Banyak Fasilitas di Surabaya, Wanggai Pilih Tidak Mudik
loading...
Lantaran Liga 1 2019/2020 ditangguhkan akibat pandemi virus Corona, mayoritas skuad Persebaya Surabaya pulang ke kampung halaman. Tapi, tidak dengan Patrich Wanggai. Foto: Persebaya
A
A
A
SURABAYA - Lantaran kompetisi Liga 1 2019/2020 ditangguhkan sejak pertengahan Maret lalu akibat pandemi virus Corona, mayoritas skuad Persebaya Surabaya memilih pulang ke kampung halaman. Tapi, itu tidak berlaku bagi tiga pemain.
Kini hanya tersisa Oktafianus Fernando dan Patrich Wanggai yang ada di mes pemain. Ditambah Makan Konate yang tinggal di fasilitas tim di kawasan Surabaya Barat. Ofan panggilan Oktafianus tidak mudik karena memang asli Surabaya.
Oktafianus menetap di apartemen pemain menemani istrinya yang akan melahirkan anak pertama. Sedangkan Konate tidak pulang ke negaranya karena bandara di Mali ditutup akibat pandemi virus Corona. Jadi, tidak ada penerbangan ke sana.
Lalu, mengapa Wanggai yang asli Papua memilih tetap di Surabaya? “Saya tetap di Surabaya bersama keluarga. Karena di sini saya bisa terus latihan, ada fasilitas seperti gym dan kolam renang,” katanya, disitus resmi Persebaya.
Dengan tinggal di apartemen pemain, penyerang berusia 31 tahun itu mengaku bisa lebih fokus menjaga kebugaran. Seandainya ada pengumuman kompetisi dilanjutkan, dia sudah siap untuk bertanding lagi.
Sampai saat ini belum ada kejelasan soal nasib Liga 1. PSSI masih menunggu keputusan pemerintah terkait kapan kompetisi olahraga boleh digelar lagi. Keputusan itu akan tergantung salah satunya status tanggap darurat Covid-19 atau virus Corona yang diberlakukan sampai 29 Mei.
Wanggai menambahkan, selama di Kota Pahlawan banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Hampir tidak keluar kemana-mana karena Surabaya juga memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Di rumah saja, nonton, main game, lalu latihan. Tahun kemarin saya juga tidak pulang waktu lebaran, cuma Natal saja saya mudik,” jelas mantan pemain Madura United dan Persib Bandung tersebut.
Kini hanya tersisa Oktafianus Fernando dan Patrich Wanggai yang ada di mes pemain. Ditambah Makan Konate yang tinggal di fasilitas tim di kawasan Surabaya Barat. Ofan panggilan Oktafianus tidak mudik karena memang asli Surabaya.
Oktafianus menetap di apartemen pemain menemani istrinya yang akan melahirkan anak pertama. Sedangkan Konate tidak pulang ke negaranya karena bandara di Mali ditutup akibat pandemi virus Corona. Jadi, tidak ada penerbangan ke sana.
Lalu, mengapa Wanggai yang asli Papua memilih tetap di Surabaya? “Saya tetap di Surabaya bersama keluarga. Karena di sini saya bisa terus latihan, ada fasilitas seperti gym dan kolam renang,” katanya, disitus resmi Persebaya.
Dengan tinggal di apartemen pemain, penyerang berusia 31 tahun itu mengaku bisa lebih fokus menjaga kebugaran. Seandainya ada pengumuman kompetisi dilanjutkan, dia sudah siap untuk bertanding lagi.
Sampai saat ini belum ada kejelasan soal nasib Liga 1. PSSI masih menunggu keputusan pemerintah terkait kapan kompetisi olahraga boleh digelar lagi. Keputusan itu akan tergantung salah satunya status tanggap darurat Covid-19 atau virus Corona yang diberlakukan sampai 29 Mei.
Wanggai menambahkan, selama di Kota Pahlawan banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Hampir tidak keluar kemana-mana karena Surabaya juga memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Di rumah saja, nonton, main game, lalu latihan. Tahun kemarin saya juga tidak pulang waktu lebaran, cuma Natal saja saya mudik,” jelas mantan pemain Madura United dan Persib Bandung tersebut.
(mirz)
Lihat Juga :
