Lokasi Isolasi Petenis Memicu Kontroversi
loading...
A
A
A
MELBOURNE - Tantangan kembali menghadang pergelaran Australia Terbuka 2021 . Kali ini, salah satu hotel yang menjadi lokasi karantina para petenis tiba-tiba memilih mundur karena khawatir dengan penyebaran virus Covid-19.
The Westin Melbourne di Collins Street adalah salah satu hotel yang direncanakan untuk menampung para petenis dan tim untuk menjalani karantina wajib 14 hari, mulai 17 hingga 31 Januari. Namun, kontrak dengan pihak hotel tiba-tiba dibatalkan sehingga membuat Tenis Australia (TA) dan Pemerintah Negara Bagian Victoria harus kembali mencari solusi dalam masalah ini. (Baca: Resmi, Roger Federer Mundur dari Australia Open 2021)
Pemilik apartemen di sekitar hotel eksklusif itu mengklaim masuknya pemain tenis dari seluruh dunia menimbulkan risiko kesehatan yang tidak dapat diterima penduduk dan komunitas setempat. Menurut laporan media Australia, pembatalan itu menyebabkan pemerintah harus membayar kompensasi jutaan dolar kepada pemilik The Westin atas pembatalan tersebut.
Anggota parlemen Lisa Neville mengumumkan bahwa pemerintah akan mencari hotel alternatif setelah menyadari beberapa kekhawatiran dari penduduk dan penghuni sekitar hotel tersebut. Para petenis sendiri akan mendarat di Australia pada 15 Januari. Penyelenggara hanya memiliki sedikit waktu yang berharga mencari tempat lain untuk menampung petenis.
“Ini tentang niat baik dengan mitra hotel kami. Kami tengah mencari tempat baru segera mungkin. Kami telah merekrut 1.100 staf untuk melakukan pengaturan Australia Terbuka, termasuk petugas dukungan perumahan, petugas kesehatan, pengendalian pencegahan infeksi dan ada polisi juga,” kata Neville, dilansir theage. (Baca juga: Guru di Jabar Mengaku Sedih, Perjuangan Bertahun-tahun untuk Jadi PNS Sirna)
Salah satu penghuni dan pemilik apartemen Frank Carbone mengatakan bahwa dia dan penduduk lainnya tidak diberi tahu tentang rencana karantina di dekat lokasi pemukiman mereka. Pada akhirnya, para penghuni pun meminta pengacara untuk menindaklanjuti masalah tersebut.
“Saya merasa kami kecewa karena kami tidak mendapatkan pengamanan dari Covid-19. Kami tidak memiliki informasi untuk membuat penilaian yang tepat kemudian membuat keputusan yang tepat. Apalagi, tempat ini tidak ada menara lift yang terpisah atau infrastruktur lift yang melayani tamu hotel dan penghuni (permanen),” ucap Carbone, yang juga pebisnis papan atas Australia.
Sementara itu, Perdana Menteri Jacinta Allan justru memutuskan untuk tetap menampung para pemain Australia Terbuka di Westin. Dia juga mengatakan hotel yang akan digunakan oleh pemain dan staf yang berhubungan dengan tenis dilengkapi pengamanan ekstra ketat untuk melakukan pencegahan Covid-19.
“Mengenai Westin, di mana ada beberapa penduduk tetap yang tinggal di sana, saran yang sangat jelas adalah peraturan akan diberlakukan sehingga tidak ada kontak antara penduduk yang ada dan orang-orang yang tinggal terkait dengan Australia Terbuka,” ujar Allan. (Baca juga: Inggris Lockdown Lagi, Liga Primer Pantang Berhenti)
Kepala Eksekutif Tenis Australia Craig Tiley mengatakan kesepakatan yang dicapai dengan pejabat kesehatan mengenai kondisi karantina, termasuk periode lima jam setiap hari ketika pemain meninggalkan kamar mereka untuk latihan dan perawatan, telah memastikan bahwa Australia Terbuka 2021 tidak akan dibatalkan. (Raikhul Amar)
The Westin Melbourne di Collins Street adalah salah satu hotel yang direncanakan untuk menampung para petenis dan tim untuk menjalani karantina wajib 14 hari, mulai 17 hingga 31 Januari. Namun, kontrak dengan pihak hotel tiba-tiba dibatalkan sehingga membuat Tenis Australia (TA) dan Pemerintah Negara Bagian Victoria harus kembali mencari solusi dalam masalah ini. (Baca: Resmi, Roger Federer Mundur dari Australia Open 2021)
Pemilik apartemen di sekitar hotel eksklusif itu mengklaim masuknya pemain tenis dari seluruh dunia menimbulkan risiko kesehatan yang tidak dapat diterima penduduk dan komunitas setempat. Menurut laporan media Australia, pembatalan itu menyebabkan pemerintah harus membayar kompensasi jutaan dolar kepada pemilik The Westin atas pembatalan tersebut.
Anggota parlemen Lisa Neville mengumumkan bahwa pemerintah akan mencari hotel alternatif setelah menyadari beberapa kekhawatiran dari penduduk dan penghuni sekitar hotel tersebut. Para petenis sendiri akan mendarat di Australia pada 15 Januari. Penyelenggara hanya memiliki sedikit waktu yang berharga mencari tempat lain untuk menampung petenis.
“Ini tentang niat baik dengan mitra hotel kami. Kami tengah mencari tempat baru segera mungkin. Kami telah merekrut 1.100 staf untuk melakukan pengaturan Australia Terbuka, termasuk petugas dukungan perumahan, petugas kesehatan, pengendalian pencegahan infeksi dan ada polisi juga,” kata Neville, dilansir theage. (Baca juga: Guru di Jabar Mengaku Sedih, Perjuangan Bertahun-tahun untuk Jadi PNS Sirna)
Salah satu penghuni dan pemilik apartemen Frank Carbone mengatakan bahwa dia dan penduduk lainnya tidak diberi tahu tentang rencana karantina di dekat lokasi pemukiman mereka. Pada akhirnya, para penghuni pun meminta pengacara untuk menindaklanjuti masalah tersebut.
“Saya merasa kami kecewa karena kami tidak mendapatkan pengamanan dari Covid-19. Kami tidak memiliki informasi untuk membuat penilaian yang tepat kemudian membuat keputusan yang tepat. Apalagi, tempat ini tidak ada menara lift yang terpisah atau infrastruktur lift yang melayani tamu hotel dan penghuni (permanen),” ucap Carbone, yang juga pebisnis papan atas Australia.
Sementara itu, Perdana Menteri Jacinta Allan justru memutuskan untuk tetap menampung para pemain Australia Terbuka di Westin. Dia juga mengatakan hotel yang akan digunakan oleh pemain dan staf yang berhubungan dengan tenis dilengkapi pengamanan ekstra ketat untuk melakukan pencegahan Covid-19.
“Mengenai Westin, di mana ada beberapa penduduk tetap yang tinggal di sana, saran yang sangat jelas adalah peraturan akan diberlakukan sehingga tidak ada kontak antara penduduk yang ada dan orang-orang yang tinggal terkait dengan Australia Terbuka,” ujar Allan. (Baca juga: Inggris Lockdown Lagi, Liga Primer Pantang Berhenti)
Kepala Eksekutif Tenis Australia Craig Tiley mengatakan kesepakatan yang dicapai dengan pejabat kesehatan mengenai kondisi karantina, termasuk periode lima jam setiap hari ketika pemain meninggalkan kamar mereka untuk latihan dan perawatan, telah memastikan bahwa Australia Terbuka 2021 tidak akan dibatalkan. (Raikhul Amar)
(ysw)