Latih Mental Atlet Biliar, POBSI Jateng Libatkan Brimob
loading...
A
A
A
JAKARTA - Atlet biliar Jawa Tengah (Jateng) tampaknya disiapkan dengan sungguh-sungguh untuk menghadapi PON Papua 2021 . Bahkan, pelatihannya akan melibatkan Brimob Polri.
Ketua Umum Pengurus Provinsi POBSI Jawa Tengah, Willyanto SE menjelaskan, pihaknya sudah mengundang seluruh atlet biliar untuk memulai pelatda di Merdeka Pool & Lounge, Pekalongan pada 28 Februari 2021.
"Rencananya, selain pelatihan teknik semua divisi yaitu pool, snooker dan carom, kami juga akan melatih fisik dan mental para atlet yang dalam hal ini kami bekerja sama dengan Brimob," ungkap Willyanto.
Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan kebugaran fisik serta menjaga ritme permainan seluruh atlet agar top peak performance-nya tercapai pada saat di PON nanti.
Walau begitu, sama seperti di kota lain, Pekalongan melaksanakan PSBB yang mengharuskan jam operasional biliar hanya sampai pukul 20.00 WIB, karena permainan biliar masuk kategori hiburan.
Bahkan, ada wacana hiburan biliar akan ditutup untuk batas waktu yang tidak ditentukan. Hal ini menyulitkan atlet untuk latihan.
Karena itu, pihaknya berharap PB POBSI memberikan surat keterangan kepada Wali Kota Pekalongan, agar selama Pelatda tempat latihan biliar itu diijinkan buka pada jam normal.
Willyanto menjelaskan, pada PON sebelumnya di Jawa Barat (Jabar), pihaknya berhasil keluar sebagai juara umum dengan empat medali emas.
Medali emas itu disumbangkan kelas single bola 15 (Ricky Yang), Carom libre (Tan Kiong An), single snooker (Yoni R) dan double English Billiard (Yoni dan Sumarno).
"Pada PON kali ini kami tidak turun di nomor English Billiard dan juga Tan Kiong An adalah peserta tertua pada PON ini yakni 72 tahun," jelas dia.
Namun, tim Jateng memiliki seorang legenda biliar, yaitu Ricky Yang, yang pernah menjadi juara di kejuaraan dunia Philippine Open dan juga tandemnya Rizkha Affandy yang masih muda dan perkembangannya sangat pesat akhir-akhir ini.
"Target medali yang kami harapkan dan mempunyai peluang besar ada di pool single bola 15 dan ganda bola 10, snooker, single putri bola 10 dan carom 1 cushion," jelas dia.
Dengan demikian, tim biliar Jateng menargetkan minimal lima emas pada PON tahun ini. Hal ini juga sesuai dengan yang ditargetkan KONI Jateng untuk mempertahankan gelar juara umum pada cabor biliar.
"Namun kami juga masih punya peluang di single bola 10 dan putri bola 9 serta carom libre seperti PON lalu," jelas dia.
Atlet Billiar Provinsi Jateng, Yoni Rachmanto menjelaskan, persiapan yang telah dilakukan yaitu pelatihan teknik dan fisik secara rutin dan berkala. Latihan ini diawasi dan dipantau oleh Purnomo Kosasih, selaku pelatih tim Jateng.
"Pelatihan di training center tim Jateng yaitu meningkatkan skill dengan melakukan latihan drill dan repetisi pukulan atau stroke," jelas Yoni.
Ia juga menjaga stamina dengan latihan fisik secara berkala. Di masa pandemi ini, Yoni melanjutkan, belum ada latih tanding terutama di nomor snooker, dan tim Jateng tidak menggunakan pelatih khusus, hanya saling sharing dengan sesame atlet Jateng.
"Kelemahan yang perlu diperbaiki yaitu konsistensi level bermain. Sedangkan keunggulan yang dimiliki adalah mental skill dan pengalaman selama ini," kata dia.
Sementara itu, target yang diberikan kepada Yoni adalah memperoleh satu medali emas dari dua nomor yang akan diikuti.
"Nomor yang menjadi unggulan secara pribadi yaitu snooker 15 red dan 6 red, sedangkan secara tim atau keseluruhan akan ditambah dengan nomor carom 1 cushion, pool 15 ball dan 10 ball double putera. Dengan demikian target tim Jateng bisa mendapatkan total lima medali emas," jelas dia.
Baca Juga
Ketua Umum Pengurus Provinsi POBSI Jawa Tengah, Willyanto SE menjelaskan, pihaknya sudah mengundang seluruh atlet biliar untuk memulai pelatda di Merdeka Pool & Lounge, Pekalongan pada 28 Februari 2021.
"Rencananya, selain pelatihan teknik semua divisi yaitu pool, snooker dan carom, kami juga akan melatih fisik dan mental para atlet yang dalam hal ini kami bekerja sama dengan Brimob," ungkap Willyanto.
Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan kebugaran fisik serta menjaga ritme permainan seluruh atlet agar top peak performance-nya tercapai pada saat di PON nanti.
Walau begitu, sama seperti di kota lain, Pekalongan melaksanakan PSBB yang mengharuskan jam operasional biliar hanya sampai pukul 20.00 WIB, karena permainan biliar masuk kategori hiburan.
Bahkan, ada wacana hiburan biliar akan ditutup untuk batas waktu yang tidak ditentukan. Hal ini menyulitkan atlet untuk latihan.
Karena itu, pihaknya berharap PB POBSI memberikan surat keterangan kepada Wali Kota Pekalongan, agar selama Pelatda tempat latihan biliar itu diijinkan buka pada jam normal.
Willyanto menjelaskan, pada PON sebelumnya di Jawa Barat (Jabar), pihaknya berhasil keluar sebagai juara umum dengan empat medali emas.
Medali emas itu disumbangkan kelas single bola 15 (Ricky Yang), Carom libre (Tan Kiong An), single snooker (Yoni R) dan double English Billiard (Yoni dan Sumarno).
"Pada PON kali ini kami tidak turun di nomor English Billiard dan juga Tan Kiong An adalah peserta tertua pada PON ini yakni 72 tahun," jelas dia.
Namun, tim Jateng memiliki seorang legenda biliar, yaitu Ricky Yang, yang pernah menjadi juara di kejuaraan dunia Philippine Open dan juga tandemnya Rizkha Affandy yang masih muda dan perkembangannya sangat pesat akhir-akhir ini.
"Target medali yang kami harapkan dan mempunyai peluang besar ada di pool single bola 15 dan ganda bola 10, snooker, single putri bola 10 dan carom 1 cushion," jelas dia.
Dengan demikian, tim biliar Jateng menargetkan minimal lima emas pada PON tahun ini. Hal ini juga sesuai dengan yang ditargetkan KONI Jateng untuk mempertahankan gelar juara umum pada cabor biliar.
"Namun kami juga masih punya peluang di single bola 10 dan putri bola 9 serta carom libre seperti PON lalu," jelas dia.
Atlet Billiar Provinsi Jateng, Yoni Rachmanto menjelaskan, persiapan yang telah dilakukan yaitu pelatihan teknik dan fisik secara rutin dan berkala. Latihan ini diawasi dan dipantau oleh Purnomo Kosasih, selaku pelatih tim Jateng.
"Pelatihan di training center tim Jateng yaitu meningkatkan skill dengan melakukan latihan drill dan repetisi pukulan atau stroke," jelas Yoni.
Ia juga menjaga stamina dengan latihan fisik secara berkala. Di masa pandemi ini, Yoni melanjutkan, belum ada latih tanding terutama di nomor snooker, dan tim Jateng tidak menggunakan pelatih khusus, hanya saling sharing dengan sesame atlet Jateng.
"Kelemahan yang perlu diperbaiki yaitu konsistensi level bermain. Sedangkan keunggulan yang dimiliki adalah mental skill dan pengalaman selama ini," kata dia.
Sementara itu, target yang diberikan kepada Yoni adalah memperoleh satu medali emas dari dua nomor yang akan diikuti.
"Nomor yang menjadi unggulan secara pribadi yaitu snooker 15 red dan 6 red, sedangkan secara tim atau keseluruhan akan ditambah dengan nomor carom 1 cushion, pool 15 ball dan 10 ball double putera. Dengan demikian target tim Jateng bisa mendapatkan total lima medali emas," jelas dia.
(mirz)