IOC: Vaksin Covid-19 Tak Wajib untuk Atlet di Olimpiade Tokyo 2020

Minggu, 14 Maret 2021 - 22:01 WIB
loading...
IOC: Vaksin Covid-19 Tak Wajib untuk Atlet di Olimpiade Tokyo 2020
IOC: Vaksin Covid-19 Tak Wajib untuk Atlet di Olimpiade Tokyo 2020
A A A
TOKYO - Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, menyatakan kembali bahwa vaksin virus Covid-19 tidak akan menjadi syarat bagi para atlet yang akan berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020. Pernyataan ini kembaki disampaikan karena munculnya kekhawatiran soal lambatnya peluncuran vaksin di Jepang.

Jika negara tuan rumah Olimpiade itu mengalami penundaan dalam mendapat vaksin, maka ada kemungkinan beberapa atlet Jepang tidak mendapat vaksinasi sebelum ajang bergengsi tersebut dimulai pada 23 Juli.



Bach mengatakan IOC telah menjelaskan sejak awal bahwa mereka tidak akan memberlakukan kewajiban untuk vaksinasi dan akan mengikuti pedoman pemerintah mengenai masalah tersebut.

"Para atlet dan panitia Olimpiade nasional harus mengikuti peraturan nasional tentang vaksinasi. Ini jelas tanggung jawab pemerintah, dan dalam hal itu, kami tidak akan ikut campur," kata Bach, dikutip kantor berita Kyodo.

"Kami akan bekerja dengan NOC untuk mendapatkan sebanyak mungkin peserta yang divaksinasi, tetapi selalu mengikuti pedoman nasional yang relevan," ujar Bach.

Jepang akan menerima sekira 100 juta dosis vaksin COVID-19 dari Pfizer pada Mei dan Juni, yang dinilai cukup untuk hampir setengah dari populasinya, menurut pemerintah Jepang.

Sebelumnya, Bach mengungkapkan Komite Olimpiade China telah menawarkan untuk memberikan dosis vaksin bagi para atlet di Olimpiade Tokyo, yang telah ditunda setahun karena pandemi virus corona, serta Olimpiade Musim Dingin Beijing tahun depan.

IOC dan empat badan penyelenggara lainnya telah sepakat untuk membuat keputusan tentang kehadiran penonton dalam pertandingan pada akhir bulan ini, tetapi pemerintah Jepang memutuskan untuk membuat pengecualian bagi penonton dari luar negeri, menurut pejabat yang mengetahui masalah tersebut.

Sementara itu, berkaitan dengan isu hak asasi manusia di China yang diajukan oleh para aktivis dan beberapa negara lain menjelang pertandingan 2022, Bach mengatakan IOC "menanggapi itu dengan sangat serius," namun tidak berkomentar lebih jauh.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2494 seconds (0.1#10.140)