Ini 5 Blunder Barcelona dalam Transfer Pemain
loading...
A
A
A
BARCELONA - Pembelian pemain Barcelona kerap berakhir tidak sesuai ekspektasi. Transfer Philippe Coutinho dari Liverpool menjadi contoh betapa kehadiran pemain asal Brasil itu tidak berjalan mulus dalam adaptasi. Coutinho sempat dipinjamkan ke Bayern Muenchen meski didatangkan dengan harga selangit.
Hal itu dikarenakan ketidakcakapan Blaugrana beraktivitas di bursa transfer. Barcelona kerap membeli pemain yang kurang tepat untuk memperkuat skuat mereka. Selain itu, Barcelona pun melepas beberapa pemian kunci mereka ke klub rival.
.
Keputusan-keputusan tidak tepat itu membuat Barcelona berada dalam situasi sulit dalam beberapa waktu terakhir ini. Berikut lima kesalahan transfer Barcelona, melansir dari Sportskeeda, Jumat (19/3/2021).
5. Jual Luis Suarez ke Atletico Madrid
Sejak dibeli dari Liverpool pada bursa transfer musim panas 2014 hingga musim lalu, Luis Suarez adalah penyerang andalan Barcelona. Akan tetapi, Barcelona justru menjual Suarez ke rival mereka di La Liga Spanyol, Atletico Madrid, pada bursa transfer musim panas 2020.
.
Suarez membantu Atletico untuk mengumpulkan 63 poin sehingga bisa memimpin klasemen sementara La Liga. Pemain asal Uruguay itu telah membuat 18 gol dan dua assist sejauh ini.
4. Bayar Mahal Philippe Coutinho
Barcelona membeli Philippe Coutinho dengan biaya 145 juta euro (sekitar Rp2,4 triliun) dari Liverpool pada bursa transfer musim dingin 2018. Coutinho pun menjadi pembelian termahal sepanjang sejarah Barcelona.
.
Namun, kontribusi Coutinho ternyata tidak sesuai harapan. Dia bahkan dipinjamkan Barcelona ke Bayern pada musim lalu. Setelah kembali pada musim ini, performa Coutinho masih jauh dari harapan.
3. Bayar Mahal Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele
Selain Coutinho, Barcelona juga melakukan kesalahan saat membayar mahal transfer Antoine Griezmann dari Atletico Madrid (bursa transfer musim panas 2019) dan Ousmane Dembele dari Borussia Dortmund (bursa transfer musim panas 2017). Barcelona membeli Griezmann dengan biaya 120 juta euro (sekira Rp2 triliun), sedangkan Dembele datang dengan mahar 135 juta euro (sekira Rp2,3 triliun).
Griezmann dan Dembele belum mampu membayar harga mahal mereka dengan kontribusi di atas lapangan hijau. Padahal, Barcelona butuh tenaga kedua pemain asal Prancis itu untuk kompetitif pada setiap kompetisi.
2. Pertukaran Miralem Pjanic dan Arthur Melo
Barcelona membuat kejutan pada bursa transfer musim panas 2020 dengan menukar Arthur Melo dengan Miralem Pjanic milik Juventus. Barcelona berharap kemampuan dan pengalaman Pjanic akan membantu mereka bangkit pada musim ini.
Namun, pertukaran itu tidak memberikan dampak positif bagi Barcelona. Pjanic kesulitan untuk menembus susunan pemain inti Pelatih Barcelona, Ronald Koeman. Pemain asal Bosnia-Herzegovina itu lebih banyak duduk di bangku cadangan.
1. Jual Luis Figo
Penjualan Luis Figo ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2000 merupakan kesalahan terbesar Barcelona. Bagaimana tidak, Blaugrana menjual Figo, yang merupakan pemain andalan tim sejak 1995, ke rival abadi mereka di kompetisi domestik dan Eropa.
Real Madrid mendapatkan tanda tangan Figo dengan mahar 60 juta euro (sekira Rp1 triliun). Transfer Figo ke Real Madrid memanaskan rivalitas antara Barcelona dengan Real Madrid pada awal 2000-an.
Hal itu dikarenakan ketidakcakapan Blaugrana beraktivitas di bursa transfer. Barcelona kerap membeli pemain yang kurang tepat untuk memperkuat skuat mereka. Selain itu, Barcelona pun melepas beberapa pemian kunci mereka ke klub rival.
Baca Juga
Keputusan-keputusan tidak tepat itu membuat Barcelona berada dalam situasi sulit dalam beberapa waktu terakhir ini. Berikut lima kesalahan transfer Barcelona, melansir dari Sportskeeda, Jumat (19/3/2021).
5. Jual Luis Suarez ke Atletico Madrid
Sejak dibeli dari Liverpool pada bursa transfer musim panas 2014 hingga musim lalu, Luis Suarez adalah penyerang andalan Barcelona. Akan tetapi, Barcelona justru menjual Suarez ke rival mereka di La Liga Spanyol, Atletico Madrid, pada bursa transfer musim panas 2020.
Baca Juga
Suarez membantu Atletico untuk mengumpulkan 63 poin sehingga bisa memimpin klasemen sementara La Liga. Pemain asal Uruguay itu telah membuat 18 gol dan dua assist sejauh ini.
4. Bayar Mahal Philippe Coutinho
Barcelona membeli Philippe Coutinho dengan biaya 145 juta euro (sekitar Rp2,4 triliun) dari Liverpool pada bursa transfer musim dingin 2018. Coutinho pun menjadi pembelian termahal sepanjang sejarah Barcelona.
.
Namun, kontribusi Coutinho ternyata tidak sesuai harapan. Dia bahkan dipinjamkan Barcelona ke Bayern pada musim lalu. Setelah kembali pada musim ini, performa Coutinho masih jauh dari harapan.
3. Bayar Mahal Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele
Selain Coutinho, Barcelona juga melakukan kesalahan saat membayar mahal transfer Antoine Griezmann dari Atletico Madrid (bursa transfer musim panas 2019) dan Ousmane Dembele dari Borussia Dortmund (bursa transfer musim panas 2017). Barcelona membeli Griezmann dengan biaya 120 juta euro (sekira Rp2 triliun), sedangkan Dembele datang dengan mahar 135 juta euro (sekira Rp2,3 triliun).
Griezmann dan Dembele belum mampu membayar harga mahal mereka dengan kontribusi di atas lapangan hijau. Padahal, Barcelona butuh tenaga kedua pemain asal Prancis itu untuk kompetitif pada setiap kompetisi.
2. Pertukaran Miralem Pjanic dan Arthur Melo
Barcelona membuat kejutan pada bursa transfer musim panas 2020 dengan menukar Arthur Melo dengan Miralem Pjanic milik Juventus. Barcelona berharap kemampuan dan pengalaman Pjanic akan membantu mereka bangkit pada musim ini.
Namun, pertukaran itu tidak memberikan dampak positif bagi Barcelona. Pjanic kesulitan untuk menembus susunan pemain inti Pelatih Barcelona, Ronald Koeman. Pemain asal Bosnia-Herzegovina itu lebih banyak duduk di bangku cadangan.
1. Jual Luis Figo
Penjualan Luis Figo ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2000 merupakan kesalahan terbesar Barcelona. Bagaimana tidak, Blaugrana menjual Figo, yang merupakan pemain andalan tim sejak 1995, ke rival abadi mereka di kompetisi domestik dan Eropa.
Real Madrid mendapatkan tanda tangan Figo dengan mahar 60 juta euro (sekira Rp1 triliun). Transfer Figo ke Real Madrid memanaskan rivalitas antara Barcelona dengan Real Madrid pada awal 2000-an.
(sha)