Mantan Striker Sarankan Kini Saatnya Man United dan Pogba Berpisah
loading...
A
A
A
MANCHESTER - Mantan striker Manchester United Dimitar Berbatov mengatakan saatnya The Red Devils berpisah dengan Paul Pogba. Berbatov menilai Pelatih Ole Gunnar Solskjaer sudah kehilangan kepercayaan pada Pogba yang tidak konsisten menunjukkan performa terbaiknya untuk klub.
Hampir sepekan ini, masa depan Pogba di Old Trafford terjebak dalam pusaran spekulasi. Minggu ini, menjelang kekalahan telak Man United melawan RB Leipzig yang membuat mereka tersingkir dari Liga Champions 2020/2021, agen Pogba Mino Raiola mengatakan gelandang Prancis itu tidak senang di klub dan harus pergi pada jendela transfer berikutnya. ( ).Solskjaer membalas pernyataan Raiola, dan menegaskan Pogba fokus melakukan yang terbaik untuk tim.
Namun, pernyataan Solskjaer berbanding terbalik dengan kenyataan bahwa pemain berusia 27 tahun, yang direkrut kembali dari Juventus pada tahun 2016 dengan harga 89 juta pound (Rp1,6 triliun) itu, hanya bermain di lima pertandingan Liga Primer musim ini dan hanya menjadi pemain pengganti dalam pertandingan penting Selasa (8/12/2020), saat dikalahkan Leipzig 2-3. (Baca juga: Di Tengah Isu Pemecatan, Zidane: Saya Bukan Alex Ferguson ).
Berbatov mengatakan jelas bahwa Solskjaer kurang percaya diri pada Pogba dan menyarankan sudah waktunya untuk berpisah dengan pemain yang tidak pernah secara konsisten menunjukkan performa terbaiknya untuk klub.
“Saya bisa mengerti jika Paul tidak senang, saya yakin dia tidak bahagia karena dia tidak bermain, itu jelas, ketika dia masuk sebagai pemain pengganti dan memiliki waktu bermain yang sangat sedikit dia tidak akan bahagia,” kata Berbatov kepada Betfair dilansir Reuters.
“Jika situasi ini berlanjut, saya pikir lebih baik jika mereka berpisah. Jika dia benar-benar tidak senang dan dia terus ditinggalkan dari starting 11, yang terbaik baginya bergerak maju." (Baca juga: Tujuh Calon Lawan Liverpool di Babak 16 Besar Liga Champions ).
“Saya masih berpikir Pogba adalah pemain hebat, dan seperti setiap pemain hebat, pasang surut itu normal. Tapi, yang terjadi pada Pogba, ada lebih banyak penurunan daripada kenaikan pada kampanye musim ini dan ada faktor berbeda yang memengaruhi mengapa hal itu terjadi."
Setelah empat kemenangan Liga Primer berturut-turut yang membawa United ke urutan keenam, tampaknya musim mereka mulai membaik. Namun, kekalahan 2-3 dari Leipzig, plus situasi Pogba, menjadi kondisi yang tidak ideal untuk mempersiapkan derby melawan Manchester City di Old Trafford, Sabtu (12/12/2020).
Sekali lagi, masa depan Solskjaer berada di awang-awang dan Berbatov bersimpati dengan pelatih asal Norwegia itu. "Setiap hasil buruk memunculkan pertanyaan tentang masa depan Solskjaer,” ujar Berbatov.
“Itu membuat saya bertanya-tanya bagaimana dia menerima semua ini. Setiap pagi membuka koran dan melihat wartawan bertanya, apakah ini hari terakhirnya dalam pekerjaan?"
“Saat ini, saya masih berpikir klub mendukungnya. Mengalahkan Man City akan menjadi cara sempurna untuk bangkit kembali dari kekalahan dari Leipzig.”
Hampir sepekan ini, masa depan Pogba di Old Trafford terjebak dalam pusaran spekulasi. Minggu ini, menjelang kekalahan telak Man United melawan RB Leipzig yang membuat mereka tersingkir dari Liga Champions 2020/2021, agen Pogba Mino Raiola mengatakan gelandang Prancis itu tidak senang di klub dan harus pergi pada jendela transfer berikutnya. ( ).Solskjaer membalas pernyataan Raiola, dan menegaskan Pogba fokus melakukan yang terbaik untuk tim.
Namun, pernyataan Solskjaer berbanding terbalik dengan kenyataan bahwa pemain berusia 27 tahun, yang direkrut kembali dari Juventus pada tahun 2016 dengan harga 89 juta pound (Rp1,6 triliun) itu, hanya bermain di lima pertandingan Liga Primer musim ini dan hanya menjadi pemain pengganti dalam pertandingan penting Selasa (8/12/2020), saat dikalahkan Leipzig 2-3. (Baca juga: Di Tengah Isu Pemecatan, Zidane: Saya Bukan Alex Ferguson ).
Berbatov mengatakan jelas bahwa Solskjaer kurang percaya diri pada Pogba dan menyarankan sudah waktunya untuk berpisah dengan pemain yang tidak pernah secara konsisten menunjukkan performa terbaiknya untuk klub.
“Saya bisa mengerti jika Paul tidak senang, saya yakin dia tidak bahagia karena dia tidak bermain, itu jelas, ketika dia masuk sebagai pemain pengganti dan memiliki waktu bermain yang sangat sedikit dia tidak akan bahagia,” kata Berbatov kepada Betfair dilansir Reuters.
“Jika situasi ini berlanjut, saya pikir lebih baik jika mereka berpisah. Jika dia benar-benar tidak senang dan dia terus ditinggalkan dari starting 11, yang terbaik baginya bergerak maju." (Baca juga: Tujuh Calon Lawan Liverpool di Babak 16 Besar Liga Champions ).
“Saya masih berpikir Pogba adalah pemain hebat, dan seperti setiap pemain hebat, pasang surut itu normal. Tapi, yang terjadi pada Pogba, ada lebih banyak penurunan daripada kenaikan pada kampanye musim ini dan ada faktor berbeda yang memengaruhi mengapa hal itu terjadi."
Setelah empat kemenangan Liga Primer berturut-turut yang membawa United ke urutan keenam, tampaknya musim mereka mulai membaik. Namun, kekalahan 2-3 dari Leipzig, plus situasi Pogba, menjadi kondisi yang tidak ideal untuk mempersiapkan derby melawan Manchester City di Old Trafford, Sabtu (12/12/2020).
Sekali lagi, masa depan Solskjaer berada di awang-awang dan Berbatov bersimpati dengan pelatih asal Norwegia itu. "Setiap hasil buruk memunculkan pertanyaan tentang masa depan Solskjaer,” ujar Berbatov.
“Itu membuat saya bertanya-tanya bagaimana dia menerima semua ini. Setiap pagi membuka koran dan melihat wartawan bertanya, apakah ini hari terakhirnya dalam pekerjaan?"
“Saat ini, saya masih berpikir klub mendukungnya. Mengalahkan Man City akan menjadi cara sempurna untuk bangkit kembali dari kekalahan dari Leipzig.”
(sha)