Bintang AS Roma Bryan Cristante Tersandung Kasus Penistaan Agama

Kamis, 17 Desember 2020 - 08:02 WIB
loading...
Bintang AS Roma Bryan Cristante Tersandung Kasus Penistaan Agama
Bintang AS Roma Bryan Cristante Tersandung Kasus Penistaan Agama. Foto: Football Joe
A A A
ROMA - Sudah jatuh tertimpa tangga, barangkali peribahasa yang cocok untuk menggambarkan Bryan Cristante. Gelandang AS Roma itu didakwa bersalah atas kasus penistaan agama setelah ia mencetak gol bunuh diri di laga kontra Bologna.

Ketika AS Roma menghadapi Bologna, Minggu (13/12/2020) lalu, skuat Giallorossi berhasil menang telak 5-1. Namun, mereka gagal mencetak clean sheet setelah Bryan Cristante membuat blunder yang berujung gol bunuh diri pada menit ke-23.

(Ikuti Survei SINDOnews: Mencari Calon Presiden 2024 )

Usut punya usut, Cristante bereaksi keras atas blunder itu dengan mengeluarkan umpatan keras. Tidak dijelaskan secara rinci umpatan seperti apa yang keluar dari mulutnya, namun kata-kata Bryan Cristante dianggap melecehkan nama Tuhan sekaligus menistakan agama tertentu. (Baca Juga: AS Roma Pesta Gol ke Gawang Genoa )

Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) menjatuhi sanksi larangan bertanding (skorsing) sebanyak satu pertandingan kepada Cristante. Akibatnya, gelandang kelahiran San Vito al Tagliamento, Italia, Maret 1995 dipastikan absen saat Roma menjamu Torino di Stadion Olympico, Jumat (18/12/2020).

“Bryan Cristante mengeluarkan ekspresi menghujat di babak pertama (laga kontra Bologna, red)” demikian pernyataan FIGC dikutip Football Italia.

Sejak sepuluh tahun lalu, otoritas sepak bola di Italia mengambil tindakan tegas kepada pemain maupun pelatih yang ketahuan melecehkan Tuhan atau agama. Rolando Mandragora dan pelatih Gian Piero Gasperini pada tahun 2018 pernah mendapat hukuman larangan bertanding atas kasus yang sama. (Baca Juga: Inter Bungkam Napoli, AC Milan Ditahan Imbang Genoa )

Tahun lalu, Francesco Magnanelli dari Sassuolo dan Matteo Scozzarella dari Parma merasakan hukuman yang sama atas kasus penistaan nama Tuhan dan simbol-simbol keagamaan. Menurut FIGC, pemain yang memperlihatkan pesan atas keyakinan tertentu juga akan mendapat hukuman.
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1904 seconds (0.1#10.140)