Pelatih Roma: Sulit Membayangkan Sepak Bola Tanpa Pelukan

Jum'at, 15 Mei 2020 - 03:03 WIB
loading...
Pelatih Roma:  Sulit Membayangkan Sepak Bola Tanpa Pelukan
Pelatih AS Roma Paulo Fonseca tak dapat membayangkan sepak bola tanpa pelukan/toto/Times of India
A A A
ROMA - Pelatih AS Roma Paulo Fonseca tak dapat membayangkan sepak bola tanpa pelukan hangat. Pelatih asal Portugal itu menggambarkan pentingnya pelukan di ruang ganti, namun itu akan hilang ketika Serie A akan dimulai kembali setelah pandemi virus corona.

Dalam sebuah surat emosional yang drilis laman resmi klub, Fonseca mengenang beberapa pelukan favorit dalam karirnya, dan menyebut pelukan terbaik dalam permainan.

Seperti jabat tangan, pelukan akan dilarang ketika sepak bola dilanjutkan di Italia, sebagai bagian dari pencegahan penyebaran virus corona, langkah-langkah yang Fonseca katakan dia dukung penuh walaupun mereka akan sulit untuk beradaptasi.

Lega Serie A mengonfirmasi bahwa tanggal 13 Juni merupakan waktu memulai kembali musim ini dengan protokol kesehatan harus dilakukan dengan ketat. ( ).

"Sulit bagi saya membayangkan bermain sepak bola tanpa kegairahan penggemar di belakang kami, dan terutama bermain tanpa pelukan itu," katanya.

“Ya, pelukan -yang kami gunakan untuk merayakan momen terbaik dalam sepak bola- sebuah gol. Momen ketika pencetak gol menghilang di bawah tangan yang memeluknya."

Fonseca membalik memori pada pertandingan di musim pertamanya di klub Ukraina, Shakhtar Donetsk, di mana timnya tertinggal dua gol lalu bangkit untuk menang 3-2 di menit-menit terakhir. “Semua pemain berlari ke saya dan memeluk saya untuk merayakan gol terakhir. Saya tidak akan pernah melupakan itu,” ujarnya.

Kenangan manis lain yang diingat Fonseca adalah kemenangan adu penalti Braga atas Porto di final Piala Portugal 2016 dan gol yang membawa timnya Pacos de Ferreira ke playoff Liga Champions pada 2013.

"Seperti apa rasanya tanpa pelukan di awal atau akhir pertandingan dengan pelatih lawan?" tanyanya.

“Di sini, di Italia ada begitu banyak orang yang ingin saya peluk, karena berbagai alasan. Dan bagaimana saya akan memberi dukungan kepada pemain saya di saat-saat sulit, tanpa pelukan?"

"Hal yang paling sulit untuk saya bayangkan adalah ruang ganti tanpa pelukan," tambahnya. "Gerakan sederhana itu mentransmisikan sesuatu yang tidak pernah bisa dilakukan oleh kata-kata."

Menurut Fonseca tidak ada yang lebih baik dari bek Roma asal Argentina Federico Fazio dalam memanfaatkan pelukan untuk membangun motovasi. “Dia mengerti dan mewujudkan momen itu tidak seperti yang lain. Pelukan yang luar biasa. Penuh gairah! penuh energi! Luar biasa. Sepak bola, saya yakin, tidak akan sama tanpa pelukan itu.”
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1186 seconds (0.1#10.140)