Pernah Berjasa di Madrid, Pria Ini Sekarang di Kubu Inter

MADRID - Musim 2016/2017 adalah pencapain terbaik Real Madrid di bawah Zinedine Zidane karena berhasil menggabungkan gelar Primera Liga dan Liga Champions. Bahkan, Los Blancos bisa back to back Liga Champions, sesuatu yang tidak bisa dilakukan banyak tim lain di Eropa.

Meski saat itu, banyak yang terfokus pada apa yang dilakukan Zidane sebagai pelatih dan peran dari para pemain, sehingga figur lain di belakang layar menjadi kabur. Tapi, nama Antonio Pintus tetap mejadi perbincangan sampai mantan raja Spanyol Juan Carlos I menanyakan keberadaannya di ruang ganti setelah final Liga Champions melawan Juventus di Cardiff.

Dialah penanggung jawab dari kebugaran dan fisik para pemain Madrid. Dia membuat Benzema, Sergio Ramos, dan Cristiano Ronaldo dalam kondisi bugar meski pada usia yang tidak muda lagi.Padahal, seperti ditulis Marca, kedatangannya sempat disambut kecurigaan para pemain, karena tidak terbiasa dengan metodenya; kegiatan lari menjadi rutinitas di Valdebebas, tempat latihan Los Blancos. Pintus bahkan menyuruh mereka mendaki semua tangga Estadio Santiago Bernabeu.

Tetapi karisma dan hasil menginspirasi semua orang di klub dan menghasilkan fisik prima dari pemain dan berujung pada gelar. Kongsi keduanya pecah saat Zidane memutuskan meninggalkan Madrid tapi Pitus tetap bertahan, sehingga Zidane mungkin menganggapnya sebagai penghianat. Apalagi, staff lain seperti asisten pelatih David Bettoni, pelatih fisik Hamidou Msaidie mengikut jejak Zidane meninggalkan Madrid.



Setelah kepergian Pintus, Zidane beralih ke spesialis kebugaran lain, Gregory Dupont, yang metodenya dipuji, terutama setelah pandemi. Dupont berhasil membuat Madrid memperlihatkan konsistensi terutama di Primera Liga, setelah liga dimulai kembali, penampilan Karim Benzema dkk terus membaik dan berhasil mendapatkan gelar dengan menggusur Barcelona.

Dini hari nanti, Pintus, kembali ke Madrid, tapi dengan status sebagai lawan. Pintus bergabung dengan staf kepelatihan Antonio Conte di Inter yang sangat kuat yang mencapai final Liga Europa musim lalu. Dia kembali ke bekas rumahnya di Valdebebas - kali ini sebagai musuh.