Setelah Bukukan Sejarah, Hamilton Ingin Bertahan di Mercedes
loading...
A
A
A
LONDON - Kontrak Lewis Hamilton di Mercedes berakhir pada akhir tahun ini. Namun, masa depan pembalap asal Inggris itu masih tanda tanya di tim tersebut lantaran belum duduk bersama dan membahas detail kesepakatan baru.
Bos Mercedes Toto Wolff dengan bercanda mengatakan pihaknya harus menjual pabrik untuk mempertahankan Hamilton setelah mencatatkan namanya dalam buku sejarah sebagai pemilik rekor kemenangan terbanyak.
Hamilton melampaui rekor kemenangan Michael Schumacher dengan meraih gelar ke-92 saat menjadi yang tercepat di Grand Prix Portugal pada Minggu (25/10/2020). ( ).
Hamilton paham tidak ada tim lain yang bisa memberikan apa yang diinginkannya, dan tidak ada tim lain yang akan merasa seperti keluarga seperti yang dilakukan Mercedes.
“Saya tidak berpikir saya sedang berada di puncak. Saya pasti berada di area yang bagus, tetapi saya masih ingin terus balapan. Saya tidak tahu berapa lama lagi," ujar pembalap berusia 35 tahun itu kepada televisi Sky Sports. ( ).
“Ini adalah periode waktu di mana saya harus perlahan-lahan memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan. Yang bisa saya katakan adalah saya berencana untuk berada di sini tahun depan."
Kedua belah pihak tampaknya ingin tetap bersama. Baik Mercedes dan Hamilton ingin mencetak lebih banyak rekor dalam olahraga yang mereka dominasi sejak dimulainya era hibrida turbo V6 pada tahun 2014. ( ).
Jika rekor 91 kemenangan yang dicatat pembalap Ferrari Michael Schumacher pernah tampak sebagai target yang mustahil, tapi Hamilton bisa melampaui itu. Bahkan, kini Hamilton sepertinya akan melampaui 100 kemenangan dengan meraih gelar juara dunia kedelapan.
"Kami memiliki keinginan untuk melanjutkan," ujar Wolff. “Dengan Lewis dan saya, ini hanya karena kami hidup seperti pertapa dan saya pikir tim kami sangat disiplin. Saya berada di Monaco minggu lalu tetapi kami memutuskan untuk tidak bertemu karena hal terburuk yang bisa terjadi adalah saya menyeret corona ke dalam pertemuan kami."
“Ini bukan waktunya untuk duduk dan bertemu. Saya berharap kami bisa menyelesaikan beberapa balapan berikutnya dengan performa tinggi dan kemudian berkonsentrasi pada kontrak.”
Mercedes berada di ambang menjadi tim pertama yang memenangkan tujuh gelar konstruktor berturut-turut. Hamilton, yang telah bergabung dengan Mercedes sejak 2013, dilaporkan telah menghasilkan 40 juta pound setahun (Rp765 miliar), tetapi pandemi tersebut telah mengubah lanskap keuangan bahkan untuk perusahaan terbesar.
Bos Mercedes Toto Wolff dengan bercanda mengatakan pihaknya harus menjual pabrik untuk mempertahankan Hamilton setelah mencatatkan namanya dalam buku sejarah sebagai pemilik rekor kemenangan terbanyak.
Hamilton melampaui rekor kemenangan Michael Schumacher dengan meraih gelar ke-92 saat menjadi yang tercepat di Grand Prix Portugal pada Minggu (25/10/2020). ( ).
Hamilton paham tidak ada tim lain yang bisa memberikan apa yang diinginkannya, dan tidak ada tim lain yang akan merasa seperti keluarga seperti yang dilakukan Mercedes.
“Saya tidak berpikir saya sedang berada di puncak. Saya pasti berada di area yang bagus, tetapi saya masih ingin terus balapan. Saya tidak tahu berapa lama lagi," ujar pembalap berusia 35 tahun itu kepada televisi Sky Sports. ( ).
“Ini adalah periode waktu di mana saya harus perlahan-lahan memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan. Yang bisa saya katakan adalah saya berencana untuk berada di sini tahun depan."
Kedua belah pihak tampaknya ingin tetap bersama. Baik Mercedes dan Hamilton ingin mencetak lebih banyak rekor dalam olahraga yang mereka dominasi sejak dimulainya era hibrida turbo V6 pada tahun 2014. ( ).
Jika rekor 91 kemenangan yang dicatat pembalap Ferrari Michael Schumacher pernah tampak sebagai target yang mustahil, tapi Hamilton bisa melampaui itu. Bahkan, kini Hamilton sepertinya akan melampaui 100 kemenangan dengan meraih gelar juara dunia kedelapan.
"Kami memiliki keinginan untuk melanjutkan," ujar Wolff. “Dengan Lewis dan saya, ini hanya karena kami hidup seperti pertapa dan saya pikir tim kami sangat disiplin. Saya berada di Monaco minggu lalu tetapi kami memutuskan untuk tidak bertemu karena hal terburuk yang bisa terjadi adalah saya menyeret corona ke dalam pertemuan kami."
“Ini bukan waktunya untuk duduk dan bertemu. Saya berharap kami bisa menyelesaikan beberapa balapan berikutnya dengan performa tinggi dan kemudian berkonsentrasi pada kontrak.”
Mercedes berada di ambang menjadi tim pertama yang memenangkan tujuh gelar konstruktor berturut-turut. Hamilton, yang telah bergabung dengan Mercedes sejak 2013, dilaporkan telah menghasilkan 40 juta pound setahun (Rp765 miliar), tetapi pandemi tersebut telah mengubah lanskap keuangan bahkan untuk perusahaan terbesar.
(sha)