Nyawa Melayang karena Duel Tinju Aslam Khan vs Tareen Tak Penuhi Syarat
loading...
A
A
A
PISHIN - Laga amal yang berawal dari niat baik justru berujung petaka karena suatu kecorobohan. Itulah gambaran duel tinju antara Muhammad Aslam Khan vs Wali Khan Tareen di wiliyah Pishin, Pakistan.
Aslam Khan harus kehilangan nyawa pada laga itu. Ini bisa terjadi karena pertarungannya melawan Tareen diduga tak memenuhi syarat untuk menggelar pertandingan tinju. Bahkan izin untuk menggelar eksebisi tak ada.
Pihak medis juga diketahui tak tersedia di pinggir ring. Gara-gara kecerobohan tersebut, Aslam Khan yang dibuat knockout (KO) usai mendapatkan tinju dari Tareen, tak bisa mendapatkan pertolongan pertama.
Itu membuat peluang hidup Aslam Khan sangat kecil ketika dibawa ke rumah sakit. Buktinya, tak lama petinju berusia 27 tahun itu pun meninggal. Nyawa melayang begitu saja karena kelalaian dalam penyelenggaraan laga amal tinju .
Lebih tragisnya lagi, ada perbedaan bobot diantara keduanya. Menurut laporan media, pertarungan Aslam Khan vs Tareen disebut masuk kategori kelas 80 kg. Namun, setelah diusut, ternyata berat badan keduanya cukup berbeda.
Tareen disebut lebih berat ketimbang Aslam Khan. Hal itu jelas sudah salah karena dalam dunia tinju profesional, setiap petinju harus berada di kelas yang sama atau berat badan yang kurang lebih sama.
Melihat fakta-fakta itu, petinju top Pakistan, Mohammad Waseem merasa pihak penyelenggara telah meremehkan dunia tinju. Baginya menggelar pertarungan tinju tanpa ada yang mengetahui secara pasti peraturan bermainnya, maka hal itu bisa benar-benar berbahaya.
“Tinju profesional bukanlah sebuah lelucon, Anda perlu membuktikan diri sebelum Anda bisa mendapatkan lisensi untuk bisa benar-benar menjadi seorang petinju profesional,” ungkap Waseem, dilansir dari Daily Star.
“Akan tetapi, di sini (tempat acara tinju Aslam Khan vs Tareen) siapa pun dapat membuat sendiri (acara tinju) dan menyelenggarakan acara profesionalnya sendiri. Itu adalah praktik yang sangat berbahaya,” lanjut Waseem.
“Apakah orang-orang itu tahu apa arti dari petinju profesional? Apa mereka tahu peraturan dan apa yang dibutuhkan untuk melakukan semuanya?” tutupnya.
Aslam Khan memulai karir tinju pada 2007 dan dalam satu dekade berhasil memenangkan gelar nasional dan beberapa turnamen. Jasadnya sudah dikebumikan pada Senin (1/2/ 2021) waktu setempat.
Aslam Khan harus kehilangan nyawa pada laga itu. Ini bisa terjadi karena pertarungannya melawan Tareen diduga tak memenuhi syarat untuk menggelar pertandingan tinju. Bahkan izin untuk menggelar eksebisi tak ada.
Pihak medis juga diketahui tak tersedia di pinggir ring. Gara-gara kecerobohan tersebut, Aslam Khan yang dibuat knockout (KO) usai mendapatkan tinju dari Tareen, tak bisa mendapatkan pertolongan pertama.
Itu membuat peluang hidup Aslam Khan sangat kecil ketika dibawa ke rumah sakit. Buktinya, tak lama petinju berusia 27 tahun itu pun meninggal. Nyawa melayang begitu saja karena kelalaian dalam penyelenggaraan laga amal tinju .
Lebih tragisnya lagi, ada perbedaan bobot diantara keduanya. Menurut laporan media, pertarungan Aslam Khan vs Tareen disebut masuk kategori kelas 80 kg. Namun, setelah diusut, ternyata berat badan keduanya cukup berbeda.
Tareen disebut lebih berat ketimbang Aslam Khan. Hal itu jelas sudah salah karena dalam dunia tinju profesional, setiap petinju harus berada di kelas yang sama atau berat badan yang kurang lebih sama.
Melihat fakta-fakta itu, petinju top Pakistan, Mohammad Waseem merasa pihak penyelenggara telah meremehkan dunia tinju. Baginya menggelar pertarungan tinju tanpa ada yang mengetahui secara pasti peraturan bermainnya, maka hal itu bisa benar-benar berbahaya.
“Tinju profesional bukanlah sebuah lelucon, Anda perlu membuktikan diri sebelum Anda bisa mendapatkan lisensi untuk bisa benar-benar menjadi seorang petinju profesional,” ungkap Waseem, dilansir dari Daily Star.
“Akan tetapi, di sini (tempat acara tinju Aslam Khan vs Tareen) siapa pun dapat membuat sendiri (acara tinju) dan menyelenggarakan acara profesionalnya sendiri. Itu adalah praktik yang sangat berbahaya,” lanjut Waseem.
“Apakah orang-orang itu tahu apa arti dari petinju profesional? Apa mereka tahu peraturan dan apa yang dibutuhkan untuk melakukan semuanya?” tutupnya.
Aslam Khan memulai karir tinju pada 2007 dan dalam satu dekade berhasil memenangkan gelar nasional dan beberapa turnamen. Jasadnya sudah dikebumikan pada Senin (1/2/ 2021) waktu setempat.
(mirz)