Khabib Memburu Rekor Sempurna di Laga Fight Island
loading...
A
A
A
ABU DHABI - UFC akhirnya bakal mempertandingkan laga besar pada tahun ini. Dua petarung fenomenal Khabib Nurmagomedov dan Justin Gaethje akan berduel untuk menyatukan gelar kelas ringan pada laga bertajuk 'Fight Island' di Abu Dhabi, malam ini.
Pada laga nanti, Nurmagomedov akan mempertaruhkan sabuk juara kelas ringan UFC. Sedangkan Gaethje merupakan juara kelas ringan sementara. Jika berhasil menang, salah satu petarung ini akan menggabungkan gelar tersebut. (Baca: Inilah Dosa yang Lebih Besar daripada Zina)
Menilik peluang kedua petarung, Nurmagomedov tetap menjadi unggulan. Dia mencatatkan rekor tidak terkalahkan dalam 28 pertarungan di ajang Mix Martial Art (MMA). Akan tetapi, petarung asal Rusia itu harus waspada. Sebab, ini merupakan pertarungan pertamanya sejak 13 bulan lalu.
Terakhir dirinya bertarung di atas oktagon pada September tahun lalu. Ketika itu, dia berhasil mengalahkan Dustin Poirier pada UFC 242. Selain itu, duel melawan Gaethje akan menjadi kali pertama Nurmagomedov tampil di UFC tanpa sosok pelatih dan ayahnya, Abdulmanap, yang meninggal karena Covid-19.
“Tentu saja, ini agak sulit ketika memiliki begitu banyak tekanan di pundak Anda. Tapi ini merupakan pertarungan yang tidak pernah mudah,” kata Nurmagomedov dilansir dailymail.
Pelatihnya yang juga pelatih kepala American Kickboxing Academy, Javier Mendez mengatakan Nurmagomedov harus mewaspadai tendangan kaki rendah dilancarkan oleh Gaethje yang terkenal sangat berbahaya. Apalagi, dia lebih dikenal dengan bertarung lebih banyak melakukan grappling yang telah membantunya mencatatkan rekor 28-0. (Infografis: Khabib vs Gaethje)
“Tendangan rendah Gaethje adalah ancaman nomor satu. Tendangannya bisa menggagalkan siapa pun. Dia penendang terbaik dalam olahraga ini. Saya tahu ini hanya masalah berapa banyak yang harus kita ambil, atau kita harus mengambilnya sebelum kita membawanya ke lantai,” lanjutnya.
Sedangkan bagi Gaethje, ini akan menjadi pertarungan keduanya tahun ini. Sebelumnya, dia berhasil mengalahkan Tony Ferguson pada Mei lalu. Capaian itu tentu menjadi salah satu modal positifnya untuk bisa mengalahkan Nurmagomedov di laga nanti.
Apalagi, Gaethje yang memiliki rekor 22 kemenangan dan 2 kekalahan itu bertekad membuat Nurmagomedov tidak sadarkan diri di pertarungan ini. Tidak hanya itu, petarung asal Amerika Serikat itu juga berkesempatan untuk menyatukan sabuk gelar juara kelas ringan UFC milik Nurmagomedov dan sabuk juara interim miliknya.
Pada laga nanti, Nurmagomedov akan mempertaruhkan sabuk juara kelas ringan UFC. Sedangkan Gaethje merupakan juara kelas ringan sementara. Jika berhasil menang, salah satu petarung ini akan menggabungkan gelar tersebut. (Baca: Inilah Dosa yang Lebih Besar daripada Zina)
Menilik peluang kedua petarung, Nurmagomedov tetap menjadi unggulan. Dia mencatatkan rekor tidak terkalahkan dalam 28 pertarungan di ajang Mix Martial Art (MMA). Akan tetapi, petarung asal Rusia itu harus waspada. Sebab, ini merupakan pertarungan pertamanya sejak 13 bulan lalu.
Terakhir dirinya bertarung di atas oktagon pada September tahun lalu. Ketika itu, dia berhasil mengalahkan Dustin Poirier pada UFC 242. Selain itu, duel melawan Gaethje akan menjadi kali pertama Nurmagomedov tampil di UFC tanpa sosok pelatih dan ayahnya, Abdulmanap, yang meninggal karena Covid-19.
“Tentu saja, ini agak sulit ketika memiliki begitu banyak tekanan di pundak Anda. Tapi ini merupakan pertarungan yang tidak pernah mudah,” kata Nurmagomedov dilansir dailymail.
Pelatihnya yang juga pelatih kepala American Kickboxing Academy, Javier Mendez mengatakan Nurmagomedov harus mewaspadai tendangan kaki rendah dilancarkan oleh Gaethje yang terkenal sangat berbahaya. Apalagi, dia lebih dikenal dengan bertarung lebih banyak melakukan grappling yang telah membantunya mencatatkan rekor 28-0. (Infografis: Khabib vs Gaethje)
“Tendangan rendah Gaethje adalah ancaman nomor satu. Tendangannya bisa menggagalkan siapa pun. Dia penendang terbaik dalam olahraga ini. Saya tahu ini hanya masalah berapa banyak yang harus kita ambil, atau kita harus mengambilnya sebelum kita membawanya ke lantai,” lanjutnya.
Sedangkan bagi Gaethje, ini akan menjadi pertarungan keduanya tahun ini. Sebelumnya, dia berhasil mengalahkan Tony Ferguson pada Mei lalu. Capaian itu tentu menjadi salah satu modal positifnya untuk bisa mengalahkan Nurmagomedov di laga nanti.
Apalagi, Gaethje yang memiliki rekor 22 kemenangan dan 2 kekalahan itu bertekad membuat Nurmagomedov tidak sadarkan diri di pertarungan ini. Tidak hanya itu, petarung asal Amerika Serikat itu juga berkesempatan untuk menyatukan sabuk gelar juara kelas ringan UFC milik Nurmagomedov dan sabuk juara interim miliknya.