Cerita Penyerang Timnas U-19 Kenal Sepak Bola dari Sang Ayah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Braif Fatari menjadi salah satu pemain tim nasional Indonesia U-19 yang mencuri perhatian. Sejak mengikuti training centre di Jakarta dan Kroasia, posisi bermainnya pun diubah pelatih Shin Tae-yong .
Jika sebelumnya dia beroperasi sebagai gelandang, kini pemain asal Kota Sorong, Papua itu menjadi penyerang skuad Garuda Muda. Hasilnya, pemain Persija Jakarta itu sudah membukukan dua gol bersama timnas U-19 saat melawan Arab Saudi dan NK Dugopolje.
Performa ini yang membuat Braif menjadi salah satu pemain yang potensial dibawa pelatih Shin Tae-yong ke Piala Dunia U-20 nanti. Terkait karirnya, Braif mengaku jika pencapainnya saat ini tidak lepas dari campur tangan sang ayah, Nikolas Fatari.
Tanpa sang ayah yang memperkenalkan sepak bola, Braif mungkin tak akan menjadi pemain profesional. Sejak kecil, dia sudah diarahkan untuk menggeluti permainan si kulit bundar.
“Kalau itu bapak saya, beliau sangat berperan penting. Beliau selalu antar saya berlatih sepak bola dan memberi nasehat agar bisa menjadi pesepak bola yang baik,” ujar Braif dilansir laman Persija.
Braif mengungkapkan, ajang kompetitif pertama yang diikutinya adalah turnamen Piala Menpora 2017 di Bali mewakili Papua Barat. Saat itu bakatnya dilihat oleh Aples Tecuari dan direkomendasikan masuk ke Garuda Select 2018 yang kemudian menjalani latihan di Inggris.
“Setelah itu saya bersyukur bersama 23 pemain lainnya saya terpilih masuk tim Garuda Select 2018 yang berlatih selama enam bulan di Inggris. Setelah itu saya bisa masuk ke Persija dan juga terpilih masuk ke timnas U-19 di ajang Piala AFF U-19 di Vietnam,” tambahnya.
Lebih lanjut Braif tak menyangka kariernya pada usia muda berjalan sesuai ekspektasinya dan dipanggil timnas Indonesia. Kini dia tak ingin membuang kesempatan menembus skuad utama Garuda Muda dan bermain di Piala Dunia U-20.
“Saya ingin masuk skuat dan meraih prestasi di ajang Piala AFC U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021. Selain itu saya ingin menjadi pesepak bola yang sukses, bisa berkarier di kompetisi Eropa dan mengantarkan Timnas Indonesia meraih prestasi,” tutupnya.
Jika sebelumnya dia beroperasi sebagai gelandang, kini pemain asal Kota Sorong, Papua itu menjadi penyerang skuad Garuda Muda. Hasilnya, pemain Persija Jakarta itu sudah membukukan dua gol bersama timnas U-19 saat melawan Arab Saudi dan NK Dugopolje.
Performa ini yang membuat Braif menjadi salah satu pemain yang potensial dibawa pelatih Shin Tae-yong ke Piala Dunia U-20 nanti. Terkait karirnya, Braif mengaku jika pencapainnya saat ini tidak lepas dari campur tangan sang ayah, Nikolas Fatari.
Tanpa sang ayah yang memperkenalkan sepak bola, Braif mungkin tak akan menjadi pemain profesional. Sejak kecil, dia sudah diarahkan untuk menggeluti permainan si kulit bundar.
“Kalau itu bapak saya, beliau sangat berperan penting. Beliau selalu antar saya berlatih sepak bola dan memberi nasehat agar bisa menjadi pesepak bola yang baik,” ujar Braif dilansir laman Persija.
Braif mengungkapkan, ajang kompetitif pertama yang diikutinya adalah turnamen Piala Menpora 2017 di Bali mewakili Papua Barat. Saat itu bakatnya dilihat oleh Aples Tecuari dan direkomendasikan masuk ke Garuda Select 2018 yang kemudian menjalani latihan di Inggris.
“Setelah itu saya bersyukur bersama 23 pemain lainnya saya terpilih masuk tim Garuda Select 2018 yang berlatih selama enam bulan di Inggris. Setelah itu saya bisa masuk ke Persija dan juga terpilih masuk ke timnas U-19 di ajang Piala AFF U-19 di Vietnam,” tambahnya.
Lebih lanjut Braif tak menyangka kariernya pada usia muda berjalan sesuai ekspektasinya dan dipanggil timnas Indonesia. Kini dia tak ingin membuang kesempatan menembus skuad utama Garuda Muda dan bermain di Piala Dunia U-20.
“Saya ingin masuk skuat dan meraih prestasi di ajang Piala AFC U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021. Selain itu saya ingin menjadi pesepak bola yang sukses, bisa berkarier di kompetisi Eropa dan mengantarkan Timnas Indonesia meraih prestasi,” tutupnya.
(abr)