Sulit Kejar Man City, Pelatih Liverpool Prioritaskan Liga Champions
loading...
Jurgen Klopp mengungkapkan Liverpool sudah tidak lagi memikirkan Manchester City (Man City) di Liga Primer 2020/2021. Dia merasa The Reds sulit mengejar. Foto: reuters
A
A
A
LIVERPOOL - Jurgen Klopp mengungkapkan Liverpool sudah tidaklagi memikirkan Manchester City (Man City) di Liga Primer 2020/2021. Dia merasa The Reds sudah sangat sulit untuk mengejar armada Pep Guardiola dan lebih memilih fokus dengan Liga Champions.
Awalnya, Klopp sempat berharap timnya bisa bangkit seperti Man City yang sempat terpuruk di awal, kini berhasil menempati posisi teratas Liga Primer musim ini. Apalagi, mereka memiliki keunggulan 10 poin dari pesaing terdekatnya, Manchester United (MU), berkat hasil 12 kemenangan secara beruntun. Bahkan, The Citizens unggul 16 poin dari Liverpool.
Tetapi, Klopp menegaskan apa yang dilakukan Man City musim ini bukanlah kekuatan pendorong dibalik rencananya untuk bangkit. “Kami tidak perlu memikirkan itu sekarang karena kami tidak akan melawan mereka lagi tahun ini, mungkin. Karena masih kemungkinan kita bertemu di Liga Champions,” katanya, dilansir skysport.
Sebab, Klopp sudah tidak punya gambaran bagaimana caranya untuk bisa menyalip Man City dengan situasi skuad yang tidak full team.
“Tidak pernah kami berpikir 'bagaimana kami bisa menyalip Man City', atau 'bagaimana kami bisa menjadi tim terbaik di sepakbola Inggris lagi'? Kami hanya ingin menjadi versi terbaik dari diri kami sendiri. Kami memiliki kesempatan itu lagi. Jika itu cukup bagus, itu sudah cukup baik. Jika tim lain lebih baik, begitulah cara olahraga bekerja,” ucap Klopp.
Klopp telah kehilangan ketiga bek tengah seniornya karena cedera, Virgil Van Dijk (ACL Ligamen), Joe Gomez (Lutut), dan Joel Matip (Ligamen) yang harus absen dengan panjang.
Bahkan jelang derby Merseyside ke-238 di Anfield, Sabtu (20/2/2021) malam, mereka juga kehilangan beberapa pemainnya seperti James Milner (hamstring), Fabinho (otot), Diogo Jota (lutut), dan Naby Keita (otot).
Meski begitu, Klopp berharap dengan skuad yang ada, Liverpool bisa melanjutkan rekor 12 derby tak terkalahkannya yang menjadi rekor tim, setelah Bob Paisley pernah membawa Si Merah menang 10 derby.
“Tentu saja, derby adalah derby tanpa suporter, tapi dengan suporter itu jauh lebih menyenangkan. Kita semua suka ketika sepak bola menjadi hal terpenting untuk beberapa saat. Intensitas ini sangat saya suka. Pertandingan masih intens, itu normal,” ungkapnya.
Awalnya, Klopp sempat berharap timnya bisa bangkit seperti Man City yang sempat terpuruk di awal, kini berhasil menempati posisi teratas Liga Primer musim ini. Apalagi, mereka memiliki keunggulan 10 poin dari pesaing terdekatnya, Manchester United (MU), berkat hasil 12 kemenangan secara beruntun. Bahkan, The Citizens unggul 16 poin dari Liverpool.
Tetapi, Klopp menegaskan apa yang dilakukan Man City musim ini bukanlah kekuatan pendorong dibalik rencananya untuk bangkit. “Kami tidak perlu memikirkan itu sekarang karena kami tidak akan melawan mereka lagi tahun ini, mungkin. Karena masih kemungkinan kita bertemu di Liga Champions,” katanya, dilansir skysport.
Sebab, Klopp sudah tidak punya gambaran bagaimana caranya untuk bisa menyalip Man City dengan situasi skuad yang tidak full team.
“Tidak pernah kami berpikir 'bagaimana kami bisa menyalip Man City', atau 'bagaimana kami bisa menjadi tim terbaik di sepakbola Inggris lagi'? Kami hanya ingin menjadi versi terbaik dari diri kami sendiri. Kami memiliki kesempatan itu lagi. Jika itu cukup bagus, itu sudah cukup baik. Jika tim lain lebih baik, begitulah cara olahraga bekerja,” ucap Klopp.
Klopp telah kehilangan ketiga bek tengah seniornya karena cedera, Virgil Van Dijk (ACL Ligamen), Joe Gomez (Lutut), dan Joel Matip (Ligamen) yang harus absen dengan panjang.
Bahkan jelang derby Merseyside ke-238 di Anfield, Sabtu (20/2/2021) malam, mereka juga kehilangan beberapa pemainnya seperti James Milner (hamstring), Fabinho (otot), Diogo Jota (lutut), dan Naby Keita (otot).
Meski begitu, Klopp berharap dengan skuad yang ada, Liverpool bisa melanjutkan rekor 12 derby tak terkalahkannya yang menjadi rekor tim, setelah Bob Paisley pernah membawa Si Merah menang 10 derby.
“Tentu saja, derby adalah derby tanpa suporter, tapi dengan suporter itu jauh lebih menyenangkan. Kita semua suka ketika sepak bola menjadi hal terpenting untuk beberapa saat. Intensitas ini sangat saya suka. Pertandingan masih intens, itu normal,” ungkapnya.
(mirz)
Explore More