Wilder Sebut Fury Belum Seorang Juara
loading...
A
A
A
LAS VEGAS - Deontay Wilder mengakui 'ada sesuatu yang salah' yang menyebabkan dia dikalahkan Tyson Fury. Namun, petinju kelas berat Amerika Serikat itu menegaskan bahwa di matanya, Fury bukan seorang juara.
"Di mata saya, saya tidak melihat Fury sebagai juara," kata Wilder pada podcast Premier Boxing Champions. "Dia belum juara karena kami masih punya satu pertarungan lagi."
Pertarungan ketiga Wilder vs Fury semula dijadwalkan pada 18 Juli 2020, namun dibatalkan akibat wabah virus corona yang mematikan hampir seluruh event olahraga secara global. Kemungkinan trilogi Wilder vs Fury mundur pada bulan Oktober.
Fury menjatuhkan Wilder dua kali dan menang TKO di ronde ketujuh pada Februari 2020 di Las Vegas untuk mengamankan gelar WBC. Kemenangan Fury membuat banyak orang percaya dia kembali menjadi petinju kelas berat terbaik. Di pertemuan pertama, kedua petinju berakhir imbang kontroversial. Saat itu Fury banyak melepaskan pukulan masuk, tapi Wilder menjatuhkan dia dua kali.
Wilder bersikeras bahasa tubuhnya salah ketika melawan Fury di duel kedua. "Ketika saya melepas kostum saya, ads hal-hal yang saya lakukan. Saya sudah lama berada di olahraga ini sehingga orang secara otomatis tahu bagaimana saya. Orang yang tahu tinju, paham bahwa itu bukan Deontay Wilder sesunggunnya pada malam itu. Saya adalah zombie pada malam itu."
"Saya bukan diriku sendiri. Saya merasa seperti zombie. Saya masih merenung, dan tidak percaya pada hal-hal yang terjadi. Saya memikirkan semuanya."
Wilder sebelumnya mengklaim bahwa pakaian ring-walk-nya, dengan berat hampir 18 kg, telah melelahkan kakinya dan berkontribusi pada kekalahannya dari Fury.
Petinju Amerika Serikat yang sebelumnya tidak terkalahkan dalam 43 pertandingan itu dianggap sebagai salah satu petinju yang memiliki pukulan keras sepanjang masa. wilder berniat mengejar kembali gelarnya untuk bertarung ketiga kalinya dengan Fury.
"Tidak ada yang harus terkejut. Aku adalah diriku, Deontay 'The Bronze Bomber' Wilder," tegasnya. "Mengapa aku tidak menginginkannya?"
"Fury paham itu bukan aku sesungguhnha. Saya juga tahu itu bukan aku. Itu bukan Deontay Wilder yang asli, ada yang salah. Ada lebih banyak bahan bakar di atas api. Saya tidak bisa tinggal diam.
"Di mata saya, saya tidak melihat Fury sebagai juara," kata Wilder pada podcast Premier Boxing Champions. "Dia belum juara karena kami masih punya satu pertarungan lagi."
Pertarungan ketiga Wilder vs Fury semula dijadwalkan pada 18 Juli 2020, namun dibatalkan akibat wabah virus corona yang mematikan hampir seluruh event olahraga secara global. Kemungkinan trilogi Wilder vs Fury mundur pada bulan Oktober.
Fury menjatuhkan Wilder dua kali dan menang TKO di ronde ketujuh pada Februari 2020 di Las Vegas untuk mengamankan gelar WBC. Kemenangan Fury membuat banyak orang percaya dia kembali menjadi petinju kelas berat terbaik. Di pertemuan pertama, kedua petinju berakhir imbang kontroversial. Saat itu Fury banyak melepaskan pukulan masuk, tapi Wilder menjatuhkan dia dua kali.
Wilder bersikeras bahasa tubuhnya salah ketika melawan Fury di duel kedua. "Ketika saya melepas kostum saya, ads hal-hal yang saya lakukan. Saya sudah lama berada di olahraga ini sehingga orang secara otomatis tahu bagaimana saya. Orang yang tahu tinju, paham bahwa itu bukan Deontay Wilder sesunggunnya pada malam itu. Saya adalah zombie pada malam itu."
"Saya bukan diriku sendiri. Saya merasa seperti zombie. Saya masih merenung, dan tidak percaya pada hal-hal yang terjadi. Saya memikirkan semuanya."
Wilder sebelumnya mengklaim bahwa pakaian ring-walk-nya, dengan berat hampir 18 kg, telah melelahkan kakinya dan berkontribusi pada kekalahannya dari Fury.
Petinju Amerika Serikat yang sebelumnya tidak terkalahkan dalam 43 pertandingan itu dianggap sebagai salah satu petinju yang memiliki pukulan keras sepanjang masa. wilder berniat mengejar kembali gelarnya untuk bertarung ketiga kalinya dengan Fury.
"Tidak ada yang harus terkejut. Aku adalah diriku, Deontay 'The Bronze Bomber' Wilder," tegasnya. "Mengapa aku tidak menginginkannya?"
"Fury paham itu bukan aku sesungguhnha. Saya juga tahu itu bukan aku. Itu bukan Deontay Wilder yang asli, ada yang salah. Ada lebih banyak bahan bakar di atas api. Saya tidak bisa tinggal diam.
(sha)