Prancis Lockdown, Paris Masters 2020 Terancam Batal
loading...
A
A
A
PARIS - Keputusan pemerintah Prancis melakukan lockdown akibat peningkatan jumlah kasus Covid-19 mengancam penyelenggaraan turnamen Paris Masters 2020. Rencananya, Paris Masters akan digelar pada 31 Oktober – 8 November.
Apalagi pihak penyelenggara sudah memastikan tidak akan ada lebih dari 1.000 penonton yang diizinkan untuk memasuki stadion agar acara bisa tetap berlangsung. Namun kabar terbaru, turnamen Masters 1000 tersebut justru malah terancam tidak akan digelar.
Hal ini terkait dengan jumlah kasus Covid-19 di Perancis yang mengalami peningkatan cukup signifikan. Dengan alasan keamanan semua warga negara, presiden Perancis Emmanuel Macron mengumumkan lockdown di seluruh Pransi untuk kali kedua.Meski begitu, dia tidak mengungkapkan tentang masa depan turnamen olahraga, termasuk Paris Mastrers. Federasi tenis Perancis belum mengumumkan hal tersebut secara resmi.
Baca juga : Datang ke Stadion, Kenapa Bos Chelsea Tak Temui Pelatih Lampard?
Tetapi para penggemar benar-benar meragukan tentang masa depan Paris Masters 2020. Sedangkan Asosiasi Tenis Profesional (ATP) masih menunggu kepastiannya dari pemeritah Prancis. “Izin pemerintah untuk bisa lanjut sangat di perlukan,” kata ATP dilansir tennis-x.
Dalam 24 jam terakhir, jumlah penderita Covid-19 di Perancis meningkat menjadi 36 ribu kasus. Banyak ahli kesehatan meyakini bahwa itu akan menjadi gelombang kedua dari Covid-19 di Perancis. Mempertimbangkan hal tersebut, presiden Perancis mengumumkan banyak langkah pencegahan yang bisa menyebabkan pembatalan dari turnamen Masters 1000 terakhir pada musim ini.
Meski warga negara Perancis bisa meninggalkan rumah dan bekerja, akan ada larangan melakukan perjalanan ke daerah yang berbeda. Selain itu, sebagian besar perbatasan internasional akan ditutup. Tetapi belum ada larangan yang spesifik terkait turnamen olahraga.
Selain tenis, keputusan tersebut juga akan mempengaruhi olahraga lainnya di Perancis. Liga sepak bola Perancis, Ligue 1 juga belum mengumumkan apapun terkait masa depan pertandingan sepak bola, apakah mereka akan tetap dimainkan atau ditangguhkan selama beberapa waktu. Hal tersebut tentu bukan berita yang menyenangkan, tetapi kesehatan harus diprioritaskan.
Apalagi pihak penyelenggara sudah memastikan tidak akan ada lebih dari 1.000 penonton yang diizinkan untuk memasuki stadion agar acara bisa tetap berlangsung. Namun kabar terbaru, turnamen Masters 1000 tersebut justru malah terancam tidak akan digelar.
Hal ini terkait dengan jumlah kasus Covid-19 di Perancis yang mengalami peningkatan cukup signifikan. Dengan alasan keamanan semua warga negara, presiden Perancis Emmanuel Macron mengumumkan lockdown di seluruh Pransi untuk kali kedua.Meski begitu, dia tidak mengungkapkan tentang masa depan turnamen olahraga, termasuk Paris Mastrers. Federasi tenis Perancis belum mengumumkan hal tersebut secara resmi.
Baca juga : Datang ke Stadion, Kenapa Bos Chelsea Tak Temui Pelatih Lampard?
Tetapi para penggemar benar-benar meragukan tentang masa depan Paris Masters 2020. Sedangkan Asosiasi Tenis Profesional (ATP) masih menunggu kepastiannya dari pemeritah Prancis. “Izin pemerintah untuk bisa lanjut sangat di perlukan,” kata ATP dilansir tennis-x.
Dalam 24 jam terakhir, jumlah penderita Covid-19 di Perancis meningkat menjadi 36 ribu kasus. Banyak ahli kesehatan meyakini bahwa itu akan menjadi gelombang kedua dari Covid-19 di Perancis. Mempertimbangkan hal tersebut, presiden Perancis mengumumkan banyak langkah pencegahan yang bisa menyebabkan pembatalan dari turnamen Masters 1000 terakhir pada musim ini.
Meski warga negara Perancis bisa meninggalkan rumah dan bekerja, akan ada larangan melakukan perjalanan ke daerah yang berbeda. Selain itu, sebagian besar perbatasan internasional akan ditutup. Tetapi belum ada larangan yang spesifik terkait turnamen olahraga.
Selain tenis, keputusan tersebut juga akan mempengaruhi olahraga lainnya di Perancis. Liga sepak bola Perancis, Ligue 1 juga belum mengumumkan apapun terkait masa depan pertandingan sepak bola, apakah mereka akan tetap dimainkan atau ditangguhkan selama beberapa waktu. Hal tersebut tentu bukan berita yang menyenangkan, tetapi kesehatan harus diprioritaskan.
(abr)