Tersingkir dari Liga Champions, Simone Ingin Lazio Tiru Mentalitas Bayern
loading...
A
A
A
ROMA - Kiprah Lazio di Liga Champions 2020/2021 harus berakhir di tangan Bayern Muenchen. Wakil Serie A itu gagal membalik kekalahan 1-4 saat di Olimpico, lantaran tumbang lagi 1-2 di Allianz Arena. Namun, pelatih Simone Inzaghi tetap bangga dengan perjuangan anak asuhnya.
Untuk pertama kali setelah 13 tahun, Lazio berhasil masuk Liga Champions. Bahkan, Gli Aquilotti mampu melangkah hingga fase gugur, sesuatu yang terakhir terjadi saat Simone masih jadi pemain 20 tahun silam.
Tapi, tetap saja prestasi Lazio sangat jauh jika dibandingkan dengan Bayern Munich. Die Roten adalah juara bertahan Liga Champions. Tidak heran, duel babak 16 besar itu berakhir dengan agregat 6-2 bagi FC Hollywod.
Kendati anak asuhnya kalah mutlak secara agregat, Simone tetap merasa bangga. Sebab, Lazio sudah mencapai target minimal, yakni lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2020/2021. Apalagi, mereka melakukannya dengan gaya, tanpa terkalahkan di babak grup.
“Kami meninggalkan kompetisi ini dengan terhormat, karena kami tidak terkalahkan dalam enam pertandingan fase grup. Penyesalan kami ada pada leg pertama, tetapi melawan juara Eropa dan dunia, kami bermain bagus malam ini,” papar Simone Inzaghi, dilansir Football Italia
“Kami tahu ada beberapa tim di turnamen ini yang sejujurnya tak bisa kami saingi saat ini, dan Bayern Munich salah satunya. Tujuan kami adalah lolos ke babak 16 besar. Kami mencapai target itu dengan catatan tak terkalahkan. Kami sangat bangga dengan perjalanan di Eropa,” imbuhnya.
Selalu ada hikmah di balik musibah. Petuah itu dipahami betul oleh Simone. Adik dari Filippo Inzaghi itu mengagumi mentalitas yang dimiliki Bayern ketika meramaikan Liga Champions. Itu bukan hanya pada musim ini saja juga sebelumnya.
“Yang perlu Anda sadari dari dua pertandingan ini adalah mentalitas. Ketika Bayern unggul 2-1 dan waktu tersisa empat menit, David Alaba melakukan tekel tepat di depan saya. Itu menunjukkan determinasi mereka,” papar Simone.
“Bayern Muenchen adalah tujuan maksimal yang bisa Anda capai di level klub. Sangat bagus rasanya jika kami bisa mendekati level itu, tetapi harap diingat, Lazio baru kembali ke Liga Champions setelah 13 tahun. Jadi, ini adalah langkah besar buat kami,” tukas pria berusia 44 tahun itu.
Kini, Simone dan pasukannya harus bisa memaksimalkan laga-laga tersisa di Serie A bila ingin kembali ke Liga Champions. Soalnya, I Biancocelesti masih terpaut enam angka dari peringkat empat yang saat ini dihuni Atalanta.
Lihat Juga: Dari La Liga hingga UEFA Champions League, Streaming Olahraga Favorit beIN Sports di Vision+
Untuk pertama kali setelah 13 tahun, Lazio berhasil masuk Liga Champions. Bahkan, Gli Aquilotti mampu melangkah hingga fase gugur, sesuatu yang terakhir terjadi saat Simone masih jadi pemain 20 tahun silam.
Tapi, tetap saja prestasi Lazio sangat jauh jika dibandingkan dengan Bayern Munich. Die Roten adalah juara bertahan Liga Champions. Tidak heran, duel babak 16 besar itu berakhir dengan agregat 6-2 bagi FC Hollywod.
Kendati anak asuhnya kalah mutlak secara agregat, Simone tetap merasa bangga. Sebab, Lazio sudah mencapai target minimal, yakni lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2020/2021. Apalagi, mereka melakukannya dengan gaya, tanpa terkalahkan di babak grup.
“Kami meninggalkan kompetisi ini dengan terhormat, karena kami tidak terkalahkan dalam enam pertandingan fase grup. Penyesalan kami ada pada leg pertama, tetapi melawan juara Eropa dan dunia, kami bermain bagus malam ini,” papar Simone Inzaghi, dilansir Football Italia
“Kami tahu ada beberapa tim di turnamen ini yang sejujurnya tak bisa kami saingi saat ini, dan Bayern Munich salah satunya. Tujuan kami adalah lolos ke babak 16 besar. Kami mencapai target itu dengan catatan tak terkalahkan. Kami sangat bangga dengan perjalanan di Eropa,” imbuhnya.
Selalu ada hikmah di balik musibah. Petuah itu dipahami betul oleh Simone. Adik dari Filippo Inzaghi itu mengagumi mentalitas yang dimiliki Bayern ketika meramaikan Liga Champions. Itu bukan hanya pada musim ini saja juga sebelumnya.
“Yang perlu Anda sadari dari dua pertandingan ini adalah mentalitas. Ketika Bayern unggul 2-1 dan waktu tersisa empat menit, David Alaba melakukan tekel tepat di depan saya. Itu menunjukkan determinasi mereka,” papar Simone.
“Bayern Muenchen adalah tujuan maksimal yang bisa Anda capai di level klub. Sangat bagus rasanya jika kami bisa mendekati level itu, tetapi harap diingat, Lazio baru kembali ke Liga Champions setelah 13 tahun. Jadi, ini adalah langkah besar buat kami,” tukas pria berusia 44 tahun itu.
Kini, Simone dan pasukannya harus bisa memaksimalkan laga-laga tersisa di Serie A bila ingin kembali ke Liga Champions. Soalnya, I Biancocelesti masih terpaut enam angka dari peringkat empat yang saat ini dihuni Atalanta.
Lihat Juga: Dari La Liga hingga UEFA Champions League, Streaming Olahraga Favorit beIN Sports di Vision+
(mirz)