Nestapa Petarung UFC Gagal Jantung, Sepsis: Aku Hampir Mati...

Petarung UFC Geoff Neal mengalami penderitaan akibat gagal jantung kongestif dan sepsis sebelum pertarungannya dengan Stephen Thompson. Petarung MMA asal Amerika, 30, kalah dari Wonderboy dalam pertarungan UFC Vegas 17 yang mendebarkan pada Sabtu malam setelah menyelesaikan lima ronde penuh.

Tetapi Neal mengakui dia tidak memiliki persiapan yang ideal untuk kekalahannya. Menunggah ke Instagram, Hands Of Steel curhat menderita gagal jantung kongestif - suatu kondisi yang memengaruhi kekuatan pemompaan otot jantung. Selain itu, Neal berbagi perjuangannya dengan sepsis yang mengancam jiwa - yang terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap infeksi dan mulai merusak organ tubuh.



Dia juga kehilangan sebagian timnya karena virus corona menjelang pertarungan dengan Thompson. Menulis di Instagram, Neal mengungkapkan: "Saya ingin meluangkan waktu untuk berterima kasih kepada semua pendukung dan teman saya. Aku belum membalas semua orang tapi hanya tahu aku mencintaimu!’’

’’Bukan hasil yang saya inginkan tetapi saya tetap bersenang-senang. Beberapa banyak kesulitan yang dihadapi menjelang pertarungan ini .. sepsis, gagal jantung kongestif, 3 tim sudut saya dinyatakan positif covid, dengan salah satunya adalah @sayifsaud... ’’Tapi aku tetap berjalan dan bertarung dalam pertarungan itu.’’



Berita mengejutkan tentang penyakit Neal datang hanya empat bulan setelah dia mengungkapkan dia 'hampir mati' karena masalah ginjal. Pada bulan Agustus, orang Texas itu berkata: "Beberapa minggu terakhir ini gila, dan itu bisa dianggap enteng. "Sangat sulit untuk mencoba menemukan cara yang fasih untuk mengatakan 'Aku hampir mati.' Jadi persetan .. Aku hampir mati.

"Ini benar-benar menempatkan banyak hal ke dalam perspektif saya. Saya tidak pernah berpikir saya akan disambungkan ke mesin dialisis sebelum usia 30-an."

Neal melanjutkan dengan mengungkapkan bahwa dia kehilangan semua penglihatan di mata kanannya untuk sebagian besar pertarungan juga. Setelah menghadapi begitu banyak kesulitan, orang Amerika itu mengungkapkan bahwa dia 'bangga' pada dirinya sendiri.