Eric Abidal Jadi Mualaf karena Dapat Hidayah Allah, Bukan Dipaksa Istri
loading...
A
A
A
LYON - Mantan bek Barcelona , Eric Abidal merupakan salah satu pesepak bola Muslim yang cukup terkenal. Bahkan, kisah mengenai proses hijrahnya untuk memeluk agama Islam sudah tersebar ke berbagai penjuru dunia.
Hanya saja, ada beberapa pihak yang masih salah kaprah. Selama ini kebanyakan orang hanya mengetahui Abidal berpindah agama menjadi Islam karena faktor sang istri. Maksudnya, ada yang berpikiran bahwa sosok berusia 41 tahun itu dipaksa istrinya untuk menjadi mualaf.
Soalnya, Abidal lahir dan tumbuh di keluarga Katolik. Bekas personel Timnas Prancis itu kemudian bertemu dengan Hayet, perempuan yang menjadi istrinya sekarang, ketika masih remaja. Hubungan mereka pun berlanjut hingga ke pelaminan.
Hayet diketahui wanita asli Aljazair. Abidal tidak memungkiri bahwa Hayet membantunya untuk mengenal Islam lebih dekat. Meski demikian, dia sama sekali tidak merasa terpaksa untuk meninggalkan agamanya sebelumnya, Katolik, dan memeluk Islam.
Pria yang juga pernah membela AS Monaco itu menerangkan hidayah untuk menjadi penganut agama Islam datang atas izin Allah SWT. Dia menggambarkan proses hijrahnya ini sebagai hadiah yang tiba-tiba muncul dan mengetuk hatinya.
“Semua berlangsung alami. Pilihan memeluk agama Islam bukan karena faktor istri saya, tapi sebuah hadiah yang tiba-tiba saja muncul,” terang Abidal, dikutip dari France Football.
“Itu benar-benar terjadi apa adanya. Mengalir begitu saja dan membuat saya merasa bahagia. Saya memeluk Islam dengan keyakinan penuh,” lanjut pemenang dua kali trofi Liga Champions bersama Barcelona tersebut.
Namun, Abidal tidak memungkiri bahwa Hayet membantunya memberikan arahan hidup yang luar biasa. Bahkan, kepindahan Abidal ke Barcelona pada 2007 tak lepas dari nasihat sang istri. Karena itu dia merasa sangat bersyukur bisa memiliki istri seperti Hayet.
”Bagi saya, istri saya adalah sebuah permata. Dia juga pemegang kemudi yang sangat menakjubkan. Saya beruntung mendapat perempuan seperti dia, yang sanggup memberikan arahan dan pendapat yang logis sebelum saya memutuskan hal krusial, termasuk dalam memilih karier,” pungkasnya.
Hanya saja, ada beberapa pihak yang masih salah kaprah. Selama ini kebanyakan orang hanya mengetahui Abidal berpindah agama menjadi Islam karena faktor sang istri. Maksudnya, ada yang berpikiran bahwa sosok berusia 41 tahun itu dipaksa istrinya untuk menjadi mualaf.
Soalnya, Abidal lahir dan tumbuh di keluarga Katolik. Bekas personel Timnas Prancis itu kemudian bertemu dengan Hayet, perempuan yang menjadi istrinya sekarang, ketika masih remaja. Hubungan mereka pun berlanjut hingga ke pelaminan.
Hayet diketahui wanita asli Aljazair. Abidal tidak memungkiri bahwa Hayet membantunya untuk mengenal Islam lebih dekat. Meski demikian, dia sama sekali tidak merasa terpaksa untuk meninggalkan agamanya sebelumnya, Katolik, dan memeluk Islam.
Pria yang juga pernah membela AS Monaco itu menerangkan hidayah untuk menjadi penganut agama Islam datang atas izin Allah SWT. Dia menggambarkan proses hijrahnya ini sebagai hadiah yang tiba-tiba muncul dan mengetuk hatinya.
“Semua berlangsung alami. Pilihan memeluk agama Islam bukan karena faktor istri saya, tapi sebuah hadiah yang tiba-tiba saja muncul,” terang Abidal, dikutip dari France Football.
“Itu benar-benar terjadi apa adanya. Mengalir begitu saja dan membuat saya merasa bahagia. Saya memeluk Islam dengan keyakinan penuh,” lanjut pemenang dua kali trofi Liga Champions bersama Barcelona tersebut.
Namun, Abidal tidak memungkiri bahwa Hayet membantunya memberikan arahan hidup yang luar biasa. Bahkan, kepindahan Abidal ke Barcelona pada 2007 tak lepas dari nasihat sang istri. Karena itu dia merasa sangat bersyukur bisa memiliki istri seperti Hayet.
”Bagi saya, istri saya adalah sebuah permata. Dia juga pemegang kemudi yang sangat menakjubkan. Saya beruntung mendapat perempuan seperti dia, yang sanggup memberikan arahan dan pendapat yang logis sebelum saya memutuskan hal krusial, termasuk dalam memilih karier,” pungkasnya.
(mirz)