Aremania Bergolak, Menuntut Satu Arema
loading...
A
A
A
MALANG - Dualisme klub kebangaan komunitas suporter Aremania , menjadi Arema Indonesia, dan Arema FC , sejak sembilan tahun silam membuat para Aremania gerah. Alhasil mereka pun turun ke jalan menolak adanya dualisme.
Para suporter militan ini, menolak adanya dualisme dan menyerukan klub kebanggaan mereka bersatu. Aksi damai para Aremania ini, menyerukan gerakan "MakeMalangGreatAgain".
Menurut juru bicara Aksi Damai Aremania "MakeMalangGreatAgain", Andi Sinyo, gerakan ini muncul dari kerasahan para Aremania tentang situasi dan kondisi dualisme Arema. (Baca juga : Ikut Seleksi Garuda Select, Pemain Arema FC Tak Mau Numpang Lewat )
"Sembilan tahun tanpa solusi, kita terpecah belah. Aremania saling beradu argumentasi. Sampai kapan ini terus terjadi? Kasihan Aremania. Kita sudah jatuh, mari kita bangun dengan bersatu," tegasnya. (Baca juga : Arema FC Akhirnya Resmi Rekrut Bruno Smith )
Dia menawarkan solusi untuk bersatunya Arema, diawali dengan mendatangkan pengurus Yayasan Arema, yang masih tercatat di Kemenkum HAM, hingga tahun 2015. Di mana ketuanya adalah M. Nur, dengan pembina Darjoto, bendahara Rendra Kresna, dan sekretaris almarhum Mujiono Mujito.
"Ayo para pengurus Yayasan Arema, datangi Aremania, kita bicara untuk mencari solusi atas kekacauan ini. Kita semua dirugikan dengan perpecahan ini. Tidak terhitung kerugiannya. Pikiran, energi, dan hati kita terpecah belah, setiap hari kita adu argumentasi tanpa ujung. Kasihan generasi mendatang. Ayo kita selamatkan kebangaan kita bersama ini," tegasnya.
Andi juga berharap ada peran serta para pemangku kebijakan di Malang Raya, mulai dari Wali Kota, Bupati, DPRD, hingga Kapolresta dan Kapolres, untuk memfasilitasi pertemuan mencari solusi bersama demi bersatunya Arema.
Para suporter militan ini, menolak adanya dualisme dan menyerukan klub kebanggaan mereka bersatu. Aksi damai para Aremania ini, menyerukan gerakan "MakeMalangGreatAgain".
Menurut juru bicara Aksi Damai Aremania "MakeMalangGreatAgain", Andi Sinyo, gerakan ini muncul dari kerasahan para Aremania tentang situasi dan kondisi dualisme Arema. (Baca juga : Ikut Seleksi Garuda Select, Pemain Arema FC Tak Mau Numpang Lewat )
"Sembilan tahun tanpa solusi, kita terpecah belah. Aremania saling beradu argumentasi. Sampai kapan ini terus terjadi? Kasihan Aremania. Kita sudah jatuh, mari kita bangun dengan bersatu," tegasnya. (Baca juga : Arema FC Akhirnya Resmi Rekrut Bruno Smith )
Dia menawarkan solusi untuk bersatunya Arema, diawali dengan mendatangkan pengurus Yayasan Arema, yang masih tercatat di Kemenkum HAM, hingga tahun 2015. Di mana ketuanya adalah M. Nur, dengan pembina Darjoto, bendahara Rendra Kresna, dan sekretaris almarhum Mujiono Mujito.
"Ayo para pengurus Yayasan Arema, datangi Aremania, kita bicara untuk mencari solusi atas kekacauan ini. Kita semua dirugikan dengan perpecahan ini. Tidak terhitung kerugiannya. Pikiran, energi, dan hati kita terpecah belah, setiap hari kita adu argumentasi tanpa ujung. Kasihan generasi mendatang. Ayo kita selamatkan kebangaan kita bersama ini," tegasnya.
Andi juga berharap ada peran serta para pemangku kebijakan di Malang Raya, mulai dari Wali Kota, Bupati, DPRD, hingga Kapolresta dan Kapolres, untuk memfasilitasi pertemuan mencari solusi bersama demi bersatunya Arema.
(bbk)