Hasil Buruk Pengaruhi Mental Stroll di Ajang Formula 1
loading...
A
A
A
IMOLA - Pembalap Racing Point Lance Stroll sempat menjadi perbincangan karena mampu menembus posisi keempat klasemen pembalap Formula One (F1) 2020 . Namun, dia gagal menjaga performa dalam lima balapan terakhir.
Ya, Stroll sempat menjadi pembalap terbaik keempat setelah Lewis Hamilton, Valtteri Bottas, dan Max Verstappen saat balapan baru memasuki delapan putaran. Ketika itu, dia selalu meraih poin di tujuh balapan secara beruntun, termasuk naik podium ketiga di Monza. Setelah itu, Stroll mulai terlihat mengalami kesulitan dengan selalu gagal mencetak poin di setiap balapan. (Baca: Biaya Operasional Pendidikan Terlambat Cair, Ada Apa?)
Direktur Teknik Racing Point Andrew Green mengungkapkan, hasil buruk membuat Stroll sangat terpukul secara fisik dan mental dalam balapan baru-baru ini. Pembalap muda asal Kanada itu tersingkir dari posisi keempat di Mugello setelah mengalami kerusakan ban pada kecepatan tinggi dan bertabrakan dengan Charles Leclerc pada lap pembukaan di Rusia.
Stroll juga harus absen dari GP Eifel karena sakit, kemudian dinyatakan positif Covid-19. Dia baru kembali saat balapan di Portugal di mana harus menyelesaikan balapan lebih cepat setelah mobilnya tersenggol Lando Norris. Catatan buruknya kembali berlanjut di Imola setelah mengalami kerusakan sayap depan pada lap pertama dan harus finis di urutan ke-13 di luar zona poin.
Kini, Stroll merosot ke posisi ke-11 pada klasemen sementara pembalap F1 2020. Kondisi itu tentu membuat Green yakin posisi yang sekarang telah menghancurkan kepercayaan diri sang pembalapnya tersebut.
“Dia tidak berada di tempat sebelumnya. Dari tempatnya di Monza hingga di mana dia sekarang. Ada rasa kurang percaya diri yang pasti yang harus kami kerjakan pekan depan atau mencoba untuk mendapatkannya kembali," ujar Green, dilansir motorsportweek. (Baca juga: Kenali dan Jangan Remehkan Gejala Long Covid)
Selain itu, Racing Point juga sedang terlibat dalam pertarungan dengan rivalnya di barisan tengah, McLaren dan Renault untuk posisi ketiga dalam kejuaraan konstruktor F1 musim ini. Saat ini, mereka mengumpulkan 134 poin dan hanya berjarak satu angka dari Renault yang berada di posisi ketiga.
Kondisi ini tentu menjadi salah satu alasan Stroll mendapatkan tekanan. Pasalnya, Green melihat sang pembalap ingin membantu timnya merebut poin sebanyak mungkin dalam persaingan tersebut. Namun, itu ternyata membuat Stroll semakin terbebani dan kehilangan fokus saat berada di atas lintasan.
"Ini benar-benar margin yang sangat bagus di sini. Jika Anda tidak berada di atas mobil dan memahami di mana ban berada, menempatkannya di tempat yang tepat, Anda dapat dibuat terlihat seperti orang bodoh. Kami hanya perlu mengembalikannya ke jalur yang benar. Kami dapat melakukannya. Kami memiliki peralatan dan memiliki orang-orangnya," papar Green. (Lihat videonya: Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat)
Pada musim depan, Stroll akan berpasangan dengan juara dunia F1 empat kali Sebastian Vettel, yang memilih hijrah dari Ferrari. Sementara rekan setimnya yang sekarang, Sergio Perez, yang dites positif Covid-19 pada Agustus dan absen dua balapan, sekarang berada di urutan keenam secara keseluruhan dengan meraih poin di delapan balapan berturut-turut. (Raikhul Amar)
Ya, Stroll sempat menjadi pembalap terbaik keempat setelah Lewis Hamilton, Valtteri Bottas, dan Max Verstappen saat balapan baru memasuki delapan putaran. Ketika itu, dia selalu meraih poin di tujuh balapan secara beruntun, termasuk naik podium ketiga di Monza. Setelah itu, Stroll mulai terlihat mengalami kesulitan dengan selalu gagal mencetak poin di setiap balapan. (Baca: Biaya Operasional Pendidikan Terlambat Cair, Ada Apa?)
Direktur Teknik Racing Point Andrew Green mengungkapkan, hasil buruk membuat Stroll sangat terpukul secara fisik dan mental dalam balapan baru-baru ini. Pembalap muda asal Kanada itu tersingkir dari posisi keempat di Mugello setelah mengalami kerusakan ban pada kecepatan tinggi dan bertabrakan dengan Charles Leclerc pada lap pembukaan di Rusia.
Stroll juga harus absen dari GP Eifel karena sakit, kemudian dinyatakan positif Covid-19. Dia baru kembali saat balapan di Portugal di mana harus menyelesaikan balapan lebih cepat setelah mobilnya tersenggol Lando Norris. Catatan buruknya kembali berlanjut di Imola setelah mengalami kerusakan sayap depan pada lap pertama dan harus finis di urutan ke-13 di luar zona poin.
Kini, Stroll merosot ke posisi ke-11 pada klasemen sementara pembalap F1 2020. Kondisi itu tentu membuat Green yakin posisi yang sekarang telah menghancurkan kepercayaan diri sang pembalapnya tersebut.
“Dia tidak berada di tempat sebelumnya. Dari tempatnya di Monza hingga di mana dia sekarang. Ada rasa kurang percaya diri yang pasti yang harus kami kerjakan pekan depan atau mencoba untuk mendapatkannya kembali," ujar Green, dilansir motorsportweek. (Baca juga: Kenali dan Jangan Remehkan Gejala Long Covid)
Selain itu, Racing Point juga sedang terlibat dalam pertarungan dengan rivalnya di barisan tengah, McLaren dan Renault untuk posisi ketiga dalam kejuaraan konstruktor F1 musim ini. Saat ini, mereka mengumpulkan 134 poin dan hanya berjarak satu angka dari Renault yang berada di posisi ketiga.
Kondisi ini tentu menjadi salah satu alasan Stroll mendapatkan tekanan. Pasalnya, Green melihat sang pembalap ingin membantu timnya merebut poin sebanyak mungkin dalam persaingan tersebut. Namun, itu ternyata membuat Stroll semakin terbebani dan kehilangan fokus saat berada di atas lintasan.
"Ini benar-benar margin yang sangat bagus di sini. Jika Anda tidak berada di atas mobil dan memahami di mana ban berada, menempatkannya di tempat yang tepat, Anda dapat dibuat terlihat seperti orang bodoh. Kami hanya perlu mengembalikannya ke jalur yang benar. Kami dapat melakukannya. Kami memiliki peralatan dan memiliki orang-orangnya," papar Green. (Lihat videonya: Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat)
Pada musim depan, Stroll akan berpasangan dengan juara dunia F1 empat kali Sebastian Vettel, yang memilih hijrah dari Ferrari. Sementara rekan setimnya yang sekarang, Sergio Perez, yang dites positif Covid-19 pada Agustus dan absen dua balapan, sekarang berada di urutan keenam secara keseluruhan dengan meraih poin di delapan balapan berturut-turut. (Raikhul Amar)
(ysw)