Mengenang Ricky Yacobi; Pemain Indonesia Pertama di Liga Jepang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tak banyak pemain Indonesia yang mendapat kesempatan bermain di Liga Jepang (J-League). Almarhum Ricky Yacobi menjadi pembuka pemain Indonesia yang pernah menjajal kompetisi elite di level Asia itu.
Menurut sejumlah sumber, Ricky disebut-sebut sebagai pemain Indonesia pertama yang merumput di J-League. Ricky bergabung dengan Matsushita Electric FC (belakangan menjadi Gamba Osaka) pada 1988. ( ).
Matsushita Electric FC terpikat dengan penampilan Ricky di Arseto Solo. Ricky terkenal memiliki teknik mengolah bola yang mumpuni dan kecepatan yang sulit dikejar pemain belakang lawan.
Pria kelahiran Medan, 12 Maret 1963, itu memiliki teknik mengolah bola yang mumpuni. Dia juga punya kecepatan yang sulit dikejar pemain belakang lawan. Ricky mempersembahkan gelar Galatama 1987 untuk Arseto. ( ).
Namun, berkarier di Jepang bukan jalan Ricky. Dia hanya bermain enam pertandingan untuk Matsushita Electric FC dengan sumbangan satu gol. Kembali ke Indonesia, Ricky kembali ke Arseto dan gantung sepatu pada 1991.
Setelah pensiun, Ricky membuka Sekolah Sepak Bola (SSB) Ricky Yacobi yang berlokasi di lapangan F, kompleks Senayan. Murid pilihannya adalah talenta berbakat berusia 7-12 tahun yang kurang mampu. Karenanya Ricky menjamin, murid-muridnya bebas iuran. ( ).
Ricky Yacobi menjadi bomber top Indonesia era 80-an hingga awal 90-an. Dia dijuluki Paul Brietner Indonesia lantaran mampu memaksimalkan peluang dengan baik.
Langkah Ricki di Jepang membuka jalan pemain Indonesia saat ini seperti Irfan Bachdim yang bergabung Ventforet Kofu pada 2014 dan Stefano Lilipaly bersama Consandole Sapporo pada 2014.
Sedangkan pemain yang pernah trial di klub Jepang antara lain, Andik Vermansah (Ventforet Kofu), Syakir Sulaiman (Ehime FC), Gavin Kwan Adsit (FC Tokyo), dan Ryuji Utomo (Jubilo Iwata).
Ricky Yacobi meninggal dunia, Sabtu (21/11/2020) pagi WIB di RS Mintoharjo, Jakarta. Ricky terjatuh dan tidak sadarkan diri saat bermain bola dan diduga mendapat serangan jantung.
Lihat Juga: Indonesia Naik 22 Peringkat Sejak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Dimulai Oktober Tahun Lalu
Menurut sejumlah sumber, Ricky disebut-sebut sebagai pemain Indonesia pertama yang merumput di J-League. Ricky bergabung dengan Matsushita Electric FC (belakangan menjadi Gamba Osaka) pada 1988. ( ).
Matsushita Electric FC terpikat dengan penampilan Ricky di Arseto Solo. Ricky terkenal memiliki teknik mengolah bola yang mumpuni dan kecepatan yang sulit dikejar pemain belakang lawan.
Pria kelahiran Medan, 12 Maret 1963, itu memiliki teknik mengolah bola yang mumpuni. Dia juga punya kecepatan yang sulit dikejar pemain belakang lawan. Ricky mempersembahkan gelar Galatama 1987 untuk Arseto. ( ).
Namun, berkarier di Jepang bukan jalan Ricky. Dia hanya bermain enam pertandingan untuk Matsushita Electric FC dengan sumbangan satu gol. Kembali ke Indonesia, Ricky kembali ke Arseto dan gantung sepatu pada 1991.
Setelah pensiun, Ricky membuka Sekolah Sepak Bola (SSB) Ricky Yacobi yang berlokasi di lapangan F, kompleks Senayan. Murid pilihannya adalah talenta berbakat berusia 7-12 tahun yang kurang mampu. Karenanya Ricky menjamin, murid-muridnya bebas iuran. ( ).
Ricky Yacobi menjadi bomber top Indonesia era 80-an hingga awal 90-an. Dia dijuluki Paul Brietner Indonesia lantaran mampu memaksimalkan peluang dengan baik.
Langkah Ricki di Jepang membuka jalan pemain Indonesia saat ini seperti Irfan Bachdim yang bergabung Ventforet Kofu pada 2014 dan Stefano Lilipaly bersama Consandole Sapporo pada 2014.
Sedangkan pemain yang pernah trial di klub Jepang antara lain, Andik Vermansah (Ventforet Kofu), Syakir Sulaiman (Ehime FC), Gavin Kwan Adsit (FC Tokyo), dan Ryuji Utomo (Jubilo Iwata).
Ricky Yacobi meninggal dunia, Sabtu (21/11/2020) pagi WIB di RS Mintoharjo, Jakarta. Ricky terjatuh dan tidak sadarkan diri saat bermain bola dan diduga mendapat serangan jantung.
Lihat Juga: Indonesia Naik 22 Peringkat Sejak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Dimulai Oktober Tahun Lalu
(sha)