Satu Pesawat dengan Tim Indonesia, Neslihan Yigit Akhirnya Ikut Terdepak dari All England 2021
loading...
A
A
A
BIRMINGHAM - Pebulu tangkis asal Turki, Neslihan Yigit yang satu pesawat dengan tim Indonesia saat menuju All England 2021 akhirnya juga dipastikan mundur. Dengan demikian, dia tidak meneruskan kiprahnya di babak 16 besar tunggal putri yang berlangsung hari ini.
Neslihan mendapat sorotan setelah wakil Indonesia diharuskan mundur dari All England 2021 lantaran berada satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19. Jonatan Christie dkk kini diharuskan menjalani isolasi mandiri selama 10 hari di London dan tidak bisa bertanding.
Kabar ini disampaikan oleh Layanan Kesehatan Masyarakat Britania Raya (NHS). Peristiwa itu terjadi dalam penerbangan yang dilakukan kontingen Indonesia dari Istanbul, Turki, menuju ke Birmingham, Inggris.
Berita soal “pengusiran” tim Indonesia dari All England 2021 ini sontak membuat gempar. Sebab, para atlet, pelatih, dan tim ofisial sebenarnya dalam kondisi yang sehat dan telah dinyatakan negatif dari Covid-19 begitu tiba di Inggris.
Sosok Neslihan turut menjadi sorotan lantaran masih bisa terus bermain di All England 2021, meski menaiki pesawat yang sama dengan tim Indonesia. Neslihan bahkan sudah menjejakkan kakinya ke babak 16 besar turnamen berlevel Super 1000 itu.
Tak ayal, kondisi ini mengundang perhatian karena ketidakadilan yang diterima atlet-atlet Indonesia. Tetapi, pada hari ini, Kamis (18/3/2021), Neslihan akhirnya dipastikan sudah tak berlaga lagi di All England 2021.
Hal itu bisa terlihat dari statusnya di Badminton Software yang menyatakan bahwa Neslihan sudah walkover alias mundur. Dengan begitu, wakil Jepang, Akane Yamaguchi, pun langsung lolos ke perempat final.
“BREAKING: Neslihan Yigit dari Turki telah mundur dari All England 2021 dan memberi Akane Yamaguchi kemenangan walkover ke perempatfinal,” tulis Badminton Talk di Twitter.
Keputusan Tim Indonesia yang diharuskan mundur dari All England 2021 ini diumumkan di tengah-tengah penyelenggaraan babak pertama. Alhasil, baru ada tiga pemain Indonesia yang tampil saat itu.
Mereka adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamujo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Jonatan Christie. Kemenangan pun diraih wakil Indonesia kala itu, termasuk Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra yang mengalahkan wakil Inggris.
Neslihan mendapat sorotan setelah wakil Indonesia diharuskan mundur dari All England 2021 lantaran berada satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19. Jonatan Christie dkk kini diharuskan menjalani isolasi mandiri selama 10 hari di London dan tidak bisa bertanding.
Kabar ini disampaikan oleh Layanan Kesehatan Masyarakat Britania Raya (NHS). Peristiwa itu terjadi dalam penerbangan yang dilakukan kontingen Indonesia dari Istanbul, Turki, menuju ke Birmingham, Inggris.
Berita soal “pengusiran” tim Indonesia dari All England 2021 ini sontak membuat gempar. Sebab, para atlet, pelatih, dan tim ofisial sebenarnya dalam kondisi yang sehat dan telah dinyatakan negatif dari Covid-19 begitu tiba di Inggris.
Sosok Neslihan turut menjadi sorotan lantaran masih bisa terus bermain di All England 2021, meski menaiki pesawat yang sama dengan tim Indonesia. Neslihan bahkan sudah menjejakkan kakinya ke babak 16 besar turnamen berlevel Super 1000 itu.
Tak ayal, kondisi ini mengundang perhatian karena ketidakadilan yang diterima atlet-atlet Indonesia. Tetapi, pada hari ini, Kamis (18/3/2021), Neslihan akhirnya dipastikan sudah tak berlaga lagi di All England 2021.
Hal itu bisa terlihat dari statusnya di Badminton Software yang menyatakan bahwa Neslihan sudah walkover alias mundur. Dengan begitu, wakil Jepang, Akane Yamaguchi, pun langsung lolos ke perempat final.
“BREAKING: Neslihan Yigit dari Turki telah mundur dari All England 2021 dan memberi Akane Yamaguchi kemenangan walkover ke perempatfinal,” tulis Badminton Talk di Twitter.
Keputusan Tim Indonesia yang diharuskan mundur dari All England 2021 ini diumumkan di tengah-tengah penyelenggaraan babak pertama. Alhasil, baru ada tiga pemain Indonesia yang tampil saat itu.
Mereka adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamujo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Jonatan Christie. Kemenangan pun diraih wakil Indonesia kala itu, termasuk Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra yang mengalahkan wakil Inggris.
(mirz)