Atlet Biliar Handicap 4 Juarai 9 Ball Open Tournament di Pekanbaru

"Jadi, dalam program ini banyak yang bisa dihasilkan, mengasah keahlian generasi baru dan juga menjadi bahan tolok ukur bagi para atlet senior untuk menilai keahlian mereka sendiri. Apakah keahlian makin meningkat atau malah menurun," jelasnya.

Program seperti ini katanya, juga akan terus dikembangkan, sehingga keahlian para generasi baru maupun atlet senior terus meningkat.

"Ke depan ini juga akan terlihat, siapa yang serius berlatih akan makin maju, begitu juga sebaliknya. Ini juga berlaku bagi para senior, jangan sampai berkecil hati ketika ada generasi baru yang terus meningkat. Karena itulah hukumnya dalam olahraga, mengejar prestasi dan lainnya. Untuk itu terus fokus dan serius," tuturnya.

Hal senada juga disampaikan penasehat CBP, Oyong Ezedin, yang mengatakan bahwa olahraga biliar senantiasa menuntut keseriusan dan konsentrasi pemain.

"Untuk itu tetap serius dan manfaatkan program-program CBP bersama rumah billiar dengan baik," ujarnya.

Oyong Ezedin juga mengharapkan ra generasi penerus untuk terus berlatih agar keahlian dapat lebih ditingkatkan dan dapat mengikuti jejak para senior berprestasi.

Terpisah Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Achmad Fadil Nasution mengapresiasi kegiatan Open Tournament di Pekanbaru. Menurutnya turnamen-turnamen di daerah akan dengan sendirinya menempa atlet-atlet biliar baik teknis maupun mental.

"Kami mengapresiasi tentunya. Ini adalah salah satu bentuk pembinaan secara parsial di daerah-daerah. Apakah turnamen itu bersifat mandiri ataupun di bawah koordinasi POBSI, kami berharap konsistensi penyelenggaraan itu akan menumbuhkan minat masyarakat sekaligus mencetak atlet biliar baru yang berprestasi baik di tingkat nasional, regional maupun internasional," pungkasnya.