Sempat Menentang, Grosjean Kini Berterima Kasih kepada Halo
loading...
A
A
A
SAKHIR - Kecelakaan mengerikan menimpa pembalap Tim Haas F1, Romain Grosjean saat GP Bahrain , Minggu (29/11/2020). Mobil VF-20 yang dikemudikannya menabrak pembatas, terbelah dua, dan terbakar hebat. Beruntung, dia selamat berkat peranti keamanan bernama Halo.
(Baca Juga: Kecelakaan Horor Warnai Kemenangan Hamilton di GP Bahrain 2020 )
Lanjutan Formula 1 (F1) 2020 di Sirkuit Internasional Sakhir itu diwarnai insiden horor pada putaran pertama. Senggolan antara Grosjean dengan Daniil Kvyat, nyaris berakibat fatal. Jet darat pembalap asal Prancis itu menabrak pagar pembatas di sisi luar tikungan tiga dan langsung terbakar.
Ketegangan terjadi karena Grosjean tidak bisa langsung keluar dari lokasi kecelakaan. Mobilnya terbelah dua dan tersangkut di pagar pembatas. Lelaki berusia 34 tahun itu sempat terjebak kobaran api selama beberapa detik sebelum berhasil keluar.
Beruntung, segala fitur keselamatan yang ada di tubuh pembalap serta kesigapan tim medis, berhasil menyelamatkan nyawanya. Lewat video di akun Instagram, dia bersyukur kini mobil F1 dilengkapi Halo. Jika tidak, mungkin saja Grosjean tewas dalam kecelakaan itu.
“Halo semuanya, saya hanya ingin bilang baik-baik saja. Terima kasih semua untuk pesan-pesan yang saya terima,” papar Romain Grosjean, dikutip dari Motorsport.
“Saya tidak menyetujui Halo beberapa tahun lalu. Namun, menurut saya itu adalah hal terhebat yang kami bawa ke F1. Tanpa halo, mungkin saat ini saya tidak akan bisa berbicara kepada kalian,” imbuhnya.
Perangkat Halo baru diperkenalkan di F1 pada 2018. Peranti tersebut dianggap cukup aman untuk melindungi kepala pembalap dari benturan. Pemaiannya itu tidak terlepas dari kecelakaan fatal yang merenggut nyawa Jules Bianchi pada F1 GP Jepang 2014.
Saat itu, sejumlah pembalap, termasuk Grosjean sempat menentang pemakaian Halo. Keterbatasan jarak pandang menjadi alasan utama. Pemasangan Halo di atas kokpit membuat jarak pandang pembalap tidak lagi seluas biasanya.
Namun, perangkat yang ditentang itu ternyata menyelamatkan nyawa Grosjean. Tanpa Halo, bukan tidak mungkin kepalanya menghantam pagar pembatas dengan keras. Sekalipun terlindungi helm, benturan keras dapat mengakibatkan cedera kepala yang fatal.
(Baca Juga: Romain Grosjean Nyaris Tewas Terpanggang Usai Kecelakaan di GP Bahrain )
Ya, Grosjean hanya mengalami luka bakar ringan di tangan kanannya. Menurut informasi terbaru, dia akan tetap menjalani perawatan di rumah sakit terdekat dari Sirkuit Internasional Sakhir di Bahrain sehingga kemungkinan absen pada seri berikutnya pekan depan.
(Baca Juga: Kecelakaan Horor Warnai Kemenangan Hamilton di GP Bahrain 2020 )
Lanjutan Formula 1 (F1) 2020 di Sirkuit Internasional Sakhir itu diwarnai insiden horor pada putaran pertama. Senggolan antara Grosjean dengan Daniil Kvyat, nyaris berakibat fatal. Jet darat pembalap asal Prancis itu menabrak pagar pembatas di sisi luar tikungan tiga dan langsung terbakar.
Ketegangan terjadi karena Grosjean tidak bisa langsung keluar dari lokasi kecelakaan. Mobilnya terbelah dua dan tersangkut di pagar pembatas. Lelaki berusia 34 tahun itu sempat terjebak kobaran api selama beberapa detik sebelum berhasil keluar.
Beruntung, segala fitur keselamatan yang ada di tubuh pembalap serta kesigapan tim medis, berhasil menyelamatkan nyawanya. Lewat video di akun Instagram, dia bersyukur kini mobil F1 dilengkapi Halo. Jika tidak, mungkin saja Grosjean tewas dalam kecelakaan itu.
“Halo semuanya, saya hanya ingin bilang baik-baik saja. Terima kasih semua untuk pesan-pesan yang saya terima,” papar Romain Grosjean, dikutip dari Motorsport.
“Saya tidak menyetujui Halo beberapa tahun lalu. Namun, menurut saya itu adalah hal terhebat yang kami bawa ke F1. Tanpa halo, mungkin saat ini saya tidak akan bisa berbicara kepada kalian,” imbuhnya.
Perangkat Halo baru diperkenalkan di F1 pada 2018. Peranti tersebut dianggap cukup aman untuk melindungi kepala pembalap dari benturan. Pemaiannya itu tidak terlepas dari kecelakaan fatal yang merenggut nyawa Jules Bianchi pada F1 GP Jepang 2014.
Saat itu, sejumlah pembalap, termasuk Grosjean sempat menentang pemakaian Halo. Keterbatasan jarak pandang menjadi alasan utama. Pemasangan Halo di atas kokpit membuat jarak pandang pembalap tidak lagi seluas biasanya.
Namun, perangkat yang ditentang itu ternyata menyelamatkan nyawa Grosjean. Tanpa Halo, bukan tidak mungkin kepalanya menghantam pagar pembatas dengan keras. Sekalipun terlindungi helm, benturan keras dapat mengakibatkan cedera kepala yang fatal.
(Baca Juga: Romain Grosjean Nyaris Tewas Terpanggang Usai Kecelakaan di GP Bahrain )
Ya, Grosjean hanya mengalami luka bakar ringan di tangan kanannya. Menurut informasi terbaru, dia akan tetap menjalani perawatan di rumah sakit terdekat dari Sirkuit Internasional Sakhir di Bahrain sehingga kemungkinan absen pada seri berikutnya pekan depan.
(mirz)