Pahit Pengabdian Grosjean di Haas
Romain Grosjean telah mengonfirmasi keluar dari tim setelah berminggu-minggu tak mendapatkan kepastian atas kontraknya. Foto/Skysports
A A A
PORTIMAO - Kabar mengejutkan datang dari tim Formula One (F1) Haas jelang balapan GP Portugal, Minggu (25/10/2020). Pembalap andalannya Romain Grosjean memutuskan hengkang dari tim berbasis di Carolina Utara, Amerika Serikat, itu akhir musim ini.

Grosjean telah mengonfirmasi keluar dari tim setelah berminggu-minggu tak mendapatkan kepastian atas kontraknya dari manajemen tim. Hal ini menunjukkan bahwa tim asal Amerika Serikat itu tampaknya akan mengubah skuadnya dengan pembalap baru untuk balapan F1 2021. (Baca: Inilah Dua Keutamaan dari Sikap Istiqamah)

Padahal Grosjean sudah bersama Haas ketika tim tersebut melakukan debutnya di F1 pada 2016. Namun kerja samanya dengan timnya itu harus berakhir dengan kurang menyenangkan. Pembalap Prancis itu sebenarnya masih ingin berpetualang bersama Haas. Sayang kontraknya yang berakhir pada akhir musim ini tidak diperpanjang oleh tim.

“Bab terakhir ditutup dan bukunya selesai. Saya sudah bersama Haas F1 Team sejak hari pertama. Lima tahun kami mengalami pasang surut, mencetak 110 poin dalam 92 balapan, tapi perjalanan itu sepadan. Saya telah belajar banyak, meningkat menjadi pembalap, sekaligus pria yang lebih baik,” kata Grosjean melalui akun media sosialnya seperti dilansir planetf1.

Meski tidak lagi bersama Haas, Grosjean berharap tetap bisa membantu tim tersebut untuk terus berkembang. Apalagi dia menjadi salah satu saksi bagaimana beratnya Haas harus bersaing dengan tim-tim F1 yang berpengalaman dalam lima musim terakhir.

“Saya berharap tetap membantu orang-orang di tim untuk meningkatkan diri. Ini mungkin kebanggaan terbesar saya, lebih dari balapan pertama yang gila pada 2016 atau posisi keempat di GP Austria 2018. Saya berharap yang terbaik untuk tim di masa depan,” ucap Grosjean. (Baca juga: Hari Santri, Pemerintah Harusnya Berpihak dan Hadir Bukan Sekedar Selebrasi)

Keputusan Grosjean meninggalkan timnya ini membuatnya semakin sulit untuk bisa kembali mengikuti balapan F1 tahun depan. Sebab tinggal beberapa tim yang masih menyediakan kursi kosong untuk pembalapnya pada tahun depan. Namun dia dipastikan bakal bersaing dengan Sergio Perez yang juga terdepak dari Racing Point pada akhir musim ini.

Jika tidak mendapatkan tim baru musim depan, Grosjean tampaknya tidak akan terlalu kecewa. Sebab dia akan memilih beristirahat dan melihat perkembangan proyek hypercar baru dari Peugeot yang diharapkan bisa berpartisipasi di F1 pada musim 2022. “Kami akan menghubunginya suatu saat karena ini adalah proyek yang sangat saya minati untuk masa depan,” kata Grosjean.

Kepergian Grosjean terjadi di tengah indikasi yang berkembang bahwa Haas akan menggunakan formasi pembalap pemula (all-rookie) untuk musim depan. Apalagi tandemnya dari Denmark Kevin Magnussen juga tidak akan dipertahankan. Hal itu dikabarkan langsung oleh kepala tim Haas, Gunther Steiner. (Lihat videonya: Pemerintah Berencana Menyiapkan Materi Khutbah Jumat)

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Romain (Grosjean) dan Kevin (Magnussen) atas kerja keras dan komitmen mereka kepada Haas F1 Team selama beberapa musim terakhir. Kami memiliki banyak kenangan indah. Kedua pembalap memainkan peran penting dalam kesuksesan itu. Tentu saja masih banyak balapan tersisa di musim 2020,” ungkapnya.

Saat ini pembalap F2 Nikita Mazepin menjadi salah satu favorit yang bakal mengisi kursi tim Haas. Selain itu pemimpin kejuaraan F1 yang juga anak kandung legenda F1 Schumacher, Mick Schumacher, dikabarkan menjadi favorit terbesar untuk menempati kursi kedua tersebut. (Raikhul Amar)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1111 seconds (0.1#10.140)