Dituduh Hasut Wasit Jelang Liverpool vs MU, Klopp Ngaku Bukan Ferguson
loading...
A
A
A
LIVERPOOL - Pelatih Liverpool , Jurgen Klopp sempat dituduh mencoba mempengaruhi wasit jelang duel kontra Manchester United (MU) dalam lanjutan Liga Primer 2020/2021. Tudingan itu segera dibantahnya.
Belum lama ini Klopp pernah mengutarakan komentar yang seolah-olah membuat Liverpool sebagai tim yang kerap dizalimi wasit. Setelah kalah 0-1 dari Southampton, dia langsung mengatakan The Reds mendapatkan jumlah hadiah penalti lebih sedikit dibanding MU.
Ucapan Klopp tersebut seolah menyindir kinerja pengadil di Liga Primer yang lebih sering memihak MU ketimbang Liverpool. Menurut mantan wasit, Mark Clattenburg, komentar itu adalah bagian dari perang psikologis untuk mempengaruhi wasit jelang Liverpool vs Man United.
Dengan berkata demikian, wasit yang memimpin laga akan menjadi berpikir berulang kali untuk memberi hadiah penalti kepada lawan Liverpool. Wasit itu akan memiliki pertimbangan tambahan sebelum menunjuk titik putih.
Misalnya ketika ada pemain MU yang dilanggar di kotak penalti, maka wasit yang bertugas secara tidak sadar akan memikirkan apakah keputusannya nanti akan kembali dikomentari oleh Klopp atau tidak.
Padahal, wasit seharusnya bisa mengambil keputusan tegas tanpa perlu mempedulikan pendapat orang lain . Seandainya wasit melihat itu benar-benar sebagai pelanggaran, maka seharusnya bisa langsung mengambil keputusan tanpa perlu banyak pertimbangan.
Mendengar komentar Clattenburg, Klopp merasa geram. Sebab, dia merasa tidak punya niatan untuk mempengaruhi wasit. Lagipula, dia merasa tidak punya kemampuan untuk melakukan serangan mental seperti Sir Alex Ferguson.
“Apakah saya terkejut bahwa seseorang berbicara tentang apa yang saya katakan setelah pertandingan Southampton? Tidak. Apakah saya terkejut bahwa Mark Clattenburg membicarakannya? Tidak,” jelas Klopp, dinukil dari Goal.
“Saya bukan Sir Alex (Ferguson), saya tidak mencoba permainan pikiran. Saya ditanyai langsung setelah pertandingan Southampton dan saya tidak berpikir sedetik pun tentang pertandingan MU,” terangnya.
“Saya melihat statistik tentang penalti sebelum pertandingan melawan Southampton, itu saja. Ketika orang-orang seperti Mark Clattenburg berbicara sekarang, itu selalu berbicara lebih banyak tentang mereka (para wasit) daripada tentang saya,” lanjut pelatih asal Jerman tersebut.
“Mungkin jika dia pernah berada dalam situasi saya maka dia akan memainkan permainan pikiran, tapi sayangnya saya tidak memiliki keterampilan untuk bermain permainan pikiran!” pungkas Klopp.
Belum lama ini Klopp pernah mengutarakan komentar yang seolah-olah membuat Liverpool sebagai tim yang kerap dizalimi wasit. Setelah kalah 0-1 dari Southampton, dia langsung mengatakan The Reds mendapatkan jumlah hadiah penalti lebih sedikit dibanding MU.
Ucapan Klopp tersebut seolah menyindir kinerja pengadil di Liga Primer yang lebih sering memihak MU ketimbang Liverpool. Menurut mantan wasit, Mark Clattenburg, komentar itu adalah bagian dari perang psikologis untuk mempengaruhi wasit jelang Liverpool vs Man United.
Dengan berkata demikian, wasit yang memimpin laga akan menjadi berpikir berulang kali untuk memberi hadiah penalti kepada lawan Liverpool. Wasit itu akan memiliki pertimbangan tambahan sebelum menunjuk titik putih.
Misalnya ketika ada pemain MU yang dilanggar di kotak penalti, maka wasit yang bertugas secara tidak sadar akan memikirkan apakah keputusannya nanti akan kembali dikomentari oleh Klopp atau tidak.
Padahal, wasit seharusnya bisa mengambil keputusan tegas tanpa perlu mempedulikan pendapat orang lain . Seandainya wasit melihat itu benar-benar sebagai pelanggaran, maka seharusnya bisa langsung mengambil keputusan tanpa perlu banyak pertimbangan.
Mendengar komentar Clattenburg, Klopp merasa geram. Sebab, dia merasa tidak punya niatan untuk mempengaruhi wasit. Lagipula, dia merasa tidak punya kemampuan untuk melakukan serangan mental seperti Sir Alex Ferguson.
“Apakah saya terkejut bahwa seseorang berbicara tentang apa yang saya katakan setelah pertandingan Southampton? Tidak. Apakah saya terkejut bahwa Mark Clattenburg membicarakannya? Tidak,” jelas Klopp, dinukil dari Goal.
“Saya bukan Sir Alex (Ferguson), saya tidak mencoba permainan pikiran. Saya ditanyai langsung setelah pertandingan Southampton dan saya tidak berpikir sedetik pun tentang pertandingan MU,” terangnya.
“Saya melihat statistik tentang penalti sebelum pertandingan melawan Southampton, itu saja. Ketika orang-orang seperti Mark Clattenburg berbicara sekarang, itu selalu berbicara lebih banyak tentang mereka (para wasit) daripada tentang saya,” lanjut pelatih asal Jerman tersebut.
“Mungkin jika dia pernah berada dalam situasi saya maka dia akan memainkan permainan pikiran, tapi sayangnya saya tidak memiliki keterampilan untuk bermain permainan pikiran!” pungkas Klopp.
(mirz)