Sambut Toyota Thailand Open, Hasil di Turnamen Sebelumnya Harus Jadi Acuan
loading...
A
A
A
BANGKOK - Turnamen kedua Asia 2021, yakni Toyota Thailand Open 2021 akan digelar hari ini. Catatan pada kompetisi pertama yaitu Yonex Thailand Open harus menjadi bahan pelajaran agar bisa meraih hasil lebih baik.
Satu dari tiga turnamen Leg Asia 2021 yang diadakan di Bangkok, Thailand telah usai. Berlangsung di Impact Arena mulai 12-17 Januari, bertajuk Yonex Thailand Open ini, Indonesia hanya meraih gelar juara dari ganda putri.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengumandangkan lagu Indonesia Raya setelah mengalahkan wakil tuan rumah Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, 21-15, 21-12. Menurut Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, hal ini cukup baik sebagai debut pertama setelah pandemi virus Corona.
“Secara menyeluruh hasil dari Yonex Thailand Open cukup baik, kami berhasil dapat satu gelar, satu runner up dan dua semifinalis. Apalagi ini turnamen pertama setelah 10 bulan tidak bertanding,” ungkap Riony kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Sayangnya, ganda campuran yang diwakili Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti hanya jadi runner-up lantaran dikalahkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai asal Thailand, 3-21, 22-20, 18-21.
Sementara di tunggal putra, langkah Anthony Sinisuka Ginting terhenti di semifinal oleh Viktor Axelsen (Denmark), 19-21, 21-13, 13-21. Sebelumnya, Jonatan Christie tumbang di perempat final oleh lawan yang sama dengan skor 21-14, 21-5
“Di ganda campuran Praveen/Melati memang seharusnya bisa menan, tapi mungkin adaptasi dengan lapangan pertandingan belum maksimal. Di tunggal putra, Ginting sudah bermain bagus tapi memang belum beruntung,” sebut Rionny.
Bertanding saat wabah virus Corona sangat sulit. Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan Federasi Bulutangkis Thailand (BAT) cukup serius menerapkan protokol kesehatan. Mereka menggunakan sistem gelembung yang harus dijalani oleh seluruh peserta yang terlibat.
“Tidak mudah bagi anak-anak untuk menjalani turnamen di masa pandemi (virus Corona) ini. Protokol kesehatan yang ketat membuat mereka canggung walau tidak sampai stress,” jelas Rionny, dilaman badmintonindonesia.
“Kasus positif virus Corona di tengah turnamen kemarin membuat peraturan berubah lagi, kami jadi tidak boleh keluar walau karantina sudah 14 hari. Beruntungnya sejak awal di pelatnas PBSI memberlakukan karantina sehingga anak-anak sudah terbiasa,” lanjutnya.
Untuk turnamen selanjutnya, Toyota Thailand Terbuka akan digelar pada 19-24 Januari. Skuad Indonesia kembali lakukan pesiapan untuk dapatkan hasil yang maksimal. Hasil di turnamen sebelumnya tentu harus jadi bahan pelajaran.
“Kami melakukan swab test lagi dan lalu kembali berlatih untuk turnamen berikutnya. Kondisi anak-anak sementara ini oke dan sehat. Memang kondisi fisik beberapa pemain yang main di semifinal dan final agak kelelahan tapi kami tim pelatih dan ofisial terus menjaga kondisinya,” tambahnya.
“Persiapannya yang terpenting adalah mengembalikan dulu kebugaran, menjaga asupan gizi agar mereka tetap sehat dan tidak stress. Setelah itu saya berharap semuanya bisa tampil lebih maksimal dari pekan lalu,” tutup Rionny.
Hasil Kontingen Indonesia di Yonex Thailand Open 2021
Satu dari tiga turnamen Leg Asia 2021 yang diadakan di Bangkok, Thailand telah usai. Berlangsung di Impact Arena mulai 12-17 Januari, bertajuk Yonex Thailand Open ini, Indonesia hanya meraih gelar juara dari ganda putri.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengumandangkan lagu Indonesia Raya setelah mengalahkan wakil tuan rumah Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, 21-15, 21-12. Menurut Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, hal ini cukup baik sebagai debut pertama setelah pandemi virus Corona.
“Secara menyeluruh hasil dari Yonex Thailand Open cukup baik, kami berhasil dapat satu gelar, satu runner up dan dua semifinalis. Apalagi ini turnamen pertama setelah 10 bulan tidak bertanding,” ungkap Riony kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Sayangnya, ganda campuran yang diwakili Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti hanya jadi runner-up lantaran dikalahkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai asal Thailand, 3-21, 22-20, 18-21.
Sementara di tunggal putra, langkah Anthony Sinisuka Ginting terhenti di semifinal oleh Viktor Axelsen (Denmark), 19-21, 21-13, 13-21. Sebelumnya, Jonatan Christie tumbang di perempat final oleh lawan yang sama dengan skor 21-14, 21-5
“Di ganda campuran Praveen/Melati memang seharusnya bisa menan, tapi mungkin adaptasi dengan lapangan pertandingan belum maksimal. Di tunggal putra, Ginting sudah bermain bagus tapi memang belum beruntung,” sebut Rionny.
Bertanding saat wabah virus Corona sangat sulit. Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan Federasi Bulutangkis Thailand (BAT) cukup serius menerapkan protokol kesehatan. Mereka menggunakan sistem gelembung yang harus dijalani oleh seluruh peserta yang terlibat.
“Tidak mudah bagi anak-anak untuk menjalani turnamen di masa pandemi (virus Corona) ini. Protokol kesehatan yang ketat membuat mereka canggung walau tidak sampai stress,” jelas Rionny, dilaman badmintonindonesia.
“Kasus positif virus Corona di tengah turnamen kemarin membuat peraturan berubah lagi, kami jadi tidak boleh keluar walau karantina sudah 14 hari. Beruntungnya sejak awal di pelatnas PBSI memberlakukan karantina sehingga anak-anak sudah terbiasa,” lanjutnya.
Untuk turnamen selanjutnya, Toyota Thailand Terbuka akan digelar pada 19-24 Januari. Skuad Indonesia kembali lakukan pesiapan untuk dapatkan hasil yang maksimal. Hasil di turnamen sebelumnya tentu harus jadi bahan pelajaran.
“Kami melakukan swab test lagi dan lalu kembali berlatih untuk turnamen berikutnya. Kondisi anak-anak sementara ini oke dan sehat. Memang kondisi fisik beberapa pemain yang main di semifinal dan final agak kelelahan tapi kami tim pelatih dan ofisial terus menjaga kondisinya,” tambahnya.
“Persiapannya yang terpenting adalah mengembalikan dulu kebugaran, menjaga asupan gizi agar mereka tetap sehat dan tidak stress. Setelah itu saya berharap semuanya bisa tampil lebih maksimal dari pekan lalu,” tutup Rionny.
Hasil Kontingen Indonesia di Yonex Thailand Open 2021
Nomor | Pemain | Lawan | Babak | Skor |
Tunggal Putra | Anthony S. Ginting (5) | Viktor Axelsen (DEN) | Semifinal | 19-21, 21-13, 13-21 |
Jonathan Christie (6) | Viktor Axelsen (DEN) | Perempat final | 14-21, 5-21 | |
Shesar Hiren Rhustavito | Chou Tien Chen (TPE/2) | Babak 2 (16) | 16-21, 19-21 | |
Ganda Putra | Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin | Goh V Shem/Tan Wee Kiong (MAS) | Semifinal | 19-21, 10-21 |
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2) | Choi Solgyu/Seo Seung Jae (KOR/7) | Perempat final | 16-21, 19-21 | |
Fajar Alfian/M. Rian Ardianto (5) | Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (INA) | Babak 2 (16) | 21-16, 17-21, 20-22 | |
M. Shohibul Fikri/Bagas Maulana | Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (INA) | Babak 1 (32) | 21-15, 27-29, 13-21 | |
Pramudya K./Yeremia Rambitan | Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (INA/2) | Babak 1 (32) | 14-21, 19-21 | |
Tunggal Putri | Gregoria Mariska T. | Sung Ji Hyun (KOR) | Babak 1 (32) | 21-15, 15-21, 14-21 |
Ruselli Hartawan | Supanida Kathetong (THAI) | Babak 1 (32) | 21-14, 21-16 | |
Ganda Putri | Greysia Polii/Apriyani Rahayu (5) | Jongkolphan K./ Rawinda P. (THAI/7) | JUARA | 21-15, 21-12 |
Siti Fadia Silva R./Ribka Sugiarto | Emilie Lefel/Anne Tan (FRA) | Babak 1 (32) | 17-21, 17-21 | |
Ganda Campuran | Praveen Jordan/Melati Daeva O. (2) | Dechapol P./Sapsiree (THAI/1) | Final | 3-21, 22-20, 18-21 |
Hafiz Faizal/Gloria E. Widjaja (6) | Satwiksairaj R./ Ashwini Ponnappa(IND) | Babak 1 (32) | 11-21, 29-27, 16-21 | |
Adnan Maulana/Michelle C. Bandaso | Chan Peng Soon/ Goh Liu Ying(MAS/5) | Babak 1 (32) | 20-22, 18-21 | |
Rinov Rivaldy/Pitha H. Mentari | Supak Jomkoh/ Supissara P. (THAI) | Babak 1 (32) | 18-21, 21-11, 19-21 |
(mirz)