Penyerang Senilai Rp 4,8 Triliun Barca seperti Tak Berguna

Senin, 02 November 2020 - 08:05 WIB
loading...
A A A
Di luar permasalahan teknis di lapangan, sinyal krisis Barca telah terjadi saat Koeman menggantikan Quique Setien 19 Agustus lalu. Ketika itu Koeman secara mengejutkan mempersilakan pilar utama macam Ivan Rakitic, Arturo Vidal, dan Luis Suarez pergi.

Keputusan tersebut membuat Messi kecewa kepada Koeman dan sempat meminta untuk dilego meski akhirnya memilih bertahan di Barca . Perseteruan sang kapten dengan Koeman diyakini membuat harmonisasi di ruang ganti terganggu. (Baca juga: Covid-19 Sebabkan Otak Menua 10 Tahun)

Aktivitas bursa transfer Barca musim panas lalu turut memberikan pengaruh atas performa negatif mereka. Seperti diketahui, lini depan tim meninggalkan lubang cukup besar selepas kepergian Luis Suarez ke Atletico Madrid. Koeman sebenarnya menginginkan Memphis Depay.

Negosiasi berjalan cukup baik, tetapi pemain asal Belanda tersebut urung merapat ke Camp Nou karena Barca tidak mampu membayar transfer yang diinginkan Olympique Lyon. Praktis hanya Messi dan Grizmann saja yang meyakinkan. Adapun Dembele dan Fati cenderung angin-anginan.

Permasalahan lainnya adalah lini belakang Barca keropos. Blaugrana telah kebobolan 6 gol dalam 4 pertandingan terakhir Primera Liga. Hal itu tidak terlepas dari cederanya beberapa pilar seperti penjaga gawang Marc-Andre Ter Stegen, Ronald Araujo, dan Samuel Umtiti. Kehilangan Araujo dan Umtiti paling berpengaruh karena stok bek tengah Barca hanya menyisakan Gerard Pique dan Lenglet. (Baca juga: Listrik Mati, Konsumen Bisa Ajukan Kompensasi ke PLN)

Apapun alasannya, Koeman harus segera mengembalikan Barca ke trek kemenangan bila ingin menjaga posisinya tetap aman. Respons positif wajib ditunjukkan Messi dkk, terutama saat menjamu Dinamo Kiev di Camp Nou pada pertandingan Grup G Liga Champions, Kamis (5/11).

Berbeda dengan Barca, Madrid semakin nyaman bertakhta di puncak klasemen sementara Primera Liga susai melibas Huesca 4-1, Sabtu (31/10). Empat gol Los Blancos masing-masing dicetak Eden Hazard (40), Karim Benzema (45, 90), dan Fede Valverde (54). Gol semata wayang Huesca disumbangkan David Ferreiro (74).

Pertandingan kontra Huesca terasa spesial bagi Hazard karena kembali bermain sejak Madrid berhadapan dengan Manchester City (Man City) di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, 7 Agustus lalu. Dia berada di line-up Real Madrid. Itu juga menjadi gol pertamanya sejak 5 Oktober 2019 atau 392 hari.

Performa Hazard membuat pelatih Zinedine Zidane senang. Fitnya bintang Belgia tersebut menjadi modal penting Madrid jelang pertandingan Grup B Liga Champions melawan Inter Milan, Rabu (4/11). Zidane bahkan mengistirahatkan beberapa pemain utamanya saat kontra Huesca. Namun dia menegaskan kebijakan rotasi yang dilakukannya semata-mata untuk menjaga kebugaran tim. (Lihat videonya: Kerajinan tangan Bali yang kerap jadi Incaran Wisatawan)

"Kami harus melakukan perubahan, tetapi kami tidak memikirkan tentang pertandingan Liga Champions. Kami perlu istirahat dengan baik dan kami akan melihat bagaimana mempersiapkan pertandingan itu. Tapi, untuk saat ini kami harus menikmati tiga poin ini, "papar Zidane. (Alimansyah)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1190 seconds (0.1#10.140)