Bungkam Juventus, Pelatih Porto: Kami Menderita, Tapi Menciptakan Kesulitan
loading...
A
A
A
TURIN - FC Porto melaju ke perempat final Liga Champions 2020/2021 setelah menyingkirkan Juventus . Meski kalah 2-3 pada leg kedua babak 16 besar di Allianz Stadium, Selasa (9/3/2021) malam waktu lokal atau Rabu (10/3/2021) dini hari WIB, Porto unggul gol tandang setelah agregat 4-4.
Pelatih Porto Sergio Conceicao senang kerja keras dan pengorbanan luar biasa para pemainnya berbuah manis. "Saya memiliki sekelompok pemain pemberani yang menafsirkan apa yang kami inginkan dengan cara terbaik, melawan tim hebat dengan pemain dengan level yang sangat tinggi," kata Conceicao dilansir laman UEFA.
.
"Kami menderita tetapi juga menciptakan kesulitan bagi Juventus. Kami adalah tim yang sesunggunya. Selamat kepada para pemain, mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa. Setelah pengusiran Taremi, kami menunjukkan DNA Porto. Kami tidak pernah berhenti percaya untuk lolos. Ini adalah DNA sebenarnya dari FC Porto."
.
Juventus sebetulnya lebih diunggulkan untuk lolos. Di atas kertas, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan unggul segalanya dibandingkan FC Porto. Apalagi, Juventus hanya perlu menang dengan skor 1-0 untuk lolos, ditambah mereka bermain sebagai tuan rumah, dan Os Dragoes bermain dengan 10 orang.
Namun, cerita berbeda tersaji di atas lapangan. FC Porto mampu memaksa Juventus melalui babak tambahan setelah menang 2-1 di waktu normal. Sebab, agregat masih sama kuat 3-3 dan kedua kesebelasan imbang dalam hal gol tandang.
.
Di babak tambahan, FC Porto mampu mencetak gol tambahan lewat tendangan bebas Sergio Oliviera. Kondisi itu memaksa Juventus harus mencetak dua gol lagi untuk lolos. Sayangnya, mereka hanya bisa menjebol gawang Augustin Marchesin lewat sundulan Adrien Rabiot saja.
Alhasil, Juventus memang menang dengan skor 3-2. Namun, mereka kalah dalam hal jumlah gol tandang. FC Porto berhak untuk lolos ke babak berikutnya dengan modal agregat 4-4.
Pelatih Porto Sergio Conceicao senang kerja keras dan pengorbanan luar biasa para pemainnya berbuah manis. "Saya memiliki sekelompok pemain pemberani yang menafsirkan apa yang kami inginkan dengan cara terbaik, melawan tim hebat dengan pemain dengan level yang sangat tinggi," kata Conceicao dilansir laman UEFA.
.
"Kami menderita tetapi juga menciptakan kesulitan bagi Juventus. Kami adalah tim yang sesunggunya. Selamat kepada para pemain, mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa. Setelah pengusiran Taremi, kami menunjukkan DNA Porto. Kami tidak pernah berhenti percaya untuk lolos. Ini adalah DNA sebenarnya dari FC Porto."
.
Juventus sebetulnya lebih diunggulkan untuk lolos. Di atas kertas, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan unggul segalanya dibandingkan FC Porto. Apalagi, Juventus hanya perlu menang dengan skor 1-0 untuk lolos, ditambah mereka bermain sebagai tuan rumah, dan Os Dragoes bermain dengan 10 orang.
Namun, cerita berbeda tersaji di atas lapangan. FC Porto mampu memaksa Juventus melalui babak tambahan setelah menang 2-1 di waktu normal. Sebab, agregat masih sama kuat 3-3 dan kedua kesebelasan imbang dalam hal gol tandang.
.
Di babak tambahan, FC Porto mampu mencetak gol tambahan lewat tendangan bebas Sergio Oliviera. Kondisi itu memaksa Juventus harus mencetak dua gol lagi untuk lolos. Sayangnya, mereka hanya bisa menjebol gawang Augustin Marchesin lewat sundulan Adrien Rabiot saja.
Alhasil, Juventus memang menang dengan skor 3-2. Namun, mereka kalah dalam hal jumlah gol tandang. FC Porto berhak untuk lolos ke babak berikutnya dengan modal agregat 4-4.