Liverpool Mencium Aroma Degradasi Musim 1953/1954
loading...
A
A
A
LIVERPOOL - Liverpool pernah degradasi setelah finis di urutan terbawah klasemen liga musim 1953/1954. Tahun ini mereka seperti berjalan mundur ke arah sana.
Kekalahan di tangan Fulham, Minggu (7/3/2021) malam WIB, membuat Liverpool menderita enam kekalahan kandang beruntun di Liga Inggris. Catatan seburuk itu pernah dirasakan Si Merah pada musim 1953/1954.
Pada musim tersebut, Liverpool juga menelan enam kekalahan kandang beruntun: kebobolan 97 gol, dan akhirnya finis di posisi terbawah. Klub yang berbasis di Merseyside terpaksa angkat kaki dari liga teratas bersama Middlesbrough.
Mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher, menilai The Reds hari ini sedang berjalan ke arah sana. Menurutnya, Liverpool harus segera membenahi mental pemain jika tidak ingin merasakan degradasi seperti musim 1953/1954.
“Juergen Klopp (pelatih Liverpool, red) menyebut timnya monster soal mentalitas. Tapi sekarang Liverpool bermental cebol,” kata Carragher kepada Sky Sports.
Liverpool dari awal musim 2020/2021 memang sudah dipusingkan dengan masalah pemain cedera . Namun, soal itu Liverpool seharusnya mencari jalan keluar bukan berlindung di balik alasan keterbatasan pemain.
“Tim ini tidak bisa mengatasi kesulitan dengan baik,” kata Carragher.
Sekarang Liverpool tidak punya banyak waktu untuk meratapi keterpurukan. Mereka dijadwalkan terbang ke Budapest, Hongaria, untuk menghadapi leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan RB Leipzig tengah pekan ini.
Kekalahan di tangan Fulham, Minggu (7/3/2021) malam WIB, membuat Liverpool menderita enam kekalahan kandang beruntun di Liga Inggris. Catatan seburuk itu pernah dirasakan Si Merah pada musim 1953/1954.
Pada musim tersebut, Liverpool juga menelan enam kekalahan kandang beruntun: kebobolan 97 gol, dan akhirnya finis di posisi terbawah. Klub yang berbasis di Merseyside terpaksa angkat kaki dari liga teratas bersama Middlesbrough.
Mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher, menilai The Reds hari ini sedang berjalan ke arah sana. Menurutnya, Liverpool harus segera membenahi mental pemain jika tidak ingin merasakan degradasi seperti musim 1953/1954.
“Juergen Klopp (pelatih Liverpool, red) menyebut timnya monster soal mentalitas. Tapi sekarang Liverpool bermental cebol,” kata Carragher kepada Sky Sports.
Liverpool dari awal musim 2020/2021 memang sudah dipusingkan dengan masalah pemain cedera . Namun, soal itu Liverpool seharusnya mencari jalan keluar bukan berlindung di balik alasan keterbatasan pemain.
“Tim ini tidak bisa mengatasi kesulitan dengan baik,” kata Carragher.
Sekarang Liverpool tidak punya banyak waktu untuk meratapi keterpurukan. Mereka dijadwalkan terbang ke Budapest, Hongaria, untuk menghadapi leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan RB Leipzig tengah pekan ini.
(sha)