Ulas Hubungan Masa Lalu, Emery : Mesut Oezil Mesti Berkaca Diri

Sabtu, 16 Mei 2020 - 18:12 WIB
loading...
Ulas Hubungan Masa Lalu, Emery : Mesut Oezil Mesti Berkaca Diri
Mesut Oezil diminta untuk berkaca terkait hubungannya yang memanas dengan Unai Emery. Foto : Reuters
A A A
PARIS - Unai Emery membongkar masa lalunya dengan Mesut Oezil ketika masih dipercaya sebagai pelatih Arsenal.
Pemain asal Jerman itu diminta untuk berkaca diri tanpa menyalahkan orang lain.

Seperti diketahui bersama, hubungan Unai dan Oezil sempat memanas. Hal itu tak lepas dari keputusan Unai yang kerap memarkir Oezil di bangku cadangan. (Baca juga : Mesut Oezil Tolak Pemotongan Gaji )

Kondisi tersebut sempat membuat Oezil gerah dan beberapa kali menyatakan untuk hengkang dari Emirates Stadium. Namun manajemen The Gunners lebih memilih Oezil dan mendepak Emery setelah dinilai gagal mengangkat pamor klub.
(Baca juga : Oezil Sediakan Makanan untuk Muslim Turki dan Suriah Sepanjang Ramadhan )

Dalam wawancara dengan Daily Mail, Sabtu (16/5), Emery buka-bukaan soal Oezil. "Pada akhirnya dia harus melihat dirinya sendiri. Sikap dan komitmennya," katanya.

"Saya berusaha sekuat tenaga untuk membantu Oezil. Sepanjang karier saya, para pemain berbakat telah menjadi favorit saya dan mereka telah bermain sebaik mungkin atau mendekati yang terbaik bersama saya."

"Saya selalu positif dengannya dalam hal menginginkan dia terlibat, tetapi kemudian sikap yang dia adopsi, dan tingkat komitmen, yah, itu tidak cukup," ujar Emery.

"Salah satu kapten mungkin adalah Oezil tetapi ruang ganti tidak ingin dia menjadi kapten. Tingkat komitmennya bukanlah seseorang yang pantas menjadi kapten, dan bukan itu yang saya putuskan, itu yang para pemain putuskan."

Emery menceritakan satu momen ketegangan setelah kekalahan final Liga Europa 4-1 dari Chelsea . "Saya melakukan pertemuan dengan semua pemain hari itu. Obrolan individu setengah jam dengan masing-masing pemain. Hanya Oezil yang tidak mau datang," tambahnya.

"Dia tidak datang. Dan itulah yang kami katakan ketika kami berbicara tentang komitmen. Ketika komitmennya 100 persen maka semua orang datang."
(bbk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1021 seconds (0.1#10.140)